Sukses

NFT Cuitan Jack Dorsey Kehilangan Harga Sejak Pembelian Pertama Rp 41,6 Miliar

Pengusaha kripto Sina Estavi mendaftarkan NFT cuitan pertama Jack Dorsey di OpenSea untuk dijual lagi.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha kripto, Sina Estavi membeli tweet pertama pendiri Twitter Jack Dorsey sebagai NFT seharga USD 2,9 juta atau sekitar Rp 41,6 miliar tahun lalu. 

Baru-baru ini dia mendaftarkan NFT cuitan pertama Jack Dorsey itu di OpenSea untuk dijual lagi dengan harga USD 48 juta atau sekitar Rp 688,9 miliar. Namun NFT itu hanya dijual hanya di bawah USD 280 atau sekitar Rp 4 juta.

Estavi mengumumkan di Twitter dia ingin menjual NFT itu dan menjanjikan 50 persen dari hasilnya (yang dia pikir akan melebihi USD 25 juta) untuk amal. Lelang ditutup, dengan hanya tujuh total penawaran mulai dari 0,09 ETH (ISD 277 pada harga saat ini) hingga 0,0019 ETH (hampir USD 6).

"Batas waktu yang saya tetapkan sudah berakhir, tetapi jika saya mendapatkan tawaran yang bagus, saya mungkin menerimanya, saya mungkin tidak akan pernah menjualnya,” kata Estavi dikutip dari CoinDesk, Selasa (19/4/2022).

Sejak dia membuka lelang tersebut dan telah menerima penawaran, Estavi memiliki waktu dua hari untuk menerima tawaran itu, atau tawaran itu akan kedaluwarsa.

Tak lama Estavi memutuskan untuk menghapus harga penjualan NFT itu karena penawaran yang diperoleh sangat kecil. Kemudian dia kembali memasang harga dan mendapatkan penawaran tertinggi sekitar USD 6.800 atau setara Rp 97,6 juta.

"Penawaran saya untuk menjual tinggi dan tidak semua orang mampu membelinya," kata Estavi kepada Reuters melalui pesan langsung Twitter.  

Estavi juga menambahkan dirinya tidak lagi yakin apakah dia akan menjual NFT cuitan pertama Jack Dorsey.

“Penting bagi saya yang ingin membelinya, saya tidak akan menjual NFT ini kepada siapa pun karena menurut saya tidak semua orang berhak atas NFT ini,” kata Estavi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Luncurkan Token

Estavi, yang usaha kripto Bridge Oracle dan CryptoLand runtuh setelah penangkapannya di Iran tahun lalu, sedang meluncurkan kembali token Bridge Oracle (BRG), yang awalnya ada di blockchain Tron, ke Binance Smart Chain.

Investor BRG sedang menunggu Estavi untuk menukar token lama mereka dengan yang baru. Estavi mengumumkan pertukaran token lama ke baru pada hari yang sama dia memasang tweet NFT Dorsey untuk dijual lagi.

Adapun Estavi mengatakan kepada CoinDesk perusahaan pertukaran kripto-nya sedang dijalankan secara manual dan prosesnya mungkin memakan waktu hingga dua bulan untuk diselesaikan.

3 dari 4 halaman

Mantan CEO Twitter Jack Dorsey Sebut Meta Harusnya Fokus Garap Bitcoin

Sebelumnya, mantan CEO Twitter, yang sekarang menjadi CEO Block Inc, Jack Dorsey, mengkritik proyek cryptocurrency Meta Platforms Inc. yang gagal yaitu Diem. 

Dorsey mengatakan, perusahaan Meta akan lebih baik dihabiskan dengan fokus untuk memajukan Bitcoin bukan mengerjakan proyek Diem. 

Dorsey mengatakan pada Selasa pendekatan Meta terhadap Diem, cryptocurrency yang sebelumnya dikenal sebagai Libra harus berakhir begitu saja pada minggu ini. 

Sebaliknya, Dorsey mengatakan bahwa Meta di sisi lain terlalu fokus untuk mengarahkan orang ke rangkaian produknya sendiri, seperti WhatsApp dan Instagram.

"Mereka mencoba menciptakan mata uang yang dimiliki oleh Facebook mungkin untuk alasan yang tepat, mungkin untuk alasan yang mulia, tetapi ada juga beberapa alasan yang mengindikasikan upaya untuk membuat lebih banyak orang masuk ke ekosistem Facebook," kata Dorsey, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Kamis, 3 Februari 2022.

“Mereka melakukan itu dibandingkan menggunakan protokol dan standar terbuka seperti Bitcoin,” lanjutnya. 

Meta memulai proyek Diem pada pertengahan 2019 bersama konsorsium perusahaan teknologi dan keuangan lainnya dengan harapan mata uang digital itu akan menjadi saingan global Bitcoin dan mata uang fiat lainnya.

Idenya adalah untuk menciptakan sesuatu yang dapat ditransmisikan secara instan antar pengguna, bahkan lintas batas. Diem dipecah menjadi organisasi independennya sendiri, yang berarti Meta tidak lagi mengendalikan nasib mata uang, tetapi proyeknya masih berada di bawah bayang-bayang Meta. 

Akhirnya proyek itu harus dibunuh dengan adanya dorongan peraturan, yang mempersulit Asosiasi Diem untuk meluncurkan koin digital yang sudah direncanakan itu.

“Mudah-mudahan mereka belajar banyak, tapi saya pikir ada banyak usaha dan waktu yang terbuang percuma,” ujar Dorsey.

“Dua atau tiga tahun itu, atau berapa lama pun itu, bisa dihabiskan untuk membuat Bitcoin lebih mudah diakses oleh lebih banyak orang di seluruh dunia, yang juga akan menguntungkan produk Messenger dan Instagram dan WhatsApp mereka,” ia menambahkan.

 

4 dari 4 halaman

Jack Dorsey Bakal Bangun Sistem Penambangan Bitcoin Terbuka

Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Block Inc atau sebelumnya dikenal dengan perusahaan Square, Jack Dorsey, telah mengumumkan perusahaannya sedang membangun sistem penambangan Bitcoin terbuka. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat, 14 Januari 2022, perusahaan fintech yang baru diganti mereknya atau rebranding itu terlihat akan memperluas bisnis pembayarannya  menjadi teknologi baru seperti blockchain. Informasi tersebut, dikonfirmasi oleh Dorsey melalui akun Twitter miliknya, Kamis, 13 Januari 2022. 

Dalam utas tweet pada Kamis, Manajer Umum Block, Thomas Templeton, memaparkan rencana perusahaan tentang membangun sistem penambangan. 

"Kami ingin membuat penambangan lebih terdistribusi dan efisien dalam segala hal, mulai dari pembelian, penyiapan, pemeliharaan, hingga penambangan,” kata Templeton dalam cuitan Twitternya, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (14/1/2022).

"Kami tertarik karena penambangan jauh melampaui penciptaan bitcoin baru. Kami melihatnya sebagai kebutuhan jangka panjang untuk masa depan yang sepenuhnya terdesentralisasi dan tanpa izin," lanjut cuitan Templeton.

Dia juga menulis perusahaan terbuka untuk membuat ASIC baru (komputer penambangan Bitcoin khusus), dan telah mulai mengevaluasi berbagai blok IP, firmware penambang sumber terbuka, dan penawaran perangkat lunak sistem lainnya. 

Rencana pembangunan sistem ini sebelumnya sudah diumumkan oleh Dorsey melalui akun Twitternya pada Oktober lalu. Dorsey menjelaskan waktu itu, perusahaan berencana untuk membangun sistem penambangan berdasarkan silikon khusus dan open source untuk individu dan bisnis di seluruh dunia.

Dorsey telah menjadi pendukung antusias bitcoin sejak lama dan percaya cryptocurrency memiliki potensi sangat besar di masa depan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.