Sukses

ETF Bitcoin Disetujui SEC, Bagaimana Prospek ETF Ethereum?

Sejumlah perusahaan besar, antara lain Vaneck, Blackrock, dan Fidelity, telah mengajukan permohonan untuk ETF Ethereum spot, dengan batas waktu keputusan pada Mei 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Pada pekan lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyetujui keberadaan produk exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot di Amerika Serikat (AS).

Menjelang pengumuman keputusan pasar aset kripto berfluktuatif di mana sempat mendorong harga Bitcoin menyentuh harga tertinggi dalam dua tahun di USD 48.983 atau setara Rp 765,3 juta (asumsi kurs Rp 15.625 per dolar AS).

Mengomentari hal ini, Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menuturkan, dengan disetujuinya ETF Bitcoin spot terlihat terjadinya ‘sell the news’ yang menyebabkan kenaikan Bitcoin tidak bertahan lama,

"Investor telah mengantisipasi kenaikan tersebut mengambil untung dimana peristiwa buy the rumor perihal ETF Bitcoin spot ini telah dimulai sejak Blackrock mengajukan aplikasi ETF Bitcoin Spot pada Juni 2023,” kata Panji dalam siaran pers, dikutip Kamis (18/1/2024).

Meskipun Bitcoin (BTC) mengalami penurunan, Ethereum (ETH) justru mengalami kenaikan dalam periode tujuh hari terakhir. Pasca persetujuan ETF Bitcoin spot, ekspektasi pasar tentang ETF Ethereum juga akan disetujui dalam beberapa bulan ke depan oleh SEC telah mendorong minat investor ke Ethereum.

Sejumlah perusahaan besar, seperti Vaneck, Blackrock, dan Fidelity, telah mengajukan permohonan untuk ETF Ethereum spot, dengan batas waktu keputusan pada Mei 2024 untuk ETF VanEck, diikuti oleh BlackRock pada Agustus 2024. Walau demikian, tidak menutup kemungkinan keputusan dapat keluar lebih awal. 

“Jika melihat situasi Ethereum saat ini masih dalam fase buy the rumor yang serupa dengan siklus ETF Bitcoin spot, dan penurunan harga berpotensi terjadi setelah persetujuan resmi diberikan nantinya,” jelas Panji.

Panji menuturkan, Ethereum secara historis, mengungguli performa Bitcoin pada Januari, dengan rata-rata kenaikan Ethereum sebesar 26,7%, sementara Bitcoin hanya mencapai keuntungan 4,8% sejak 2017-2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peningkatan Jaringan Uji Coba

Pekan ini, Ethereum juga akan mulai melakukan serangkaian peningkatan di jaringan uji coba (testnet) sebelum menerapkan di jaringan utama (mainnet) yang menjadi bagian dari peningkatan DenCun (Cancun-Deneb) untuk meningkatkan skalabilitas Ethereum.

Selain itu, founder Ethereum Vitalik Buterin berencana untuk meningkatkan batas gas di blockchain Ethereum naik sebesar 33%. Hal ini akan memungkinkan lebih banyak transaksi dalam setiap blok, serta meningkatkan throughput dan kapasitas keseluruhan jaringan. 

“Dengan berbagai sentimen positif mengalir ke Ethereum, besar kemungkinan Ethereum akan mengalami pergerakan positif dalam beberapa minggu ke depan,” pungkas Panji.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

SEC Masih Belum Setujui ETF Ethereum, Apa Alasannya?

Sebelumnya diberitakan, dalam laporan terbaru oleh TD Cowen, bank investasi multinasional terkemuka Amerika Serikat, diperkirakan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) kemungkinan tidak akan menyetujui ETF Ethereum dalam waktu dekat.

Dilansir dari Coinmarketcap, Selasa (16/1/2024), grup Riset bank Washington itu menyarankan SEC akan memprioritaskan perolehan pengalaman dengan ETF Bitcoin sebelum mempertimbangkan persetujuan Ethereum atau ETF token kripto lainnya.

Penilaian ini sejalan dengan pandangan hati-hati JP Morgan, yang juga percaya persetujuan Ethereum ETF bergantung pada klasifikasinya sebagai komoditas dan bukan sekuritas. Perubahan ini mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Grup Riset TD Cowen Washington mengantisipasi penundaan yang signifikan sebelum SEC menyetujui ETF Ethereum. Laporan bank menyoroti perlunya SEC untuk membiasakan diri dengan ETP Bitcoin sebelum merambah ke Ethereum atau token kripto lainnya.

Menurut analisis mereka, diperlukan waktu hingga 26 bulan sebelum SEC siap menyetujui ETF Ethereum. Selain itu, mereka menyarankan bahwa persetujuan semacam itu kemungkinan besar akan ditunda hingga pemilu Amerika Serikat mendatang.

Laporan TD Cowen menekankan pentingnya pengalaman SEC dengan ETF Bitcoin sebagai prasyarat untuk mempertimbangkan Ethereum dan ETF token kripto lainnya. Pendekatan hati-hati ini berasal dari persetujuan ETF Bitcoin spot baru-baru ini, yang menandai tonggak penting bagi industri mata uang kripto.

ETF yang disetujui ini termasuk iShares Bitcoin Trust dari Blackrock, Grayscale Bitcoin Trust, Fidelity Wise Origin Bitcoin Trust, dan Bitwise Bitcoin ETF. SEC memutuskan untuk menyetujui ETF yang berfokus pada Bitcoin ini setelah penundaan bertahun-tahun dan banyak penolakan.

 

4 dari 4 halaman

Tanggapan Lembaga Keuangan

TD Cowen bukan satu-satunya lembaga keuangan yang menyatakan skeptis terhadap persetujuan cepat ETF Ethereum. JP Morgan, pemain terkemuka lainnya di industri keuangan, memiliki pandangan serupa. 

Menurut Managing Director di JP Morgan Nikolaos Panigirtzoglou, agar SEC mempertimbangkan untuk menyetujui ETF Ethereum spot, Ethereum perlu diklasifikasikan sebagai komoditas, mirip dengan Bitcoin, dan bukan sebagai sekuritas. Namun, dia memperkirakan reklasifikasi seperti itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini