Liputan6.com, Los Angeles - Bencana kebakaran lahan yang mematikan disebut kian meluas di California. Pemerintah setempat memperingatkan ribuan orang untuk mengungsi dan mengerahkan ratusan petugas pemadam kebakaran untuk berjuang memadamkannya.
Bencana kebakaran lahan musiman yang dijuluki Api Carr itu diketahui muncul lebih awal sejak pekan lalu dan terus meluas. Pemicunya adalah pola angin yang tidak menentu.
Dikutip dari BBC, Senin (30/7/2018), kebakaran lahan tersebut merupakan yang terbesar dari total delapan bencana serupa yang pernah terjadi di California. Catatan terparah terjadi di sisi utara wilayah Shasta County. Di sana, kobaran api dilaporkan menewaskan enam jiwa, termasuk seorang lansia dan dua cucunya.
Advertisement
Melody Bledsoe (70), Emily Roberts (5), dan James Roberts (4) dikabarkan tewas ketika terjebak di dalam rumah mereka di Kota Redding, sekitar 240 kilometer utara Sacramento pada Kamis, 26 Juli 2018.
Baca Juga
Di hari yang sama, dua petugas pemadam kebakaran dikabarkan meninggal saat berupaya memadamkan api. Sehari setelahnya, seorang petugas lainnya juga kehilangan nyawa saat bertugas di Distrik Ferguson, di dekat Taman Nasional Yosemite.
Kebakaran lahan di California meningkat dua kali lipat pada Jumat, 27 Juli 2018. Pada Minggu (29/7/2018), api masih ada sekitar 5 persen. Bencana itu diketahui telah merusak area seluas 194 kilometer persegi dan menghancurkan 500 bangunan.
Kebakaran lahan adalah insiden umum di California selama musim panas yang panjang. Namun para ahli mengatakan, bencana yang terjadi tahun ini adalah yang terburuk dalam 10 tahun terakhir.
Ilmuwan iklim di UCLA, Daniel Swain, mengatakan kepada surat kabar Los Angeles Times bahwa banyak vegetasi di negara bagian itu telah mencapai tingkat yang "sangat kering", sehingga membuat api mudah menyebar luas.
Simak video pilihan berikut:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Muncul Pusaran Api
Sementara itu, kepala departemen pelestarian dan perlindungan hutan California (CalFire), Ken Pimlott, mengatakan kepada media bahwa mereka "melihat pusaran api - secara harfiah dapat digambarkan sebagai tornado".
"Api ini dengan cepat berubah menjadi (seperti) angin puyuh akibat dorongan angin kencang, membuat beberapa pohon tercerabut, merusak beberapa kendaraan di sekitarnya, dan melelehkan sebagian aspal jalan," jelas Pimlott.
Saat ini, Gubernur California Jerry Brown telah mengumumkan keadaan darurat di beberapa wilayah, termasuk Shashta County yang membuat setidaknya 38 ribu orang dievakuasi.
Advertisement
Di lain pihak, Presiden AS Donald Trump dikabarkan telah menyetujui distribusi bantuan federal untuk korban kebakaran lahan di California.
Disebutkan pula bahwa pemerintah California telah mengerahkan sekitar 12 ribu petugas pemadam kebakaran untuk menjinakkan "si jago merah", yang diharapkan segera padam total pada pekan ini.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement