Sukses

Tak Disangka, 5 Hal Ini Bisa Sebabkan Kanker di Tubuh Anda

Rupanya, penyebab kanker tidak berkutat pada makanan cepat saji saja. Sejumlah hal lain seperti perangkat elektronik hingga polusi lingkungan juga jadi pemicunya.

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini manusia kerap dipermudah dengan segala bahan maskan yang super praktis. Semua kebutuhan dapur yang instan telah tersedia di supermarket.

Namun, ada konsekuensi di balik itu semua. Sejumlah bahan-bahan makanan yang diolah secara instan rupanya dapat memicu kanker pada tubuh.

Rupanya, penyebab kanker tidak berkutat pada makanan cepat saji saja. Sejumlah hal lain seperti perangkat elektronik hingga polusi lingkungan juga jadi pemicunya.

Seperti dikutip dari situs Health24.com, Senin (1/10/2018), berikut 5 hal pemicu kanker yang jarang kita ketahui:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Perangkat Elektronik

Ponsel adalah benda pertama dalam kategori perangkat elektronik yang bisa menyebabkan manusia menderita kanker.

Menurut peneliti dari Asosiasi Kanker Afrika Selatan (CANSA), ponsel pada dasarnya memancarkan energi frekuensi radio, dan jumlah pengguna telepon seluler telah meningkat secara dramatis selama bertahun-tahun.

Menurut National Cancer Institute (NIH), radiofrekuensi adalah bentuk radiasi elektromagnetik yang dapat dibagi menjadi dua jenis: pengion (sinar-X, radon, dan sinar kosmik) dan non-pengion (frekuensi radio, dan frekuensi daya).

Meskipun ponsel dikategorikan di bawah radiasi elektromagnetik non-pengion dan tidak dapat merusak DNA atau sel secara langsung, penelitian menunjukkan bahwa itu dapat meningkatkan risiko kanker dengan mengurangi tingkat melatonin dalam tubuh. Melatonin telah terbukti menekan perkembangan tumor.

 

3 dari 6 halaman

2. Asap Diesel

Menurut Lembaga Kesehatan Dunia (WHO), asap mesin diesel diklasifikasikan sebagai karsinogenik pada manusia. Ini setara dengan asap rokok. Kita tidak dapat menghindari asap diesel dan bensin saat Anda terjebak macet.

Hal ini dapat lebih merusak kesehatan dengan polutan udara seperti ini. Semakin banyak uap diesel yang Anda hirup, semakin tinggi risiko Anda terkena masalah pernapasan seperti asma dan kanker paru-paru.

 

4 dari 6 halaman

3. Alkohol

Menurut NIH, alkohol meningkatkan risiko berbagai jenis kanker. Ini termasuk kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, laring (kotak suara) hati, dan payudara. Risiko meningkat bagi konsumen alkohol yang juga merokok.

Sebuah penelitian sebelumnya menemukan bahwa alkohol sangat terkait dengan diagnosis kanker payudara.

Membatasi alkohol atau minum secukupnya disarankan - wanita harus membatasi konsumsi alkohol mereka untuk satu gelas dan pria untuk dua gelas per hari.

 

5 dari 6 halaman

4. Duduk Terlalu Lama

Aktivitas fisik dan olahraga dapat berpotensi menurunkan risiko terkena kanker yang berbeda dan penyakit kronis lainnya.

Perilaku berdiam diri seperti duduk atau berbaring untuk waktu yang lama dapat secara drastis meningkatkan risiko kanker, terutama kanker kolon dan endometrium.

Menurut NIH, orang yang aktif secara fisik memiliki risiko hampir 25 persen lebih rendah terkena kanker usus besar daripada rekan-rekan mereka yang kurang aktif secara fisik.

 

6 dari 6 halaman

5. Memasak dengan Suhu Tinggi

Makan sehat dan menjalani gaya hidup sehat bisa mencegah sejumlah penyakit kronis.

NIH melaporkan bahwa ketika daging dimasak pada suhu tinggi - seperti menggoreng dalam panci atau memanggang di atas nyala api terbuka - heterocyclic amines (HCAs) dan kimia polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) terbentuk.

HCA dibuat ketika asam amino, gula, dan creatine bereaksi pada suhu tinggi. PAH, di sisi lain, terbentuk ketika lemak dan jus dari daging di atas api yang terbuka menetes ke dalam api, menyebabkan api.

Menurut sebuah penelitian, paparan yang signifikan terhadap HCA dan PAH dapat menyebabkan kanker pada hewan. Tumor payudara, usus besar, hati, kulit, paru-paru, dan prostat berkembang pada subjek uji hewan.

Meskipun dosisnya jauh lebih tinggi pada subjek uji hewan daripada dikonsumsi oleh manusia, bukti menunjukkan bahwa memasak daging pada suhu tinggi dapat memiliki efek negatif pada kesehatan dan saluran pencernaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.