Sukses

Setengah Penduduk Amerika Serikat Menilai Donald Trump Rasis, Ini Alasannya...

Menurut sebuah survei terbaru, setengah penduduk Amerika Serikat menilai Presiden Donald Trump sebagai sosok yang rasis.

Liputan6.com, Washington DC - Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Quinnipiac University baru-baru ini, memiliki hasil yang mencolok, yakni 49 persen responden mengatakan mereka percaya Presiden Donald Trump menjadi rasis, sementara 47 persen percaya sebaliknya.

Dikutip dari CNN pada Kamis (5/7/2018), hasil yang menunjukkan bahwa presiden Amerika Serikat ke-45 itu memiliki pandangan rasis, adalah suatu temuan yang luar bisa memprihatinkan.

Ada dua opsi pertanyaan dari penelitian terkait yang menjelaskan temuan mencengangkan tersebut. Pertama adalah bahwa semua pertanyaan yang terkait dengan Donald Trump, secara efektif merupakan ukuran apakah seseorang mencintai atau membenci presiden.

Sebanyak 86 persen dari Partai Republik mengatakan Trump bukan rasis, dan 82 persen dari Partai Demokrat mengatakan dia independen.

Namun secara keseluruhan, responden memiliki pandangan yang sama tentang apakah presiden AS ke-45 itu rasis, yakni hampir 50 persen mengatakan ya, 44 persen mengatakan dia tidak.

Adapun opsi kedua, menurut studi di atas, terkait dengan berulang kalinya Donald Trump "bermain" dengan bahasa dan sentimen rasis, serta xenofobik, seperti contoh menuding Meksiko mengirim para pemerkosa dan penjahat ke Amerika Serikat, dan memperdebatkan kekerasan supremasi kulit putih di Charlottesville.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sikap Trump Juga Dianggap Rasis

Sementara itu, temuan studi terkait menunjukkan bahwa sanggahan yang disampaikan oleh Trump pun tetap mengindikasikan bahwa ia bersikap rasis.

Quinnipiac menemukan 49 persen responden mengatakan bahwa pernyataan Trump pada Februari lalu adalah contoh konkrit tentang sikap rasisnya.

Pemimpin AS itu tidak hanya bersikeras membantah , tetapi juga menyebut dirinya orang yang paling tidak rasis di dunia.

Namun para pengamat mengatakan bahwa apapun bentuk pembelaan Trump, beberapa kebijakan yang telah diterapkannya, seperti pada isu arus migran di perbatasan selatan, cukup membuktikan bahwa ia adalah seseorang yang rasis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.