Sukses

Insiden Rebutan Meja Ini Lebih Mematikan dari Safari Hewan Liar

Sang pemandu wisata keluarga ini nekat menikam pasangan pasutri tersebut secara brutal dengan sebuah pisau lipat hingga luka parah.

Liputan6.com, Kenya - Saat Anda berpikir bahaya terbesar saat tengah bersafari ke Afrika adalah semua hewan liar, ternyata tak selalu demikian. Bahaya itu bisa datang saat Anda tengah duduk untuk makam malam bersama keluarga.

Belum lama ini, pasangan suami istri asal China dan keduanya anaknya yang sedang menikmati makan malam hotel sambil menikmati pemandangan paling spektakuler di Masai Mara National Reserve, Kenya mengalami kejadian tragis.

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Senin, 8 Agustus 2016 lalu. Sayangnya saat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, istrinya tak mampu bertahan.(nytimes.com)

Hanya gara-gara masalah penempatan posisi duduk saat makam malam, sang pemandu wisata keluarga ini nekat menikam pasutri tersebut secara brutal dengan sebuah pisau lipat hingga luka parah.

Dari laporan polisi yang dilansir dari Odditycentral.com, Kamis (11/8/2016), sang istri menderita luka tikaman dua kali di bagian dada, sementara suaminya menderita luka serius pada perut.

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Senin, 8 Agustus 2016 lalu. Sayangnya saat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, istrinya tak mampu bertahan.

Jhon Kiruti, Manager dari Hotel Keekork Lodge menceritakan bagaimana awal mula insiden mengerikan tersebut terjadi.

"Si pemandu wisata membawa tiga orang klien dari negaranya ke hotel ini, untuk menginap selama dua hari. Saat tiba makan malam, mereka mulai bertikai hanya karena pengaturan posisi duduk saat makam malam."

Sang istri menderita luka tikaman dua kali di bagian dada, sementara suaminya menderita luka serius di bagian perut.(Odditycentral,com)

"Menurut Reuters, setelah percakapan tersebut, tiba-tiba ia langsung menarik pisaunya dan langsung menikam pasutri tersebut. Kedua anaknya yang berusia sembilan dan 12 tahun menyaksikan kejadian tersebut," tambah Kiruti.

Sekitar 100 orang tamu hotel turut menyaksikan serangan tersebut. Tak berapa lama mereka pun bergegas keluar dari hotel lantaran panik.

Sementara itu, surat kabar Kenya, The Daily Nation memberitakan bahwa Li Changquing, sang pemandu wisata memang memiliki meja favorit di restoran eksklusif tersebut.

Saat mengetahui bahwa keluarga tersebut menempati mejanya, Li meminta pasangan tersebut untuk segera mencari posisi lain. Namun mereka menolak. Adu mulut pun terjadi sampai akhirnya berujung pada penikaman, hingga menewaskan istri dari keluarga yang dipandunya.

Tak berapa lama setelah kejadian tersebut, pada Rabu, 11 Agustus kemarin kepolisian Kenya berhasil menahan si pemandu wisata atas tuduhan percobaan pembunuhan.

Tak berapa lama setelah kejadian tersebut, pada Rabu, 11 Agustus kemarin kepolisian Kenya berhasil menahan si pemandu wisata atas tuduhan percobaan pembunuhan.(Odditycentral.com)

"Laki-laki itu bernama Li Changquing, umur 47 tahun, seorang warga China yang sedikit bisa berbahasa Inggris, tapi sangat fasih dalam bahasa Swahili," kata salah satu polisi yang dilansir dari Nytimes.com.

Sementara itu, dilansir dari Reuters, Komandan Polisi Narok County Abdi Galgalo menyatakan penyesalannya dan kesedihannya atas insiden tersebut.

"Kami akan terus menahannnya sampai penyelidikan lebih lanjut," ungkap Galgalo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini