Sukses

Harga Bitcoin Anjlok Imbas Aksi Jual hingga Inflasi Tinggi di Jerman

Harga bitcoin turun lebih dari 8 persen dalam 24 jam terakhir. Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini anjlok 13 persen pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi jual mendorong harga bitcoin tertekan pada perdagangan Jumat, 19 Agustus 2022 waktu setempat. Bahkan harga bitcoin sentuh di bawah USD 21.500 atau sekitar Rp 319,91 juta (asumsi kurs Rp 14.879 per dolar AS).

Harga bitcoin turun lebih dari 8 persen dalam 24 jam terakhir. Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini anjlok 13 persen pekan ini. Koreksi bitcoin dimulai pada perdagangan semalam seiring data inflasi tinggi yang tak terduga di Jerman. Inflasi produsen tahunan Jerman naik ke rekor tertinggi 37 persen pada Juli 2022 dibandingkan harapan 32 persen. Demikian mengutip dari Coindesk, Sabtu (20/8/2022).

Harga produsen mencerminkan harga barang dan jasa yang dijual oleh produsen suatu wilayah. Di sisi lain, data inflasi Amerika Serikat pada Juli 2022 mencapai 9,8 persen.

Menyusul pengumuman tersebut, kemungkinan the Federal Reserve Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin meningkat menjadi 45 persen dari 41 persen pada hari sebelumnya menurut alat pengukur CME FedWatch.

Sementara itu, harga ether (ETH) turun 8 persen pada Jumat pekan ini. Selama sepekan, harga ether juga merosot 13 persen. Altcoin baru-baru ini turun tajam dengan SOL susut 10 persen, AVAX dan MATIC masing-masing turun 11 persen dan 12 persen.

Di bursa saham Amerika Serikat, indeks Dow Jones turun 0,8 persen. Indeks S&P 500 dan Nasdaq tergelincir masing-masing 2,1 persen dan 1,3 persen. Harga emas susut 0,6 persen. Sementara itu, harga minyak melemah 0,32 persen dan gas alam naik 1,1 persen. Harga tembaga bertambah 0,9 persen.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Harga Kripto Sabtu Pagi 20 Agustus 2022

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya melemah pada perdagangan Sabtu pagi, 20 Agustus 2022. Mayoritas kripto betah di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu (20/8/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) anjlok 8,02 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga bitcoin tersungkur 13,62 persen. Saat ini, harga bitcoin di posisi USD 21.097,47 atau sekitar Rp 313,91 juta (asumsi kurs Rp 14.879 per dolar Amerika Serikat).

Demikian juga ethereum (ETH) yang berada di zona merah. Harga ethereum jatuh 10,83 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga ethereum susut 16,71 persen. Kini, harga ethereum berada di posisi USD 1.628,29 atau sekitar Rp 24,22 juta.

Selanjutnya harga binance coin (BNB) turun 3,68 persen dalam 24 jam terakhir. Harga BNB merosot 13,35 persen selama sepekan. Saat ini, harga BNB di posisi USD 282,67.

Selanjutnya harga cardano (ADA) turun 9,71 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga cardano terperosok 15,70 persen. Kini, harga cardano berada di posisi USD 0,4549.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 5 halaman

Harga Kripto Lainnya

Harga XRP juga berada di zona merah. Harga XRP susut 7,47 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga XRP merosot 10,84 persen. Saat ini, harga XRP berada di posisi USD 0,3386.

Harga solana melemah 4,68 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga solana (SOL) anjlok 23 persen. Saat ini, harga solana di posisi USD 36,57.

Demikian juga harga dogecoin berada di zona merah. Harga dogecoin (DOGE) merosot 6,34 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga dogecoin turun 4,76 persen. Saat ini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,06919.

Stablecoin seperti tether (USDT) berada di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Kini, harga tether melemah tipis 0,04 persen. Kini, harga tether berada di posisi USD 1,00.

Sementara itu, harga USD Coin (USDC) naik tipis 0,03 persen selama 24 jam terakhir. Kini, harga USDC bertambah 0,01 persen. Saat ini, harga USDC berada di posisi USD 1,00.

Harga binance USD (BUSD) bertambah 0,11 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BUSD naik 0,06 persen. Harga BUSD berada di posisi USD 1,00.

4 dari 5 halaman

Pasar Kripto Masih Tertekan Jelang Akhir Pekan Ini, Ini Penyebabnya

Sebelumnya, menjelang akhir pekan ke-3 Agustus 2022, pasar aset kripto terus tertunduk lesu. Pergerakan harga 10 kripto berkapitalisasi besar atau big cap secara keseluruhan semuanya kompak nyaman di zona merah sepanjang pekan ini.

Melansir Coinmarketcap pada Jumat (19/8/2022) sore, nilai Bitcoin bertengger di zona merah dengan harga USD 22.767 (Rp 338,3 juta) atau turun 2,95 persen dalam 24 jam terakhir. 

Altcoin lainnya, ethereum (ETH) masih lebih baik meski sama-sama anjlok di 1,72 persen ke USD 1.818. Kripto lainya, Cardano (ADA), Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) anjlok lebih dari 4 persen.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan pasar kripto masih belum bisa bangkit dari keterpurukan. Saat ini, banyak investor yang terlihat melakukan akumulasi kripto lantaran sentimen makroekonomi sedang tidak baik-baik saja.

Salah satu faktor yang menghambatnya adalah the Fed menerbitkan risalah rapat komite pasar terbuka federal (FOMC) Juli pada Kamis, 18 Agustus 2022 yang menegaskan mereka akan terus mengetatkan kebijakan suku bunga acuannya hingga inflasi benar-benar terkendali.

"Risalah itu membuat investor bingung dengan sikap The Fed. Padahal sebelumnya, mereka memberi sinyal ada kemungkinan melonggarkan kebijakan moneternya selepas September mendatang. Kalau tidak benar terjadi dan ada pengetatan kebijakan moneter ditakutkan menghambat likuiditas di pasar aset berisiko, termasuk kripto," kata Afid dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 Agustus 2022

5 dari 5 halaman

Sentimen Lain

Di sisi lain, kabar mengenai tingkat inflasi Inggris yang mencapai 10,1 persen pada Juli 2022 juga sedikit banyak menekan laju market kripto. Perlu diketahui angka inflasi di Inggris itu merupakan Tertinggi dalam 40 Tahun terakhir.

Adanya penguatan nilai indeks Dolar AS juga menekan performa aset kripto. Nilai indeks Dolar AS pada Jumat (19/8/2022) pagi, sempat menyentuh level 107,6 alias meningkat dari periode sama sehari sebelumnya 106,5. 

"Investor yang memegang kripto sebagian besar menjualnya asetnya karena  berisiko, seperti saham, jadi mereka lebih memilih untuk memegang dolar AS terlebih nilainya sedang menguat," ujar Afid.

Analisis Gerak Bitcoin dan Ethereum

Pergerakan Bitcoin kembali berada di bawah day-20 exponential moving average (EMA) dan ada kemungkinan meneruskan laju penurunannya. 

Level support BTC terdekat kini berada pada harga USD 22.370, jika titik tersebut tertembus bisa menarik harga ke level USD 20.701. Sementara, target rebounce BTC berada di level resistance pada level USD 23.362.

Sementara, Ethereum (ETH) juga menunjukkan tren penurunan dalam lima hari terakhir. Meski demikian, sejak 19 Juni lalu, nilai ETH sudah naik 109 persen dari USD 880,93 ke USD 1.818. 

Kenaikan ini diduga merupakan respons dari antisipasi pasar terhadap The Merge, yaitu transisi jaringan Ethereum ke proof-of-stake dari proof-of-work.

"Tapi saat ini ETH sedang menguji pertahanan harganya di level support USD 1.783, apabila terjadi breakdown, kemungkinan ETH turun lebih dalam capai level USD 1.663. Resistance ETH ada di level USD 1.915," pungkas Afid.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.