Sukses

KJRI: Tak Ada WNI Jadi Korban Usai Gempa Osaka 6,1 SR

KJRI Osaka memastikan bahwa tidak ada korban warga negara Indonesia usai gempa 6,1 SR di wilayah tersebut pagi tadi.

Liputan6.com, Osaka - Konsulat Jenderal RI di Osaka memastikan bahwa tidak ada korban warga negara Indonesia usai gempa 6,1 SR yang mengguncang wilayah itu pada pagi hari, Senin 18 Juni 2018.

Melalui akun Twitter @kjriosaka (18/6/2018), pihak konsulat memahami bahwa "telah terjadi gempa 6,1 SR di bagian utara Prefektur Osaka di kedalaman 14 km pada pukul 7.58 waktu setempat."

"Sejauh ini, tidak ada WNI di antara korban jiwa dan luka-luka," jelas KJRI Osaka.

Lebih lanjut @kjriosaka menjelaskan bahwa Pemerintah Jepang telah mengeluarkan peringatan kemungkinan gempa susulan dengan skala yang sama atau lebih besar dalam beberapa hari ke depan.

Oleh karenanya, KJRI mengimbau agar "seluruh WNI di Osaka dan sekitarnya diharapkan dapat tetap tenang dan waspada serta memantau dan mengikuti himbauan otoritas setempat."

Dalam situasi darurat dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan lainnya pasca gempa, silakan menghubungi Hotline KJRI Osaka +81 80 3113 1003 (telepon, SMS, Whatsapp & Line).

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Episentrum Gempa di Kedalaman 13 Kilometer

Tayangan langsung menunjukkan tampungan air meledak dan rumah terbakar oleh gempa yang menghantam kawasan metropolitan terbesar kedua Jepang itu.

Lindu dilaporkan terjadi sebelum jam 08.00 pagi saat penduduk setempat sedang menuju tempat kerja.

Badan meteorologi Jepang awalnya menempatkan besarnya gempa di 5,9 tetapi kemudian menaikkannya menjadi 6,1 SR.

Episentrum gempa berada di bagian utara prefektur Osaka pada kedalaman 13 km, kata badan meteorologi Jepang. Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.

Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pemerintah sedang menilai kerusakan dan prioritas utamanya adalah keselamatan warga.

Abe mengatakan dia telah menginstruksikan stafnya untuk "dengan cepat mengumpulkan informasi tentang kerusakan, melakukan upaya maksimal dalam menyelamatkan korban ... (dan) memberikan informasi yang tepat waktu dan tepat kepada publik".

Meskipun memiliki magnitudo yang relatif rendah, gempa tersebut menyebabkan goncangan yang cukup hebat.

Beberapa gempa susulan kecil terjadi, dan seorang pejabat dari badan meteorologi Jepang memperingatkan warga untuk tetap waspada.

"Ada kekhawatiran bahwa risiko rumah runtuh dan tanah longsor telah meningkat di daerah-daerah yang terguncang kuat," kata Toshiyuki Matsumori, yang bertanggung jawab atas pemantauan gempa di kantor itu.

"Tolong pastikan bahwa Anda sepenuhnya waspada tentang aktivitas seismik dan informasi tentang curah hujan, dan jauhi tempat-tempat berbahaya."

Sementara itu, untuk saat ini, layanan kereta api, termasuk kereta api lokal dan kereta cepat shinkansen, ditunda selama jam-jam sibuk di pagi hari.

Reaktor Nuklir Setempat Aman

Kansai Electric Power mengatakan tidak ada gangguan yang terdeteksi di pembangkit nuklir Mihama, Takahama dan Ohi setelah gempa.

Kendati demikian, Kansai mengatakan bahwa untuk sementara, listrik untuk lebih dari 170.000 rumah tangga di Osaka dan prefektur Hyogo yang berdekatan harus terputus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.