Sukses

Perseteruan Inggris dan Rusia Bikin Abramovich Absen di Pertandingan Chelsea Vs MU?

Liputan6.com, London - Miliarder Rusia, Roman Abramovich, absen saat klub miliknya, Chelsea, bertanding melawan Manchester United pada Sabtu, 19 Mei, dalam laga final FA Cup. Bahkan setelah Chelsea menang 1-0, Abramovich tidak kunjung tercium keberadaannya di Inggris.

Seperti dikutip dari The New York Times, Senin (21/5/2018), seseorang yang dekat dengan oligarki Rusia menjelaskan bahwa visa Abramovich berakhir pada akhir April dan permohonan untuk memperbaruinya memakan waktu jauh lebih lama dibanding biasanya. Menurut yang bersangkutan, pihak berwenang Inggris tidak memberikan penjelasan apa pun terkait hal ini.

Kabar ini memicu spekulasi bahwa Inggris kemungkinan tidak lagi menyambut hangat para miliarder Rusia yang dekat dengan Kremlin, yang menjadikan London sebagai rumah kedua mereka.

Departemen Dalam Negeri Inggris, yang bertanggung jawab atas urusan imigrasi, belum berkomentar secara terbuka tentang mengapa proses pembaruan visa Abramovich bisa lebih lama dibanding biasanya. Menteri Keamanan Inggris, Ben Wallace, dalam email-nya pada Minggu mengatakan, "Kami tidak secara rutin mengomentari kasus-kasus individual."

Hubungan diplomatik London dan Moskow merosot ke titik terendah dalam beberapa dasawarsa pasca-serangan racun saraf terhadap seorang mantan agen ganda Rusia, Sergei V Skripal; dan putrinya, Yulia, di Salisbury pada 4 Maret 2018. Setelah sempat dirawat cukup lama, berangsur-angsur keduanya mulai pulih dan telah keluar dari rumah sakit.

Perdana Menteri Theresa May menyalahkan Moskow atas serangan di wilayahnya tersebut. Sebagai tindak lanjutnya, Inggris mengusir 23 diplomat Rusia dan menggalang dukungan dari Barat untuk mengutuk Negeri Beruang Merah.

Di lain sisi, Rusia membantah keterlibatan apa pun dalam serangan terhadap Skripal dan putrinya.

Tidak hanya sampai di situ, PM May juga telah bersumpah akan "membekukan aset-aset Rusia jika ditemukan bukti bahwa itu (aset) dapat digunakan untuk mengancam kehidupan atau properti atau warga."

"Tidak ada tempat bagi orang-orang itu, atau uang mereka di negara kita," tegas May.

Namun, belakangan Downing Street dinilai telah mundur dari ancamannya untuk mengambil tindakan luas terhadap aset-aset orang kaya Rusia dan melawan oligarki yang mendapat manfaat dari hubungan mereka dengan Presiden Vladimir Putin.

Untuk mengamankan perpanjangan visa Tier-1, yang dikhususkan bagi pengusaha, yang bersangkutan hanya perlu menunjukkan bahwa ia memiliki dana US$ 1,35 juta di Inggris dan telah menginvestasikan tiga perempat dari jumlah itu dalam obligasi pemerintah, saham, atau pinjaman ke perusahaan-perusahaan Inggris.

Dengan kekayaan bersih yang diperkirakan lebih dari US$ 10 miliar, dan ratusan juta di antaranya telah diinvestasikan di Inggris, Abramovich tidak seharusnya kesulitan memperbarui visa. Ia sendiri memiliki rumah besar di London yang nilainya ditaksir lebih dari US$ 150 juta.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Amerika Serikat juga 'Menghukum' Rusia

Sekutu Inggris, Amerika Serikat, pada April juga menjatuhkan sanksi terhadap tujuh oligarki Rusia, termasuk beberapa yang memiliki ikatan dengan Rusia, seperti Oleg Deripaska, yang pada November lalu mendaftarkan perusahaan aluminium dan energinya, EN+, di bursa saham London.

Namun, Abramovich, tidak termasuk di antara mereka yang ditargetkan oleh Negeri Paman Sam.

Jika penundaan visa Inggris milik Abramovich ternyata lebih dari persoalan birokrasi, itu bisa menjadi pertanda bahwa pemerintah Inggris juga melawan oligarki Rusia dan ingin mengekang apa yang disebut "Londongrad". Itu merupakan sebutan bagi sebuah komunitas besar orang-orang Rusia, baik mereka yang pro maupun kontra pemerintah Rusia, yang mencari perlindungan bagi kekayaaan dan keluarga mereka di London.

Sosok Abramovich sendiri dinilai berbeda dengan beberapa taipan Rusia lainnya, ia menghindari berkecimpung di dunia politik Inggris. Namun, kepemilikannya atas Chelsea mau tidak mau menjadikannya sorotan di berbagai media dan sejauh ini, Abramovich merupakan oligarki Rusia paling terkenal di Inggris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.