Sukses

Inilah Momen Saat Pangeran Charles Merasa Kalah Pamor dari Putri Diana

Pangeran Charles ternyata menyimpan rasa iri yang besar kepada istri pertamanya, Putri Diana, setiap mereka menampakkan batang hidungnya di publik.

Liputan6.com, London - Popularitas mendiang Putri Diana tetap menggema seantero Britania Raya dan dunia, meski dia telah meninggal 21 tahun yang lalu dalam sebuah kecelakaan tragis. Banyak media lokal dan mancanegara yang masih kerap menuliskan tentang kisah hidup sang putri, ketimbang anggota keluarga kerajaan yang lain.

Orang-orang dari berbagai negara banyak yang masih ingin mengetahui segala sesuatu tentang istri pertama Pangeran Charles ini. Entah itu soal kisah asmara, rumah tangga, hubungan dengan keluarga kerajaan Inggris, sanak famili, kekayaan, hingga mengenai diri pribadi dan penyakit yang dideritanya.

Sedangkan suaminya, Pangeran Charles, tidak banyak dikagumi orang -- bila dibandingkan dengan Putri Diana. Terlebih ketika kabar kedekatan antara Putra Makhkota Inggris Raya itu dengan Camilla Rosemary Shand (atau yang sebelumnya akrab dengan nama Camilla Parker) mencuat ke publik, sehingga menimbulkan kebencian publik.

Berbicara soal ketenaran antara Charles Prince of Wales dan Diana Princess of Wales, tentu saja Diana lebih sering "diburu" oleh rakyatnya. Terlebih banyak di antara mereka yang menjadi penggemar garis keras.

Selama hidupnya, Diana sering disebut sebagai orang yang paling banyak difoto di dunia. Bagi pengagumnya, dia adalah seorang panutan dan teladan. Setiap ada momen kebersamaan saat Charles dan Diana mengunjungi sebuah tempat, banyak orang yang lebih mengincar untuk melihat langsung, bersalaman, memotret, atau berfoto bersama "Putri Rakyat" itu ketimbang sang suami.

Mengutip situs honey.nine.com.au, Kamis (9/8/2018), Charles disebut mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar ketika berjalan berdampingan bersama Putri Diana. Bahkan pewaris Kerajaan Inggris itu merasa dirinya tersaingi karena sang istri lebih tenar.

Semisal pada saat momen pernikahan keduanya yang dilangsungkan pada 29 Juli 1981 di Katedral Santo Paulus, Inggris. Lebih dari 600 ribu orang berjejer di jalanan untuk melihat pasangan ini. Namun artikel itu menyebut bahwa orang-orang ada di sana bukan untuk melihat pengantin pria, melainkan si pengantin wanita yang tak lain adalah Diana Spencer.

Sepupu Ratu Elizabeth, Lady Elizabeth Anson, mengatakan kepada People, "Diana adalah metamorfosis kecantikan, gadis berambut pirang yang sangat, sangat elegan."

"Suatu ketika mereka (Diana dan Charles) mengunjungi Wales. Di sanalah Charles mulai sadar bahwa orang-orang datang hanya ingin melihat lebih dekat sosok Diana, bukan dirinya," lanjut Lady Elizabeth.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebencian Charles Menjamur

Popularitas Lady Di terus tumbuh dan meluas, begitu pula kebencian Charles terhadap sang istri.

Ketika pasangan itu tiba di Australia pada tahun 1983 dalam kunjungan resmi pertama mereka usai pernikahan, penduduk Negeri Kanguru sudah antusias menyambut. Suasana pun amat ramai.

Ribuan orang membanjiri tangga gedung Opera House, salah satu tempat yang didatangi Charles dan Diana saat berada di Australia. Begitu keduanya sampai, orang-orang langsung "menyerbu" Putri Diana untuk berebut salaman, mengambil foto, dan bahkan sekedar memegangnya. Sementara itu, Pangeran Charles hanya dianggap "angin lalu" oleh warga.

Menurut penulis Tom Bower, bukan hanya Diana yang membuat Pangeran Charles cemburu, tapi juga putra sulungnya, Pangeran William. Terlebih saat William resmi menikahi Kate Middleton pada tahun 2011. Charles pun merasa semakin tertinggal dan redup, padahal ia seorang pewaris takhta kerajaan.

Dalam sebuah buku biografi berjudul Rebel Prince: The Power, Passion dan Defiance of Prince Charles, Bower mengklaim Charles merasa "terisolasi" ketika William dan Kate memutuskan untuk menghabiskan Natal dengan keluarga besar menantunya, ketimbang dengan keluarga kerajaan di Sandringham. Padahal ini adalah sebuah tradisi turun temurun.

Seperti ingin mengikuti jejak sang ibunda, William kembali melakukan hal serupa pada tahun 2016. Kala itu, George dan Charlotte sudah lahir. Ia bersama Kate memutuskan untuk menghindari perayaan Natal kerajaan dan membawa kedua anaknya ke sebuah gereja di Norfolk, sekitar 270 kilometer dari kawasan Sandringham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.