Sukses

Kicauan Yusril tentang Lembaga Survei

Tak sedikit para Politikus menggunakan jalan curang, salah satunya membayar lembaga survei untuk membuat survei yang menguntungkan.

Citizen6, Jakarta: Tahun 2014 merupakan ajang 'perang' politik bagi para politisi yang berusaha meyakinkan pemilih untuk memilik dirinya ataupun partainya. Tak sedikit para Politikus menggunakan jalan curang, salah satunya membayar lembaga survei untuk membuat survei yang menguntungkan di pemesan agar terbentuk opini di masyarakat bahwa golongannyalah yang merasa di untungkan atas hasil survei yang dikeluarkan.

Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra menilai hasil lembaga survei yang keluarkan telah menghebohkan panggung politik saat ini. Hal itu di sampaikan Yusril dalam akun Twitter-nya @Yusrilihza_Mhd, Rabu (23/10/2013).

Yusril menilai lembaga-lembaga survei saat ini yang begitu menjamur bukanlah lembaga yang murni akademis, namum melaikan telah di pelintir ke arah komersialisasi.

"Tidak saya pungkiri bahwa dalam bekerja, lembaga-lembaga survei itu menggunakan metode-metode akademis. Namun aspek komersialnya tidak dapat diabaikan pula," katanya.

"Parpol atau politisi yg akan berkompetisi, sudah lazim meminta lembaga survei melakukan kegiatannya agar meliris hasil survei yang menguntungkan di parpol yang telah memesannya. Jelas tujuan," lanjut Yusril.

Tujuan parpol adalah bukan hanya sekedar untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan partainya, tapi juga untuk membentuk opini Publik. "Tujuannya bukan semata2 untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan dirinya, tetapi juga untuk membentuk opini publik," imbuhnya.

Tidak jarang suatu lembaga survei sudah menandatangani kontrak dengan parpol atau politisi untuk jangka waktu tertentu. Besarnya nilai kontrak tentu sesuai kemampuan partai atau politisi yang bersangkutan. Makin besar uang, makin canggih lembaga surveinya.

Biasanya laporan hasil riset ada 2 macam. Satu yang benar hanya untuk kepentingan internal, sedangkan yang tidak benar untuk kepentingan publik. Itu membuktikan kecurangan secara sistematis.

"Hasil survei yg disulap itu dipublikasikan secara luas melalui jaringan media sehingga menjadi kontroversi," kata Yusril.

Melalui pengumuman hasil survei yang meluas itu, pelan-pelan opini publik akan terbentuk. Mana partai atau tokoh yang unggul mana yang tidak bagus. Kalau opini sudah terbentuk, langkah selanjutnya merekayasa perolehan suara agar pas seperti hasil survei. (Leman Bens/mar)

Leman Bens adalah pewarta warga.

Mulai 16 Oktober-1 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "6 Alasan Aku Cinta Indonesia". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini