Sukses

13-7-1923: Kisah Tragis dan Arwah Gentayangan di Ikon 'Hollywood'

Landmark Hollywood diresmikan pada 13 Juli 1923, tepat 92 tahun lalu. Ia memiliki banyak kisah.

Liputan6.com, Los Angeles - Tulisan besar berwarna putih terpasang di Lereng Lee, kawasan Hollywood Hills, Pegunungan Santa Monica: "HOLLYWOOD".

Sesuai namanya, ia menjadi ikon industri perfilman di Amerika Serikat. Landmark tersebut diresmikan pada 13 Juli 1923, tepat 92 tahun lalu.

Awalnya, huruf setinggi 14 meter dan lebar 110 meter bertuliskan "HOLLYWOODLAND". Namun, 26 tahun kemudian, pada tahun 1949, 4 huruf terakhir dicopot.

Tulisan "Hollywood" raksasa itu kerap muncul di beberapa film seperti Superman (1978), The Day After Tomorrow (2004), dan Resident Evil: Afterlife (2010).

Ada sejumlah kisah di balik tengara itu. Konon, nama Hollywood dicetuskan oleh si pemilik tanah kala itu, H.J. Whitley. Ketika itu, ia tengah menginap di kawasan lereng tersebut dalam rangka liburan bulan madu.

Whitley menapaki puncak lereng tersebut untuk berdiri sambil menikmati pemandangan. Saat dia sedang melamun, tiba-tiba ada seorang pria Tionghoa melintas membawa gerobak.

Si pemilik tanah pun bertanya, "Anda sedang apa di sini?". Pria Tionghoa itu pun menjawab dengan pengucapan I Holly-wood, maksud hati mengatakan hauling wood atau 'mengangkut kayu'.

Dari ucapan lelaki asing tersebut, Whitley mendapatkan inspirasi untuk memberikan nama lereng miliknya itu "Hollywood". Versi lain nama Hollywood dipilih oleh warga sekitar lantaran kawasan lereng tersebut dikenal sebagai wilayah suci di California.

Selain itu, ada kisah tragis di balik berdirinya landmark "Hollywood". Seperti dimuat History.com, pada tahun 1932, seorang wanita bernama Peg Entwistle bertekad ingin menjadi aktris tenar.

Ia nekat mengadu nasibnya dengan meninggalkan kampung halaman di New York menuju Los Angeles. Awalnya, ia terpilih untuk menjadi salah satu pemeran dalam kisah misteri pembunuhan untuk diperankan dalam sebuah drama teater. Namun kontrak untuk memerankan pertunjukan teater selanjutnya tak diperpanjang. 

Penampilannya dalam Film Thirteen Women produksi David O. Selznick diedit. Lantaran depresi kariernya mandek, Entwistle memutuskan untuk bunuh diri dengan memanjat huruf "H" pada landmark "Hollywood" dan melompat dari lereng tersebut.

"Aku takut, aku pengecut, aku minta maaf untuk semuanya. Andai kulakukan ini sejak dulu, aku takkan merasakan sakit seperti ini. P.E," tulis dia dalam surat yang ditemukan di samping jasadnya yang kaku.

Ironisnya, sesaat sebelum menghabisi nyawa sendiri, ada surat yang dikirim untuknya yang mengabarkan penawaran agar si wanita itu memerankan tokoh utama teater dalam kisah bunuh diri.

Konon, arwah sang artis yang merasa gagal itu bergentayangan. Cerita soal hantu di tulisan "Hollywood" beredar luas. Vanity Fair, misalnya, memuat artikel tentang seorang wanita bernama Megan Santos yang merasakan hal aneh saat jogging di daerah tersebut.

Saat berlari di sana, ia mencium wangi bunga gardenia. "Dan kemudian ada penampakan perempuan dengan rambut pirang. Ia seperti berjalan di udara, kakinya tak menapak tanah," kata dia. Penampakan serupa juga dilaporkan pada tahun 1940-an.

Diduga itu adalah hantu Peg Entwistle. Sebab, gardenia adalah wangi parfum favoritnya.

Sejarah lain mencatat pada 13 Juli 1949, Perjanjian Roem-Roijen antara Indonesia dan Belanda disahkan. Sjafruddin Prawiranegara yang menjabat Presiden Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan resmi mengakhiri keberadaan PDRI, menyerahkan kembali mandatnya kepada Sukarno.

Sementara itu, pada 13 Juli 1996, pesawat DC-10 Garuda Indonesia jatuh saat lepas landas dari Bandara Fukuoka, Jepang, menewaskan 3 orang. (Ein/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini