Sukses

Ivanka Trump 'Didemo' Selebritas Via Instagram, Ada Apa?

Para selebriti Hollywood itu "menyerang" Ivanka Trump melalui sebuah kampanye di Instagram.

Liputan6.com, Washington DC - Sejumlah selebriti papan atas meluncurkan aksi protes terhadap Ivanka Trump melalui kampanye di Instagram. Mereka mendesak putri presiden Amerika Serikat itu untuk mengambil sikap tegas atas kebijakan baru yang ditetapkan oleh pemerintahan sang ayah, terkait pemisahan keluarga migran.

Tak hanya itu para artis Hollywood juga menyerukan agar Ivanka Trump memecat Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Kirstjen Nielsen.

Selebritas yang ikut terjun dalam kampanye itu antara lain Amy Schumer, Chelsea Handler, pengusaha fashion Sophie Amoruso dan model Inggris Cara Delevingne.

Tokoh-tokoh terkenal yang diikuti oleh Ivanka Trump di Instagram juga telah memposting pesan yang merinci dugaan pelanggaran terhadap anak-anak, ketika dipisahkan dari orangtuanya di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.

Begini kira-kira bunyi pesan kampanye tersebut: "Dear Ivanka, Anda mengikuti saya di media sosial. Anda mengatakan, pemisahan keluarga adalah 'titik rendah' ​​bagi Anda. Titik terendah adalah untuk keluarga yang dipisahkan. Anda berbicara tentang masa lampau. Krisis ini sedang berlangsung."

Meski demikian, Gedung Putih enggan berkomentar.

 

@ivankatrump

A post shared by @ amyschumer on

Kampanye itu dimulai setelah Donald Trump memisahkan anggota keluarga migran yang dianggap tidak memiliki kelengkapan dokumen sah --orangtua tidak mempunyai surat-surat kewarganegaraan, sedangkan anaknya yang lahir di Negeri Paman Sam telah memiliki akte kelahiran.

Saat memberikan pernyataan kepada awak media di Istana Kepresidenan, Trump berkilah bahwa keputusannya itu adalah "titik rendah" dirinya selama menjabat sebagai Orang Nomor Satu di AS.

"Saya merasa sangat yakin tentang itu dan saya sangat menentang pemisahan keluarga, juga pemisahan antara orangtua dan anak-anak mereka sehingga saya setuju dengan sentimen itu. Imigrasi sangat kompleks. Imigrasi ilegal amat rumit."

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Protes Ivanka Trump Kepada Ayahnya

Ivanka Trump sebelumnya juga pernah menentang pemisahan keluarga imigran ilegal yang diterapkan oleh otoritas Amerika Serikat. 

National Public Radio melaporkan, ketika bertemu dengan anggota House of Representatiives (DPR AS) Fraksi Partai Republik pada Selasa 19 Juni, Donald Trump mengatakan kepada para legislator bahwa Ivanka juga mendorongnya untuk bertindak menghentikan aturan pemisahan keluarga imigran.

"Dia (Trump) mengatakan bahwa putrinya, Ivanka, telah mendorongnya untuk mengakhiri (aturan itu) dan dia mengatakan bahwa hal itu perlu. Ia (Trump) juga mengatakan bahwa insiden itu menyakitkan untuk dilihat," kata Reprsentatives Carlos Curbelo dari Florida.

"Tapi saya rasa, dia (Trump) secara pribadi memang tak nyaman dengan aturan itu," tambahnya.

Tiga Poin Perintah Eksekutif Trump

Donald Trump mengubah kebijakannya sendiri di tengah kemarahan internasional atas pemisahan orang tua dan anak-anak imigran.

Seperti diwartakan oleh BBC pada Kamis 21 Juni, Donald Trump mengatakan bahwa ia tersentuh oleh gambaran tentang anak-anak yang dipisahkan secara paksa dari kedua orang tuanya, ketika ketahuan menyeberangi perbatasan secara ilegal.

Perintah eksekutif terbaru yang dikeluarkan oleh Donald Trump di atas berisi tiga pokok bahasan, yakni:

1. Keluarga imigran harus ditahan bersama sementara kasus hukum mereka dipertimbangkan.

2. Mempercepat penanganan kasus imigrasi yang melibatkan keluarga.

3. Meminta modifikasi putusan pengadilan yang menentukan berapa lama anak imigran dapat ditahan.

Presiden AS sebelumnya, Barack Obama, mengatakan, "Anda tidak dapat melakukannya melalui perintah eksekutif", bersikeras bahwa hanya Kongres yang dapat memperbaiki kebijakan (pemisahan anak dan orang tua) dengan melewati reformasi imigrasi.

Pemimpin kongres dari kubu Republik, Paul Ryan, mengatakan DPR AS akan menentukan nasib perintah eksekutif Donald Trump pada hari Kamis. Meski begitu, ia belum memberikan rincian terbaru dari rancangan undang-undang tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.