Sukses

Yunani Usir 2 Diplomat Rusia, Moskow Ancam Akan Membalas

Pengusiran diplomat Rusia dari Yunani dilakukan pada Rabu, 11 Juli 2018 malam waktu setempat.

Liputan6.com, Athena - Yunani dilaporkan mengusir dua diplomat Rusia atas tudingan kegiatan ilegal dan campur tangan yang merusak keamanan nasional. Moskow dituduh telah mencampuri perundingan Yunani dengan negara tetangganya, Macedonia.

Media-media berita Yunani melaporkan, pengusiran itu berlangsung pada Rabu dan kedua utusan Rusia itu dilarang memasuki Yunani. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (13/7/2018).

Juru bicara pemerintah Yunani, Dimitris Tzanakopoulos tidak bersedia berkomentar mengenai laporan itu pada sebuah wawancara televisi, namun ia mengatakan bahwa Athena akan mengambil sikap tegas terhadap mereka yang melanggar hukum internasional.

Sebagai balasan, pihak berwenang di Rusia menyatakan akan mengusir dua diplomat Yunani dari Moskow.

Yunani dan Macedonia mencapai kesepakatan bulan lalu. Ini dilaakukan untuk mengakhiri pertikaian yang sudah berlangsung puluhan tahun terkait nama Macedonia --yang juga nama sebuah provinsi di bagian utara Yunani.

Kesepakatan itu menjadi begitu sengitnya, sehingga Yunani menghalangi republik bekas Yugoslavia itu untuk bergabung dengan NATO. Selain itu, Yunani juga mengharuskan Macedonia mengubah namanya menjadi Republik Macedonia Utara. 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Campur Tangan Rusia

Sementara itu, Sputnik melaporkan bahwa Athena menuduh diplomat Rusia berupaya mengumpulkan dan menyebarkan informasi, serta menyuap pejabat pemerintah.

Sumber yang sama mengklaim, Yunani ingin mempertahankan hubungan baik dengan Rusia, mempromosikan persahabatan antara kedua negara, dan kerja sama antar pemerintah dan aktor masyarakat sipil di kedua belah pihak. Namun ini bisa dilakukan hanya atas dasar saling menghormati kedaulatan dan kemerdekaan kedua negara.

Surat kabar Kathimerini menuliskan, Athena sangat berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan Moskow setelah insiden Skripal di Salisbury, Inggris. Yunani ketika itu tidak mengikuti negara-negara Barat lainnya: mengusir para diplomat Rusia.

Laporan itu mengatakan, ada upaya Rusia untuk campur tangan dalam masalah-masalah nasional yang sangat sensitif dan mendukung kepentingan Yunani di Balkan, khususnya yang berkaitan dengan masalah nama Macedonia.

"Sumber-sumber diplomatik mencatat bahwa keputusan Athena secara eksklusif mengacu pada tindakan empat orang ini, dan bukan sikap baik Yunani secara keseluruhan terhadap Rusia," demikian bunyi laporan tersebut.

Pemberitaan itu mengutip sumber yang mengatakan bahwa setiap "tanggapan" dari pihak Rusia akan menyebabkan sikap balasan lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.