Sukses

Di Kota ini, Polisi Telepon Orang yang Tak Bahagia

Dalam rangka mencapai gelar negara paling bahagia, jika Anda tidak bahagia di negara, para polisi siap menjadi tempat 'curhat'.

Liputan6.com, Dubai - Jika Anda tinggal di Dubai, dan mengaku tidak bahagia, polisi bisa menelepon dan bertanya apa yang membuat Anda tidak bahagia.

Hal itu dilakukan karena sebuah survei online yang diluncurkan awal bulan ini. Riset yang bertujuan menempatkan Dubai dalam jajaran 10 teratas kota paling bahagia di dunia pada 2021.

Metode yang mereka lakukan adalah menanyakan orang-orang dengan pilihan jawaban: wajah cemberut, wajah tersenyum, dan wajah datar. Hasilnya, polisi akan menelepon mereka yang mengaku tidak bahagia.

Kegiatan ini justru membuat bingung beberapa pengamat, termasuk William Davies, dosen senior Universitas London yang baru-baru ini menerbitkan buku berjudul The Happiness Industry: How the Government and Big Business Sold Us Wellbeing.

"Cara tersebut terkesan membuat orang takut. Dan akhirnya menjawab tidak jujur. Antara menjawab pertanyaan dan menjawab bahwa mereka bahagia, karena tidak ingin dihubungi polisi lokal dengan pertanyaan: "apa masalah Anda?" tutur Davies pada Independent, Selasa (27/10/2015).

Penduduk Dubai merayakan terpilihnya kota menjadi tuan rumah Expo 2020. (foto: Independent)

"Tapi, tidak tahu juga. Mungkin mereka juga tulus," tambahnya.

Upaya mengukur kebahagiaan juga bisa dilihat di kantor pemerintahan di seluruh Dubai, satu dari tujuh kota di UEA. Komputer tablet kecil diletakkan di dekat para PNS. Memudahkan penduduk dalam menuangkan umpan balik langsung mengenai pengalaman mereka.

Tahun lalu, otoritas menilai kantor dalam kota dengan sistem bintang. Dua bintang merupakan nilai terendah dan tujuh tertinggi. Sistem ini bagian dari dorongan "pemerintahan pintar". Usahanya melibatkan polisi Dubai, yang dikenal negara lain dengan mobil mewah yang menemani tugas sehari-hari.

Pesan Twitter dari polisi seringkali diikuti tagar #KeamananAndaKebahagiaanKami dalam bahasa Arab sekaligus Inggris.

Dalam pameran elektronik baru-baru ini, polisi Dubai mengungkapkan survei kebahagiaan. Mereka mengirim pesan pada sejumlah penduduk Dubai. Termasuk tautan halaman web yang menampilkan foto pemimpin Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoun, dengan menara Burj Khalifa di latar belakang. Di laman web ditampilkan pertanyaan yang tersedia di bahasa Inggris sekaligus Arab: "Apa Anda bahagia di Dubai?"

Polisi melaporkan survey menerima lebih dari 200.00 respon pada hari pertama. Sebagian besar, 84 persen mengaku bahagia, 6 persen netral dan 10 persen tidak bahagia. Namun polisi tidak mengungkap ada berapa banyak pesan teks yang diterima.

Itu belum semuanya. Mayor Jenderal Mattar Al Mazeina, kepala polisi Dubai, mengungkapkan bahwa petugas akan secara acak memilih para partisipan yang tidak bahagia, dan bertanya apa yang membuat mereka demikian.

"Jika masalah ada di bawah yurisdiksi, kami akan membantu mereka dengan itu. Namun jika berhubungan dengan entitas pemerintahan lainnya, kami akan meneruskan isu pada departemen terkait," ungkapnya. Ia menekankan bahwa polisi tidak membantu isu yang pribadi.

Polisi dan dewan resmi Dubai tidak merespon permintaan komentar akan fenomena polisi yang menghubungi penduduk. Saat ini, UEA menempati ranking 20 dari 158 negara dalam kebahagiaan, menurut survey tahun 2015 dari World Happiness Report. Walau merupakan yang pertama di negara Arab, UEA berharap bisa masuk 10 besar pada tahun 2021, tahun datangnya dirgahayu emas didirikannya negara. 

Pun begitu, Davies mewanti-wanti, bahwa berfokus pada kebahagiaan, di Dubai atau negara lain di dunia, akan menutupi isu lainnya.

"Saya rasa, itu mengalihkan perhatian dari faktor politik ekonomi yang lebih luas, yang bisa jadi lebih problematis atau tidak adil," ungkap Davies. "Bukan tidak mungkin membayangkan masyarakat yang memiliki kepedulian besar akan kebahagaiaan, namun sedikit perhatian untuk hak manusia atau hak minoritas." (Ikr/Rie)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini