Sukses

Ini Syarat agar Perundingan Perbatasan RI-Malaysia Selesai

Salah satu masalah yang hingga kini belum selesai antara Indonesia dan Malaysia adalah masalah perbatasan. Bagaimana menyelesaikannya?

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu masalah yang hingga kini belum selesai antara Indonesia dan Malaysia adalah masalah perbatasan. Namun demikian, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menargetkan masalah itu segera selesai. Hal itu ia kemukakan saat menyampaikan pidato pers tahunan 2016.

Keinginan agar batas wilayah RI dan negeri jiran segera selesai direspons Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Zahrain Mohemed Hasim. Dia mengatakan Malaysia punya keinginan yang sama dengan RI.

"Saya harap dapat selesai secepat mungkin," kata Zahrain di kediamannya di Jakarta, Selasa 12 Januari 2016.

Oleh sebab itu, ia menyambut baik terbentuknya komite untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, walau sudah ada komite dan juru runding, itu saja tak cukup.

Menurut Zahrain harus ada upaya ekstra dari kedua negara. Selain usaha, keinginan politik agar masalah ini terselesaikan juga harus dimiliki oleh Indonesia dan Malaysia.

"Kalau ikut komite teknik hampir 27 kali telah bersidang tapi belum selesai. Untuk menyelesaikan isu perbatasan ini dibutuhkan political will," tegas dia.

"Masalah teknik tak akan selesai jika Malaysia berkata 'ini punya kita', dan Indonesia berkata 'ini kita punya'. Bukan begitu, biarkanlah ada satu kompromi di antara pihak politik," papar Zahrain.

Beberapa waktu lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, belum selesainya perundingan disebabkan beberapa faktor. Di antaranya posisi batas kepemilikan 2 negara belum jelas.

"Di satu pihak kita memiliki posisi ini batas wilayah kita, sedangkan Malaysia juga memiliki posisi ini batas maritim mereka," tutur Arrmanatha.

Meski demikian, Arrmanatha melanjutkan, masalah perbatasan negara adalah harga mati NKRI. Karena itu pemerintah berkomitmen akan menyelesaian masalah ini.

"Mempercepat proses perbatasan maritim kita dengan Malaysia itu komitmen, dan prioritas kita untuk menyegerakan dan mengintensifkannya," pungkas Arrmanatha.*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.