Sukses

Kematian Putri Diana Muluskan Jalan Camilla Menjadi Ratu Inggris?

Setelah kematian Diana, Pangeran Charles menikahi kekasih lamanya, Camilla Parker Bowles.

Liputan6.com, London - Beberapa bulan lalu, seluruh staf Ratu Elizabeth II di seantero Inggris diminta datang ke sebuah rapat mendadak yang dianggap 'penting' di Istana Buckingham, London.

Pertemuan yang dilaksanakan secara tiba-tiba dan digambarkan sangat tidak biasa oleh pengamat kerajaan, telah memicu rumor seantero Inggris.

Ada spekulasi, rapat tersebut berhubungan dengan kesehatan Ratu Elizabeth. Meski begitu pihak istana menyangkal laporan palsu yang menyebut istri dari Duke of Edinburgh itu telah meninggal dunia.

Dikutip dari laman Ibtimes.com, Kamis (17/8/2017), dengan beredarnya isu tersebut, banyak orang yang bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada Monarki Inggris jika ratu mangkat.

Jika ratu ingin pensiun atau meninggal, anak tertuanya Pangeran Charles akan menjadi penggantinya. Sementara Charles dinobatkan sebagai raja, tak jelas apakah sang istri Camilla Parker Bowles akan menyandang predikat ratu atau tidak.

Pasalnya, suami Ratu Elizabeth, Pangeran Philips tak menyandang gelar raja. Melainkan royal consort atau pendamping penguasa.

Pangeran Charles menikahi Camilla pada tahun 2005. Kabar yang beredar, Ratu Elizabeth mendorong Diana untuk menceraikan Charles setahun sebelum Princess of Wales tersebut tewas dalam kecelakaan.

Kematian sang putri juga mempengaruhi opini publik tentang sosok Camilla.

Dalam situs resmi milik Pangeran Charles, tertera bahwa Camilla tak akan diberi gelar ratu saat ia naik takhta.

"Seperti yang dijelaskan pada saat pernikahan mereka pada April 2005, Yang Mulia Putri Camilla akan diberi gelar The Princess Consort (pendamping raja) ketika Charles naik takhta," tulis pernyataan situs tersebut.

Pada tahun ini, usia pernikahan Charles dan Camilla sudah lebih dari satu dekade.

Sebuah jajak pendapat yang dikumpulkan oleh Sunday Express telah mengejutkan banyak pihak. Hasil survei yang menyatakan, mayoritas warga Inggris tak terima jika Camilla menyandang gelar ratu. Demikian dikutip dari laman Express.co.uk.

Sebanyak 67 persen dari mereka menentang langkah tersebut dan hanya ada 19 persen dari warga yang merasa sebaliknya.

Meski begitu, belum ada kepastian akan gelar tersebut. Hanya Charles lah yang akan mengonfirmasi secara resmi kebenaran itu. Dan akan terjawab ketika ratu turun takhta.

Ditambah lagi sikap Ratu Elizabeth yang kerap mempromosikan sosok Camilla. Oleh karenanya, banyak yang berpandangan ratu berniat mewariskan gelarnya kepada istri putra sulungnya itu.

Pada tahun 2012, ratu juga memberi gelar Grand Dame Cross dari Kerajaan Victoria kepada Camilla -- sebagai pengakuan atas layanan pribadinya kepada monarki.

Sama halnya dengan Sunday Express, jajak pendapat yang dilakukan oleh ComRes pada tahun 2015 menemukan 55 persen orang Inggris tak menginginkan Camilla menjadi ratu.

  

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.