Sukses

CEO FTX Siapkan Dana Miliaran Dolar AS untuk Bantu Perusahaan Kripto Bermasalah

Dia memberikan harapan hidup pada platform aset digital yang telah goyah karena harga cryptocurrency telah turun.

Liputan6.com, Jakarta - CEO pertukaran kripto FTX sekaligus miliarder kripto, Sam Bankman-Fried mengatakan, perusahaannya masih memiliki “beberapa miliar dolar” untuk menopang perusahaan-perusahaan yang bermasalah akibat penurunan harga kripto. 

Bankman-Fried, berasal dari California tetapi tinggal di Bahama tempat FTX berbasis, telah menjadi pahlawan di industri kripto dalam beberapa minggu terakhir. Dia memberikan harapan hidup pada platform aset digital yang telah goyah karena harga cryptocurrency telah turun. 

“Kami mulai mendapatkan beberapa perusahaan lagi yang menjangkau kami. Perusahaan-perusahaan itu umumnya tidak dalam situasi yang mengerikan, meskipun beberapa pertukaran kripto yang lebih kecil mungkin masih gagal, katanya,” kata Bankman-Fried dikutip dari CNBC, Jumat (8/7/2022). 

Perusahaan perdagangan kripto Bankman-Fried lainnya, Alameda Research, memberi pemberi pinjaman kripto Voyager Digital fasilitas kredit bergulir USD 200 juta atau sekitar Rp 2,9 triliun tunai dan stablecoin, dan fasilitas bitcoin. Perusahaan Voyager Digital saat ini menghadapi kerugian dari paparan dana lindung nilai kripto Three Arrows Capital.

Juga pada Juni, FTX menyerahkan pemberi pinjaman cryptocurrency AS BlockFi fasilitas kredit bergulir USD 250 juta dan mengumumkan kesepakatan yang memberi FTX hak untuk membelinya berdasarkan pemicu kinerja tertentu.

Menurut Bankman-Fried, tujuan dari dana talangan adalah untuk melindungi aset pelanggan dan menghentikan penularan agar tidak memantul melalui sistem. 

“Memiliki kepercayaan dengan konsumen bahwa segala sesuatunya akan berfungsi seperti yang diiklankan sangat penting dan jika rusak sangat sulit untuk dikembalikan,” katanya,” jelas Bankman-Fried.

Pada Januari, FTX meluncurkan FTX Ventures, dana modal ventura senilai USD 2 miliar yang berfokus pada investasi aset digital, yang sejak itu digunakan untuk membantu menyelamatkan perusahaan yang kekurangan likuiditas, tetapi bukan aset.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Miliarder Ini Bakal Akuisisi Penambang Kripto Bermasalah demi Selamatkan Industri

Sebelumnya, salah satu pendiri dan CEO FTX sekaligus miliarder kripto, Sam Bankman-Fried terbuka untuk akuisisi perusahaan penambang kripto yang bermasalah untuk membantu membendung penularan di industri kripto. 

"Jika kita berpikir tentang industri pertambangan, mereka memainkan sedikit peran dalam kemungkinan penyebaran penularan, sampai-sampai ada penambang yang mengagunkan pinjaman dengan rig penambangan mereka,” kata Bankman Fried dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (7/7/2022). 

"Mungkin ada peluang yang sangat menarik bagi kami, saya pasti tidak ingin mengabaikan kemungkinan itu,” ia menambahkan.

Bankman Fried menjelaskan lebih detail mengenai rencananya ini dalam sebuah cuitan di Twitter beberapa waktu lalu. Bankman Fried mentweet dia tidak secara khusus melihat para penambang, tetapi senang melakukan percakapan dengan perusahaan mana pun.

Penambang kripto swasta dan publik menghadapi panggilan margin dan default setelah memiliki utang di mana saja antara USD 2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun hingga USD 4 miliar untuk membiayai pembangunan fasilitas raksasa mereka di seluruh Amerika Utara, menurut data yang dikumpulkan oleh CoinDesk dan peserta industri.

3 dari 5 halaman

Perusahaan Kripto Kesulitan Cari Dana

Sebelumnya, FTX baru saja mengumumkan pada Jumat lalu mereka telah membuat kesepakatan dengan pemberi pinjaman kripto BlockFi untuk menyediakan BlockFi dengan fasilitas kredit USD 400 juta dan berpotensi memperolehnya sebanyak USD 240 juta. 

Kemudian Alameda Research, yang dimiliki oleh Bankman-Fried, sebelumnya telah memberikan pinjaman tunai dan USDC sebesar USD 200 juta dan fasilitas kredit bergulir sebesar 15.000 bitcoin (USD 294 juta) ke bursa kripto Voyager Digital yang saat ini juga tengah bermasalah. 

Karena regulasi yang masih abu-abu dalam industri kripto membuat para perusahaan kripto kesulitan dalam mencari dana untuk menghadapi penurunan harga kripto baru-baru ini. 

Bankman Fried dan perusahaannya saat ini telah dianggap sebagai penyelamat bagi para pelaku industri utama kripto di tengah tekanan harga yang sedang terjadi. Bankman Fried juga dikenal dengan sosok yang rendah hati karena dia lebih memilih untuk menyumbangkan sebagian besar hartanya daripada menyimpan sendiri. 

4 dari 5 halaman

Miliader Ini Sebut Banyak Pertukaran Kripto Bakal Bangkrut

Sebelumnya, miliarder dan pendiri pertukaran kripto FTX Sam Bankman-Fried mengungkapkan apa yang disebut musim dingin kripto belum berakhir dan sejumlah pertukaran cryptocurrency telah kehabisan uang tunai. Hal itu membuat beberapa perusahaan kripto lain terancam bangkrut.

“Ada beberapa bursa tingkat ketiga yang diam-diam sudah bangkrut,” ungkap Bankman-Fried kepada Forbes, dikutip dari CNBC, Minggu, 2 Juli 2022.

Kekayaan pria berusia 30 tahun itu sendiri telah mengalami penurunan yang signifikan pada 2022 karena kripto telah jatuh, tetapi masih berada di USD 8,1 miliar atau sekitar Rp 121,81 triliun (asumsi kurs Rp 14.961 per dolar AS) menurut Bloomberg.

Perusahaan kripto milik Bankman-Fried, FTX saat ini telah menjadi pemberi pinjaman terakhir bagi beberapa perusahaan kripto yang terancam bangkrut. Pinjaman yang terbaru, FTX hampir sepakat untuk membeli perusahaan pinjaman kripto BlockFi sekitar USD 25 juta. 

Namun, Bankman-Fried mengatakan ada lebih banyak perusahaan kripto yang kemungkinan akan bangkrut.

“Ada perusahaan yang pada dasarnya terlalu jauh dan tidak praktis untuk mendukung mereka karena alasan seperti lubang besar di neraca, masalah peraturan atau tidak banyak bisnis yang tersisa untuk diselamatkan,” ujar Bankman-Fried. 

 

 

5 dari 5 halaman

Koreksi Kripto Seperti Gelembung Dot Com

Rekan miliarder dan pemilik Dallas Mavericks, Mark Cuban sebelumnya menggambarkan penurunan kripto saat ini mirip dengan gelembung dotcom awal 2000-an, ketika investasi spekulatif menggelembungkan penilaian perusahaan berbasis internet selama rentang 5 tahun sebelum jatuh tajam pada 2001 dan 2002.

"Kripto sedang mengalami jeda yang dialami internet awal. Ruang saat ini terjebak dalam fase imitasi di mana ada terlalu banyak perusahaan dengan utilitas baru yang terlalu sedikit. Seperti Bankman-Fried, dia memperkirakan lebih banyak perusahaan akan gagal,” kata Cuban. 

Adapun Cuban memiliki pandangan yang sama dengan Bankman-Fried di mana akan banyak perusahaan kripto yang tidak kuat bertahan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.