Sukses

Biar Nggak Lemot, 6 Kebiasaan Ini Bikin Kamu Makin Cerdas

Temukan 7 sikap penting yang bisa membantu Anda mengembangkan kebiasaan yang lebih cerdas di era informasi ini.

Diperbarui 06 Jun 2025, 17:02 WIB Diterbitkan 06 Jun 2025, 17:02 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang berpikir bahwa kecerdasan adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Padahal, ilmu pengetahuan telah menunjukkan bahwa kemampuan kognitif seseorang bisa dikembangkan dan ditingkatkan melalui kebiasaan-kebiasaan tertentu dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak perlu langsung mengikuti program belajar intensif atau mengambil gelar akademik tambahan. Faktanya, hal-hal kecil seperti tidur cukup, makan dengan gizi seimbang, hingga menjaga hubungan sosial ternyata memiliki pengaruh besar terhadap cara kerja otak kita.

Berikut beberapa kebiasaan yang bantu meningkatkan kecerdasan, seperti melansir dari Growth Lodge, Jumat (6/6/2025).

1. Bersosialisasi

Otak manusia dirancang untuk bersosialisasi. Interaksi sosial secara rutin, seperti berbicara dengan teman, berdiskusi, atau sekadar tertawa bersama, bisa menstimulasi berbagai area otak secara bersamaan.

Menurut riset, orang yang aktif secara sosial cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena penurunan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia. Bergabung dengan komunitas, menjadi relawan, atau sekadar menelepon orang tersayang bisa menjadi cara mudah untuk tetap aktif secara mental dan emosional.

2 dari 4 halaman

2. Mindfulness

Mindfulness adalah praktik memperhatikan momen saat ini dengan penuh kesadaran tanpa menghakimi. Teknik ini terbukti mampu menurunkan stres dan meningkatkan fungsi eksekutif otak, seperti perencanaan, pengambilan keputusan dan pengendalian diri.

Latihan mindfulness, seperti meditasi singkat 10–15 menit sehari, dapat meningkatkan kepadatan materi abu-abu di area otak yang bertanggung jawab atas regulasi emosi dan konsentrasi. Hal ini membantu kamu menjadi lebih tenang, fokus, dan jernih dalam berpikir.

3. Pola Makan Sehat

Apa yang kamu makan sangat memengaruhi cara kerja otak. Nutrisi seperti asam lemak omega-3, antioksidan, dan vitamin B kompleks sangat dibutuhkan untuk membangun dan melindungi sel-sel otak.

Makanan seperti ikan berlemak (salmon, tuna), kacang-kacangan, alpukat, dan sayuran hijau bisa meningkatkan fungsi memori, memperbaiki mood, serta mencegah penurunan kognitif. Sebaliknya, makanan tinggi gula dan lemak jenuh justru bisa merusak koneksi saraf otak.

 

3 dari 4 halaman

4. Cukupi Kebutuhan Cairan

Dehidrasi ringan sekalipun bisa berdampak besar pada otak. Penurunan cairan tubuh sebanyak 1–2% saja dapat menyebabkan berkurangnya konsentrasi, lambatnya pemrosesan informasi dan meningkatnya rasa lelah.

Karena 73% otak manusia terdiri dari air, penting untuk menjaga hidrasi dengan minum cukup air setiap hari. Idealnya, konsumsi sekitar 8 gelas atau 2 liter air per hari, lebih jika kamu aktif bergerak atau berada di lingkungan panas.

5. Tidur yang Cukup

Tidur bukan hanya sekadar mengistirahatkan tubuh. Saat tidur, otak kita bekerja keras memproses dan menyimpan informasi yang kita peroleh sepanjang hari. Proses konsolidasi memori ini sangat penting untuk pembelajaran, konsentrasi, serta pengambilan keputusan.

Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengganggu fungsi eksekutif otak, memperlambat refleks mental, bahkan menurunkan kreativitas. Oleh karena itu, tidur selama 7–9 jam setiap malam menjadi langkah awal penting untuk mendukung kecerdasan jangka panjang.

 

4 dari 4 halaman

6. Rutin Berolahraga

Olahraga bukan hanya untuk fisik, tapi juga untuk otak. Saat tubuh aktif bergerak, aliran darah ke otak meningkat, membawa lebih banyak oksigen dan nutrisi yang membantu memperbaiki jaringan otak dan membentuk sel-sel baru.

Tak hanya itu, olahraga juga mendorong pelepasan faktor neurotropik yang merangsang pertumbuhan saraf dan meningkatkan koneksi antar sel otak. Bahkan, aktivitas ringan seperti berjalan kaki 30 menit per hari sudah cukup untuk memberikan dampak positif pada daya ingat dan fokus.