Sukses

Salah Perhitungan, Pencuri Uang Tip Merugi

Seorang pencuri menjarah wadah uang tip sebuah restoran, tapi lupa mengambil pesananannya yang sudah dibayar.

Liputan6.com, Christchurch - Pencuri umumnya melakukan tindak pencurian untuk mendapatkan lebih daripada upaya yang dikeluarkannya. Namun sebaliknya, seorang pencuri mengeluarkan modal lebih besar untuk jarahan yang tidak tidak sepadan, alias rugi.

Dikutip stuff.co.nzSelasa (22/12/2015), maling di restoran Nandos Riccarton di kota Christchurch, Selandia Baru, ini kurang pandai berhitung. Ia membayar makanan seharga $14.90—senilai Rp 139 ribu– yang belum disantapnya, tapi malah kabur dengan mencuri uang tip senilai $10—senilai Rp 93 ribu.

Kisah konyol itu terjadi  pada hari Jumat, 18 Desember 2015. Aksinya terekam kamera CCTV di dalam restoran dan diunggah ke media sosial.

Pemilik restoran, Yateen Lallu, mengatakan bahwa pria itu pernah mampir sehari sebelumnya. Tersangka duduk menunggu pesanannya sebelum mengambil kesempatan.

“Dengan perlahan ia bangkit dari tempat duduknya—seperti terlihat dalam video—dan melihat-lihat sekeliling. Ketika tidak ada yang melihat, ia masukkan wadah uang tip ke dalam tasnya.”

Pria itu kemudian ke toilet sebelum istri pemilik restoran menyadari wadah uang tip menghilang berisikan uang antara $5 hingga $10—antara Rp 47 ribu dan Rp 93 ribu.

Kembali dari toilet, Lallu bertanya kepada pria tersebut, namun tersangka membantah telah melakukan tindakan kejahatan yang tuduhkan padanya. Lallu kemudian memeriksa toilet dan menemukan wadah uang tip yang kosong.

"Saya bilang kepadanya, 'Ini wadah uang tip kami', dan ia membantah, 'Bukan saya, mungkin orang lain'. Aku kejar dia, 'Kamu yakin? Kamu jujur?' Dan ia menyuruh saya untuk memeriksa tas miliknya dan rekaman kamera keamanan, yang kemudian membuat saya ragu.”

Lallu kemudian melihat rekaman kamera keamanan untuk memastikan kecurigaan istrinya setelah pria itu pergi.

“Ia tidak membawa pergi makanannya, jadi secara keseluruhan ia mengambil antara $5 hingga $10, tapi sudah membayar $14.90 untuk sesuatu yang tidak didapatinya. Hari sial baginya. Sungguh suatu karma yang tidak baik.”

Sejak diunggah ke Facebook, rekaman pencuri tersebut telah disaksikan oleh 50 ribu kali. 

Seorang pria diduga melakukan beberapa kali pencurian di sejumlah kota di Selandia Baru. (Sumber stuff.co.nz)

Sementara itu, polisi kini tengah melakukan penyelidikan jika pelaku terkait dengan pencuri kamera keamanan di sebuah taman kanak-kanak Casa Dei Bambini di kota Richmond pada Minggu, 29 November 2015 lalu.

Saat itu, empat kamera keamanan bernilai $3.000—senilai Rp 27,9 juta—dicuri dari sekolahan. 

Berikut ini adalah cuplikan rekaman kamera keamanan di restoran:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.