Sukses

Dari Aljazair, ke Kanada, dan Meninggal Saat Bom Jakarta

Tahar Amer-Ouali berada di tempat dan waktu yang salah saat teror merobek kedamaian Jakarta 14 Januari 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Pagi menjelang siang, Kamis  14 Januari 2016, Tahar Amer-Ouali sedang berada di gerai kopi Starbucks di Gedung Cakrawala, Jalan Thamrin, Jakarta. Untuk membeli segelas double espresso kesukaannya.

Tak ada yang mengira, lokasi tempatnya berada kala itu jadi target teroris. Pria 70 asal Quebec, Kanada itu meninggal dunia dalam serangan yang mengguncang Jakarta. Sementara, adiknya, Mourad, terluka parah dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Indonesia bak rumah kedua bagi Tahar Amer-Ouali. Ia menghabiskan waktunya antara Tanah Air dan Kanada -- di mana anak-anak dan dua cucunya tingal.

"Ia adalah orang yang penuh gairah," kata putranya, Farid Amer-Ouali kepada Radio-Canada. "Sosok yang menjalani hidup sepenuhnya."


Tahar Amer-Ouali, ayah dari 5 anak, lahir di Aljazair. Ia tiba di Quebec pada tahun 1980-an, untuk mencari penghidupan yang lebih baik dan kesempatan menuntut ilmu bagi anak-anaknya.

Pria yang beralamat di Laval itu dikenal sebagai manusia yang kerap mengulurkan tangan bagi sesama, khususnya mereka yang mengalami gangguan pendengaran.

Ia juga menularkan kesuksesannya itu pada dua anaknya, Farid adalah dokter bedah, sementara semua putrinya adalah spesialis alat bantu pendengaran.

"Saya tak mengira ia berada di Jakarta saat itu. Namun, ia selalu mencari kesempatan untuk menyebarkan perawatan, membantu orang lain di mana pun dan di mana pun," kata Farid, seperti dikutip dari CBC.ca.

Ia menambahkan, keluarganya melakukan yang terbaik untuk mengatasi duka akibat kehilangan ayah mereka.

"Seandainya bisa, aku ingin mengungkapkan pada ayah, betapa saya mencintainya, bahwa semua orang akan merindukannya... apapun, kami harus kuat, demi beliau."

Bushido Bintari, putri mantan pasangan Tahar Amer-Ouali mengatakan, dalam sehari mendiang kerap mendatangi Starbucks untuk membeli double espresso.

"Beliau sangat mencintai Indonesia dan ingin menghabiskan hidupnya di sini," kata dia seperti dikutip dari situs Globe and Mail.

Menurut keterangan sang adik, Tahar Amer-Ouali meninggal dunia akibat ditembak tersangka. Tim forensik masih mengecek kebenaran keterangan tersebut dan melakukan uji balistik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini