Liputan6.com, Jakarta Para warga disabilitas di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengolah tempe benguk menjadi olahan keripik yang memiliki nilai jual.
Tempe benguk adalah tempe yang terbuat dari kacang koro benguk (Mucuna pruriens). Di tangan Kelompok Difabel Kalurahan (KDK) Kaliagung Santika, tempe ini menjadi sebuah produk yang dinamai Mucuna Chips.
Baca Juga
“Kara (koro) benguk mempunyai nama latin Mucuna pruriens, nah kenapa kami mengambil nama Mucuna supaya produk kami akan mudah dikenal di luar negeri. Dan mudah-mudahan produk Mucuna Chips akan mendunia nantinya,” melansir unggahan Instagram @kdksantika_kaliagung, Sabtu (23/9/2023).
Advertisement
Dari akun Instagram itu, KDK Santika Kaliagung terpantau aktif melakukan berbagai kegiatan maupun pertemuan.
Kegiatan utama mereka adalah memproduksi Mucuna Chips dan memberi pelatihan terkait cara pembuatannya.
Di samping itu, KDK Santika Kaliagung kerap menggelar skrining kesehatan sebagai bentuk kepedulian terhadap para anggotanya. Ini merupakan program kolaborasi dengan Puskesmas Sentolo. Dalam acara tersebut, dilakukan cek kesehatan dasar seperti cek tekanan darah, timbang berat badan, dan tinggi badan untuk semua anggotanya.
Mendapat Apresiasi Kepala BKKBN
Kiprah warga disabilitas ini mendapat apresiasi dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.
“Saya menemukan sesuatu yang istimewa sekali, namanya Mucuna Chips. Produk dari Kelurahan Kaliagung, Kecamatan Sentolo. Produk dari adik-adik kita, teman-teman kita, warga kita (yang) difabel. Ini luar biasa,” kata Hasto dalam keterangan resmi BKKBN.
Hasto Puji Rasa Keripik Tempe Benguk Mucuna Chips
Dalam kunjungannya ke dapur Mucuna Chips, Hasto Wardoyo berkesempatan untuk melihat proses produksi dan mencicipi produk tersebut.
Dia pun mengapresiasi produk tersebut karena rasanya enak dan renyah. Menurut Hasto, cemilan itu membuatnya ketagihan.
“Rasanya khas sekali, dan bikin kita mau lagi, mau lagi, dan lagi. Itulah Mucuna Chips yang luar biasa. Ini memang renyah sekali ya. Benguk itu kalau nggak pintar masaknya itu rasanya bisa keras, bisa agak langu, bisa nggak enak. Tapi keripik ini lain, rasanya enak dan juga renyah,” jelasnya.
Advertisement
Karya Luar Biasa
Hasto menganggap produk tersebut adalah hasil karya yang luar biasa. Dirinya mengaku tidak menyangka bahan utamanya adalah benguk.
Dalam rangka membantu warga disabilitas, Hasto mengajak konsumen untuk turut serta membeli produk oleh-oleh dari Sentolo tersebut.
Mengingat, pengembangan sektor produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kini digencarkan pemerintah untuk mendongkrak ekonomi nasional. Dengan menjamurnya UMKM khusunya di bidang makanan, menuntut para pelaku usaha untuk kreatif menciptakan produk pangan yang unik dan berbeda dari yang lain.
Produk Berbahan Lokal Bisa Sedot Perhatian
Produk yang dihasilkan dari bahan lokal berpotensi menyedot perhatian konsumen, lanjutnya. Begitu pula dengan produk dari KDK Santika satu ini.
Kelompok tersebut beranggotakan para difabel yang memiliki semangat tinggi untuk tetap produktif dalam meraih kesetaraan, tanpa terhalang keterbatasan mereka.
Lebih lanjut, Hasto berharap dengan adanya produk ini dapat membantu para difabel untuk mandiri dan berkembang.
“Semoga produk ini sukses dan membawa anak-anak kita dan warga kita yang difabel menjadi produktif tidak kalah dengan masyarakat pada umumnya, terima kasih dan sukses untuk Mucuna Chips dan warga difabel Kelurahan Kaliagung,” harap Hasto.
Advertisement