Sukses

Donald Trump Semakin Sering Gunakan Ponsel Pribadi?

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan semakin sering menggunakan ponsel pribadinya untuk berkomunikasi. Hal tersebut diungkap berbagai sumber di dalam dan di luar Gedung Putih kepada CNN.

"Dia (Donald Trump) lebih sering menggunakannya (ponsel pribadinya) akhir-akhir ini," ujar seorang pejabat senior Gedung Putih seperti dikutip dari CNN, Selasa (24/4/2018).

Hal tersebut membawa ingatan publik pada hari-hari pertama pemerintahannya, ketika ia disoroti terkait isu serupa.

Sejumlah sumber menyebutkan bahwa penggunaan telepon seluler oleh Donald Trump menunjukkan semakin memudarnya peran Kepala Staf Gedung Putih, John Kelly, terkait siapa saja yang mendapat akses ke presiden.

Selama masa-masa awal jabatan Kelly, beberapa sumber mengatakan, Donald Trump berkomunikasi dengan menggunakan switchboard. Cara tersebut memungkinkan kepala staf mengetahui siapa saja yang berbicara dengan presiden.

Kelly sendiri tidak dapat mengetahui pihak-pihak mana saja yang bicara dengan Donald Trump bila presiden Amerika Serikat itu menggunakan ponselnya.

Salah satu sumber yang dekat dengan Gedung Putih berspekulasi bahwa meningkatnya komunikasi yang dilakukan Donald Trump via smartphone sebagian karena "ia tidak ingin Kelly tahu dengan siapa ia bicara".

Tiga sumber yang akrab dengan situasi ini mengatakan, Donald Trump juga meningkatkan jangkauan langsungnya ke anggota parlemen asal Partai Republik selama beberapa pekan terakhir, terkadang ia menggunakan ponselnya.

"Pada dasarnya, di titik ini, dia hanya terlibat sendiri," ujar seorang sumber yang mengetahui komunikasi Donald Trump dengan sekutunya di Kongres.

"Dibandingkan dengan sekarang, dulu Kelly jelas-jelas adalah penjaga gawang," kata sumber yang sama seraya menambahkan bahwa sebelumnya para legislator akan lebih dulu menghubungi Kelly jika ingin bicara dengan Donald Trump.

"Saya bahkan tidak tahu apakah Donald Trump masih mempekerjakan kepala staf atau tidak".

Sejumlah sekutu Gedung Putih mengatakan mereka melihat kecenderungan Donald Trump untuk berkomunikasi dengan penasihat di luar West Wing adalah pertanda bahwa status Kelly sebagai "penjaga gawang" telah memudar.

"Tak diragukan lagi, tembok-temboknya telah runtuh," ungkap salah satu sumber yang dekat dengan Gedung Putih .

Informan lainnya mengklaim bahwa banyak pertemuan dilakukan akhir-akhir ini tanpa melibatkan Kelly.

Mantan manajer kampanye Donald Trump, Corey Lewandowski, disebut-sebut telah menjadi salah satu penerima manfaat penting dari memudarnya "kekuasaan" Kelly.

Sebuah sumber mengatakan, Lewandowski baru-baru ini membual kepada teman-temannya bahwa dia sekarang menikmati akses "tanpa hambatan" kepada presiden -- menurut dua sumber, baru-baru ini ia makan malam di kediaman Trump.

Pada hari-hari pertama ia menjabat sebagai kepala staf Gedung Putih, Kelly berusaha membatasi akses Lewandowski ke presiden dari "hak-hak istimewa" tak tertulis yang ia nikmati di awal pemerintahan Donald Trump, meski upaya Kelly tidak pernah sepenuhnya berhasil. Lewandowski tidak menanggapi permintaan untuk komentar.

Di lain sisi, Donald Trump dikabarkan telah menegaskan bahwa Larry Kudlow, penasihat ekonomi barunya, dan John Bolton, penasihat keamanan nasional barunya, akan memberikan "laporan langsung" kepadanya, bukan kepada Kelly, demikian menurut dua sumber yang akrab dengan masalah ini.

Para penasihat terdahulu, bagaimanapun, melapor kepada kepala staf.

Perubahan yang terjadi ini dilihat sebagai sinyal potensial bahwa Donald Trump ingin mengendalikan lebih banyak dari apa yang terjadi di Gedung Putihnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Memicu Isu keamanan

Sebelumnya, mantan Presiden Barack Obama diizinkan menggunakan ponsel jenis Blackberry selama masa kepresidenannya.

Namun, Gedung Putih mengatakan pada saat itu bahwa perangkat yang diberikan kepada Barack Obama telah dilengkapi dengan peningkatan keamanan untuk melindungi pembicaraan yang berpotensi diklasifikasikan.

Mary McCord, yang sebelumnya memimpin divisi keamanan nasional Departemen Kehakiman, mengatakan bahwa keamanan smartphone rentan.

"Karena ponsel pejabat pemerintah tingkat tinggi --termasuk presiden-- adalah target yang jelas untuk dinas intelijen asing, pemerintah berusaha secara signifikan memastikan bahwa smartphone yang dikeluarkan pemerintah terus diperbarui untuk mengatasi kerentanan keamanan," katanya.

"Penggunaan telepon genggam pribadi, yang mungkin tidak memiliki semua fitur keamanan seperti ponsel yang dikeluarkan pemerintah atau diperbarui secara berkala untuk mengatasi kerentanan yang baru ditemukan, menghadirkan risiko keamanan potensial yang jelas."

Pakar keamanan lain mengatakan, peningkatan penggunaan telepon seluler oleh presiden membuat panggilannya lebih rentan terhadap penyadapan dari pemerintah asing.

"Semua perangkat komunikasi dari semua pejabat pemerintah senior ditargetkan oleh pemerintah asing. Ini bukan hal baru," kata Bryan Cunningham, direktur eksekutif Kebijakan Keamanan dan Penelitian Keamanan Siber di University of California-Irvine.

Implikasi lain dari penggunaan telepon seluler pribadi Donald Trump, menurut Cunningham, adalah kemungkinan bahwa percakapan Donald Trump mungkin tidak "ditujukan untuk akuntabilitas pemerintah dan sejarah".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.