Sukses

Jaringan TV Terbesar di Pakistan Berhenti Siaran, Ulah Militer?

Pihak Geo News menyatakan bahwa mereka telah berhenti siaran di 80 persen wilayah di Pakistan.

Liputan6.com, Islamabad - Jaringan televisi terbesar Pakistan menyatakan telah dipaksa berhenti siaran oleh operator-operator TV kabel di negara itu. Diduga militer adalah dalang di balik tindakan tersebut, mengingat "keleluasaan" mereka atas institusi sipil.

"Kami berhenti siaran di 80 persen wilayah di negara ini," ujar Mir Ibrahim Rahman, Chiex Executive Geo News, dalam sebuah wawancara pada Kamis, 5 April 2018, seperti dikutip dari nytimes.com pada Jumat (6/4/2018).

Pada Minggu pertama bulan Maret, Geo News berhenti siaran di daerah-daerah yang dikontrol militer. Kemudian, bulan ini, seluruh saluran Geo -- termasuk berita, hiburan dan olahraga -- mulai diblokir oleh operator TV kabel di seluruh negeri.

Otoritas Regulator Media Elektronik Pakistan bersikeras bahwa mereka tidak berada di belakang peristiwa tersebut. Mereka pun meminta operator-operator TV kabel untuk tidak menganggu transmisi Geo.

Para pejabat Geo dikabarkan berusaha menahan diri untuk tidak secara terbuka menyalahkan militer, dan pihak militer sendiri tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar atas isu ini. Sebagian pihak menilai, nasib yang menimpa Geo merupakan "pesan" yang jelas dari para jenderal bahwa mereka menolak adanya laporan bernada negatif.

"Penangguhan secara sewenang-wenang terhadap Geo TV di kabel TV merupakan serangan langsung terhadap hak konstitusional warga Pakistan untuk mengakses informasi. Sangat memalukan karena pihak berwenang tidak dapat menemukan atau terlalu takut untuk menyebut mereka yang cukup kuat untuk mengatur pemblokiran distribusi berita," tegas Steven Butler, Koordinator Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) bagian Asia.

Mayoritas media-media di Pakistan tidak melaporkan pembredelan terhadap Geo.

Seorang pejabat senior jaringan berita televisi lain yang bermarkas di Karachi mengatakan, tempatnya bekerja tidak melaporkan pemblokiran yang dialami Geo. "Saluran-saluran lainnya memilih opsi serupa untuk menghindari nasib yang sama".

Di Karachi, pusat komersial dan industri media di Pakistan, langkah menyetel Geo akan ditandai dengan peringatan "Anda tidak diizinkan menyaksikan saluran ini". Padahal saluran tersebut tidak tergolong premium.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ketegangan Militer dan Sipil

Pemblokiran terhadap Geo muncul saat ketegangan antara militer dan pemerintah sipil meningkat. Kalangan sipil dipimpin oleh Liga Muslim Pakistan yang menaungi mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif.

Sharif diusir dari kursi kekuasaannya tahun lalu, melalui sebuah putusan kontroversial yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung. Ia dan anak-anaknya diadili di pengadilan khusus atas tuduhan tindak pidana korupsi.

Sang mantan PM menyangkal melakukan korupsi dan ia pun memimpin sebuah gerakan publik yang menentang pemecatannya. Sharif menuding, militer dan pengadilan bersekongkol untuk menyingkirkannya. Namun, baik militer maupun pengadilan membantah tuduhan tersebut.

Putusan terkait kasus Sharif diperkirakan akan ketok palu dalam beberapa minggu ke depan, diduga kuat akan mengarah pada kekacauan politik yang meluas.

Adapun Geo News, yang dimiliki oleh Jang Group, dianggap sebagai jaringan berita paling berpengaruh dan banyak ditonton, telah bersimpati pada Sharif dan kritis terhadap saingan politik utamanya, Imran Khan.

Geo News disinyalir juga telah mengecewakan militer dengan liputan kritis tentang dimasukkannya Pakistan dalam daftar pengawasan pendanaan terorisme tahun ini.

Belum lama ini, berbagai laporan dan artikel yang kritis terhadap Panglima Angkatan Darat, Jenderal Qamar Javed Bajwa dan preferensi kebijakan domestik serta luar negerinya -- dikenal dengan sebutan Bajwa Doctrine -- pun telah menarik kemarahan para pejabat militer senior.

Pada 2014, lisensi saluran Geo juga ditangguhkan sementara setelah orang-orang bersenjata yang tidak dikenal menyerang salah satu pembawa acara talk show populer, Hamid Mir. Kerabatnya menuding, agen mata-mata militer Inter-Service Intelligence Directorat (ISI) dalang di balik peristiwa itu.

Beberapa tahun lalu, pihak militer Pakistan pun menolak kampanye Geo untuk memiliki hubungan yang lebih bersahabat dengan India.

Saqib Nisar, Hakim Agung di Mahkamah Agung Pakistan menyatakan ketidaksetujuannya atas pembredelan saluran Geo. "Kecuali Tuhan, tidak seorang pun di Bumi dapat memblokir transmisi saluran Geo secara tidak sah".

Rahman, Chief Exevutive Geo tidak banyak berharap pada hukum di negara itu. "Kami akan pergi ke Mahkamah Agung, namun kami telah diberitahu untuk tidak mengharapkan keadilan".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.