Sukses

Ani Yudhoyono: Vaksin Polio Tidak Berbahaya

Ibu Negara Ani Yudhoyono berharap masyarakat tidak khawatir dengan vaksin polio yang diberikan dalam Pekan Imunisasi Nasional. Petugas melibatkan sejumlah artis agar para ibu mau membawa anak mereka ke Pos PIN.

Liputan6.com, Jakarta: Vaksinasi polio yang diberikan pada Pekan Imunisasi Nasional berfungsi untuk menjaga kesehatan. "Vaksin polio yang diberikan tak membahayakan. Mungkin bila terjadi sesuatu bukan karena vaksin tapi karena penyakit yang lain," kata Ibu Negara Ani Yudhoyono di Jakarta, Selasa (30/8).

Hal senada juga diungkapkan Direktur Surveilans Epidemiologi Imunisasi dokter Yusherman. Menurut dia, ibu-ibu tidak perlu khawatir membawa anak mereka untuk mendapatkan imunisasi. Karena, vaksin yang diberikan terbilang aman. "Sampai anak-anak yang sakit pun dapat diberikan imunisasi ini," kata Yusherman.

Berbagai cara dilakukan untuk menyukseskan pelaksanaan PIN ini. Di antaranya dengan melibatkan artis. Penyanyi dangdut Kristina, misalnya. bersama petugas, Kristina mendatangi rumah-rumah warga dan mengajak agar para ibu agar mau membawa anak mereka untuk divaksinasi polio.

Kristina membujuk dan merayu para ibu agar datang ke Pos PIN terdekat. Bujukan Kristina terbilang ampuh. Buktinya, Pos PIN di Rukun Warga 06, Kelurahan Kemanggisan, Jakarta Barat terus dibanjiri ibu-ibu yang membawa buah hati mereka. Mereka tampak antusias mendaftarkan anak mereka untuk diimunisasi.

Ternyata, beberapa warga mengaku datang atas inisiatif sendiri bukan karena bujukan atau ada Kristina di Pos PIN. Siang ini, petugas Pos PIN akan melanjutkan pemantauan ke rumah-rumah warga untuk memastikan seluruh anak bawah lima tahun di kawasan ini sudah mendapatkan imunisasi polio.

Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional juga dilakukan serentak di sejumlah daerah. Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, ratusan balita memperoleh vaksin polio. Di sini, sedikitnya 162 Pos PIN telah disiagakan. Sementara mengantisipasi agar semua anak mendapat vaksin polis, petugas memberikan imunisasi di tempat umum seperti bandara.

Di Surabaya, Jawa Timur, pelaksanaan imunisasi dibuka secara simbolis oleh Gubernur Imam Utomo di Masjid Agung Surabaya. Pemerintah daerah setempat menargetkan tiga juta balita mendapat vaksin polio. Lantaran itu, petugas tak hanya bekerja di pos tapi juga di terminal.

Pun demikian di Jember, Jatim. Sekitar tiga ribu kader pos pelayanan terpadu setempat dilibatkan untuk melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional. Mereka mendatangi rumah warga untuk mendata balita yang belum terdaftar guna mendapatkan imunisasi.

Kondisi berbeda terlihat di Makassar, Sulawesi Selatan. Puluhan anak-anak di Kecamatan Ujung Tanah, Makassar tidak mendapat imunisasi. Ini dikarenakan terbatasnya obat yang tersedia di sebagian pos imunisasi. Puluhan ibu-ibu terpaksa pulang dengan kecewa.

Pos PIN yang kehabisan stok di antaranya di Jalan Sinasara, Jalan Galangan Kapal, Jalan Tinumbu, dan Jalan Panampu. Mayoritas pos imunisasi ini sudah kehabisan vaksin sebelum pukul 10.00 WITA. Padahal masih banyak ibu-ibu yang antre menunggu imunisasi bagi anaknya.

Kelangkaan vaksin polio ini terjadi akibat terbakarnya gudang obat milik Dinas Kesehatan Sulsel tadi malam. Stok obat yang belum dikirim ke pos imunisasi ikut terbakar sehingga pasokan menjadi berkurang. Hingga kini, polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran itu.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini