Sukses

ISIS Klaim Dalangi Penyanderaan di Kafe Bangladesh

ISIS mengklaim sejumlah serangan terakhir di Bangladesh melalui media afiliasinya, termasuk penyanderaan di sebuah kafe.

Liputan6.com, Dhaka - Horor terjadi pada Jumat 1 Juli 2016 malam di Bangladesh. Sebuah kafe di zona diplomatik, Holey Artisan Bakery menjadi tempat penyanderaan sekitar 20 orang pengunjung.

Drama penyanderaan di Bangladesh ini berlangsung hingga Sabtu 2 Juli 2016 pagi waktu setempat. Sebelum akhirnya, polisi memutuskan untuk menyerbu kafe, untuk menyelamatkan para sandera.

Menurut Amaq, media pemberitaan ISIS, kelompok militan itu mengaku bertanggung jawab atas serangan teror tersebut. Melalui akun Twitter Amaq Agency, grup tersebut mengklaim sebagai dalam serangan itu.

"Islamic State commandos attack a restaurant frequented by foreigners in the city of Dhaka in Bangladesh," tulis media afiliasi ISIS itu.

Kendati demikian, beberapa pejabat AS meragukan klaim itu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby mengaku belum bisa mengonfirmasi, ISIS bertanggung jawab atas serangan itu.

Meski ISIS mengklaim sejumlah serangan terakhir di Bangladesh melalui media afiliasinya, pemerintah setempat juga secara konsisten membantah kehadiran militan itu di negerinya. Sementara serangan lainnya telah diklaim oleh kelompok-kelompok militan lokal.

Seperti dikutip dari ABC News, Sabtu (2/7/2016), suara tembakan terdengar ketika pasukan Bangladesh mengakhiri kebuntuan di kafe di Dhaka.

Mereka yang menjadi sandera di kafe yang berada di Gulshan, lingkungan populer dengan eksptariat adalah orang asing. Kendati demikian, pihak berwenang belum memberikan kebangsaan atau jumlah pasti sandera.

"Dua sandera dari Argentina dan keturunan Bangladesh telah diselamatkan," demikian menurut salah satu polisi.

Mengutip media lokal dan saksi mata yang lolos penyanderaan, sebanyak enam hingga sembilan orang bersenjata menyerbu restoran Holey Artisan Bakery itu. Mereka menyandera sekitar 20 orang di dalamnya, dan terlibat baku tembak dengan petugas keamanan.

Sebanyak dua polisi tewas dalam insiden drama penyanderaan di kafe Bangladesh tersebut. Sementara 40 orang lainnya terluka akibat pecahan peluru dari alat peledak yang dilontarkan penyandera.

"Ketika polisi baku tembak dengan kelompok bersenjata, para penyerang melemparkan bahan peledak di petugas," kata saksi mata di lokasi kejadian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.