Sukses

Terdengar Aneh tapi Nyata, 4 Hewan Ini Jadi Target Ancaman Pembunuhan

Liputan6.com, Jakarta - Anjing bernama Kaos mati diracun. Padahal hewan itu dikenal sebagai pahlawan. Ia membantu pelacakan banyak korban yang terjebak dalam bencana gempa Bumi berkekuatan 6,2 skala Richter di kota Amatrice di wilayah tengah Italia.

Bersama pemiliknya, Fabiano Ettore, Kaos menjadi bagian dari kelompok pertama yang tiba di lokasi bencana, untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban.

Sayangnya, pada Sabtu, 29 Juli 2018, sang majikan mendapati anjing ras German Sheperd itu sudah tidak bernyawa.

Ettore menemukan bangkai anjing tersebut di pekarangan rumah mereka di Sant’Eusanio Forconese, sebuah kota kecil di provinsi L'Aquila.

Dengan perasaan sedih, Ettore berkata, "Saya tidak bisa berkata-kata. Saya tidak bisa mengerti tindakan yang mengerikan seperti itu. Dia (Kaos) masih hidup setidaknya sampai jam dua pagi, saat saya mendengar ia menggonggong," seperti dikutip dari Mirror.co.uk.

Kaos, anjing ras German Sheperd yang dianggap pahlawan di Italia, karena telah membantu menyelamatkan ratusan korban gempa maut (AFP)

Kini polisi sedang memburu orang yang tega membunuh hewan itu dengan racun.

Kasus yang menimpa Kaos membuktikan, seperti halnya manusia, hewan pun rentan menjadi korban pembunuhan.

Bahkan, sejumlah binatang menerima ancaman pembunuhan. Alasannya bisa beragam, ada pelaku yang membenci pemiliknya, atau merasa hewan tersebut telah melampaui batas.

Alasan lain, mungkin saja orang yang melakukannya sudah gila. Seperti dikutip dari situs Listverse, Sabtu (4/8/2018), berikut empat hewan yang jadi target ancaman pembunuhan:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1.Sombra

Sombra adalah anjing jenis German shepherd yang punya keahlian istimewa. Dengan kemampuannya itu, ia bahkan dipekerjakan untuk membantu aparat Kepolisian Kolombia.

Sombra punya keahlian mengendus obat-obatan terlarang dan narkotika yang disembunyikan dalam kedok berlapis. Hewan itu biasanya dikerahkan di pelabuhan.

Namun, belakangan, polisi memutuskan untuk memindahkan area kerjanya di bandara. Alasannya, anjing betina itu menerima ancaman pembunuhan.

Ancaman tersebut datang dari geng Urabenos, kartel narkoba paling kuat yang beroperasi di Kolombia. Kelompok tersebut dipimpin Dairo Antonio Usuga alias Otoniel yang kini masih buron nomor wahid di negaranya.

Ia menawarkan 200 juta peso atau sekitar 70 ribu dolar Amerika Serikat bagi siapapun yang bisa membunuh Sombra.

Rupanya ia menaruh dendam pada Sombra. Gara-garanya, anjing pintar itu berhasil mengendus 10 ton obat terlarang milik kartelnya.

Awalnya, Sombra menemukan 5,3 ton narkoba yang akan dikirim melalui kota pesisir Turbo, Kolombia -- di mana kapal cepat dan kapal selam diketahui kerap mengangkut obat terlarang ke AS.

Sombra menemukan 4 ton narkoba lainnya, yang disembunyikan di bagian-bagian mobil yang akan diekspor.

Tak hanya memindahkan Sombra ke bandara. Kepolisian Kolombia pun mengerahkan lebih banyak petugas untuk melindunginya.

3 dari 5 halaman

2. Trouble

Trouble adalah nama anjing Maltese berwarna putih milik miliarder asal Amerika Serikat, Leona Helmsley.

Berbeda dengan namanya, ia tak menimbulkan masalah hingga ada orang yang tega ingin membunuhnya.

Trouble jadi target ancaman pembunuhan gara-gara menerima warisan sebesar US$ 12 juta dari mantan majikannya yang meninggal dunia. Jumlah itu bahkan lebih besar dari keluarga dan kerabat mendiang.

Bahkan, dua cucu Leona Helmsley tak mendapatkan apapun. Trouble tinggal di lantai 46 Helmsley Park Lane Hotel du New York. Makanan untuknya pun tak sembarangan, melainkan disiapkan para juru masak khusus.

Sejumlah besar uang warisan yang ia terima digunakan untuk mempertahankan gaya hidup mewah anjing itu.

Namun, tak semua senang. Para pengasuh Trouble menerima 24 ancaman pembunuhan yang ditujukan pada anjing itu.

Untuk menjauhkannya dari masalah, Trouble kini memiliki satuan pengaman khusus. Ia juga menggunakan nama alias saat terbang.

Anjing itu kemudian juga menurunkan kebiasaan makannya agar lebih 'membumi'. Kini ia makan makanan anjing biasa.

4 dari 5 halaman

3. Paul

Gurita bernama Paul mendadak tenar dan namanya mendunia karena berhasil meramalkan secara tepat hasil tujuh pertandingan dalam Piala Dunia 2010.

Sebelum pertandingan, ia diberikan dua kotak berisi kerang, makanannya, yang diberi bendera masing-masing negara yang bertanding. Kotak manapun yang dipilih gurita itu diyakini akan keluar sebagai pemenang.

Puncaknya, Paul berhasil meramalkan juara final Piala Dunia yakni kesebelasan Spanyol.

Namun, karena ramalannya itu, Paul punya banyak musuh, terutama dari negara yang ia prediksi kalah, terutama Argentina dan Jerman -- negara asalnya.

Paul menerima ancaman pembunuhan sesaat setelah dia memperkirakan bahwa Argentina akan kalah dari Jerman.

Suporter Argentina yang marah, ramai-ramai mengutuknya di media sosial. Mereka mengancam akan memasak dan memakan Paul.

Salah satu koran Argentina bahkan memuat resep memasak gurita. Orang Jerman juga ikut-ikutan marah saat Paul meramalkan mereka akan kalah melawan Spanyol.

Sejumlah warganet Jerman mengancam akan membunuh dan memakannya. Ada yang mengatakan, Paul sebaiknya digoreng, dibakar, atau dijadikan salad.

5 dari 5 halaman

4. Wiarton Willie

Wiarton Willie adalah marmot tanah (groundhog) yang dipercaya bisa memprediksi cuaca.

Willie menerima ancaman pembunuhan pada tahun 1996 ketika dia salah memperkirakan datangnya musim semi.

Sejumlah orang merasa sangat marah sehingga menyampaikan ancaman lewat panggilan telepon dan surat yang ditujukan pada pawangnya, Sam Brouwer. Willie kemudian segera mendapatkan perlindungan.

Untungnya, ancaman tersebut tak terbukti. Willie meninggal karena sebab alami pada tahun 2017 di usia 13 tahun dan digantikan oleh marmot lain yang merupakan 'anak didiknya'.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.