Liputan6.com, Jakarta - L'Oreal Indonesia menggelar acara media talk show series ketiga pada Kamis, (19/09/2024) dengan tema 'beauty that moves' yang membahas tentang “science behind beauty”. Menghadirkan Melanie Masriel selaku Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainabity PT. L’Oreal Indonesia dan Akash Thiwari, Head of Reseacrh and Innovation (R&I), Indonesia.
Selama 115 tahun berdiri, L’Oreal menghadirkan dan menjadikan sains sebagai fondasi pengembangan produknya hingga saat ini.
Baca Juga
Sains berperan penting dalam kecantikan. Sebab untuk memenuhi kebutuhan kecantikan konsumen diperlukan terobosan ilmiah yang tidak hanya sekadar memberikan produk, tetapi juga melakukan uji klinis.
Advertisement
Bagi L’Oreal riset menjadi hal yang paling penting dalam pengembangan produknya. L’Oreal berkomitemen untuk memberikan produk yang tepat, aman, berkualitas dan yang terbaik.
Dalam pengembangan riset dan inovasinya tidak cukup dilakukan semalaman, L’Oreal Indonesia menyadari bahwa butuh waktu yang cukup lama untuk menghasilkan produk yang aman dan berkualitas yang memenuhi kebutuhan kecantikan baik kulit maupun rambut. L’Oreal Indonesia memperlihatkan klaim produk yang sudah teruji.
“Karena research itu membutuhkan ketekunan, untuk mendapatkan satu molekul beauty perlu melakukan tes lebih dari 100 kali. Dengan tes yang beragam seperti safety test and quality test,” ujar Melanie dalam Acara Media Talk Show PT. L’Oreal Indonesia.
Untuk mengembangkan produk kecantikan di Indonesia yang berkelanjutan, L’Oreal Indonesia berupaya melakukan terobos bekerja sama dengan dokter kulit Indonesia dan Universitas Indonesia dengan cara memberikan pendanaan bagi mereka yang ingin melakukan penelitian ilmiah terutama di bidang kecantikan science, skin, and care.
Perusahaan kencantikan ini juga memiliki kode etik yang mendasari riset dan inovasi produknya. Dalam kode etik dicantumkan riset dan integrasi yang berkualitas.
“Kita berjanji dan berkomitmen untuk setiap penelitian yang dilakukan harus memberikan keamanan dan kualitas, serta aplikasi terbaik. L’Oreal juga melakukan uji klinis dengan menggunakan epi skin yaitu metode uji dengan menggunakan kulit sintetis yang banyak digunakan oleh rumah sakit dan universitas,” kata Melanie.
L’Oreal juga berupaya menggerakan perempuan agar dapat bekerja di bidang sains untuk menggerakan empowering women dalam riset dan inovasi sains.
L’Oreal Indonesia Memperhatikan Kebutuhan Konsumen
Saat ini skincare bukan lagi menjadi kebutuhan tambahan, tetapi sudah menjadi kebutuhan primer yang digunakan setiap hari.
Hal ini dimulai dan disadari oleh konsumen sejak pandemi berlangsung yang mengharuskan mereka melakukan aktivitas di rumah. Kemudian, membuat konsumen menjadi terdigitalisasi dan terpapar konten seputar kecantikan.
“Menurut data SOCCO sekitar 77% konsumen membaca ulasan terlebih dahulu sebelum akhirnya menentukan pilihan produk kecantikan. Bahkan, dalam pencarian di google, pencarian tentang ingredients skincare ada pada top 3,” ungkap Melanie.
Melihat data tersebut dalam pengembangan inovasinya, L’Oreal Indonesia berupaya melibakan konsumennya untuk memberikan ulasan produk, melakukan petemuan Forum Group Disscution (FGD), hingga melakukan tes kulit dan kecocokan warna rambut di Evaluation Intelligent Center atau Pusat Evaluasi, di Kantor Pusat PT. L’Oreal Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk memastikan agar konsumen terpenuhi kebutuhan kulit dan rambutnya dengan memperhatikan cara dan habit para konsumen. Sehingga, L’Oreal Indonesia mampu mengembangkan dan menciptakan produk baru di masa depan dengan melihat trend kecantikan dan lifestyle para konsumen.
Advertisement
Melasyl Membantu Mengatasi Masalah Pigmentasi Kulit
Indonesia dengan iklan yang tropis menjadi tantangan bagi masyarakat untuk menghadapi paparan sinar UV. Membuat kulit menjadi gelap hingga masalah pigmentasi. Sekitar 73% masyarakat khawatir akan gangguan pigmentasi.
Hal ini yang menjadi dasar bagi L'Oreal untuk menjadikan pigmentasi sebagai fokus utama produknya dan menciptakan produk inovasi ilmiah berupa Melasyl.
Melasyl merupakan molekul revolusioner yang mampu membantu mengatasi gangguan pigmen pada kulit. Proses pengujian dan pengembangannya dilakukan melalui kulit rekonstruksi berpigmen dengan cara epi skin tanpa pengujian hewan. Cara ini telah diadaptasi oleh L’Oreal salama lebih dari 30 tahun.
Sementara itu, penelitian Melasyl dilakukan hampir 20 tahun di 13 negara melalui beberapa ribu molekul yang di uji. Hingga akhirnya menemukan 1 dari 100.000 molekul yang menghasilkan penemuan molekul yang membantu mengatasi masalah pigmentasi kulit yaitu Melasyl.
Penelitian tentang Melasyl dibantu oleh Evaluation Intelligence (EI) Center/Pusat Evaluasi di Indonesia sejak 2012. Pusat Evaluasi PT. L’Oreal Indonesia menjadi salah satu dari 13 yang terbesar di Indonesia yang menjadi tempat melakukan uji kecantikan dan kebutuhan lokal.
Di Indonesia sendiri, EI Center sangat berperan penting dalam mengevaluasi klaim efektivitas produk hingga pengalaman sensorik dari produk yang mengandung Melasyl, seperti aspek tekstur dari formula tersebut untuk memastikan produk ini nyaman dan mudah untuk digunakan oleh konsumen kami di Indonesia,” ujar Akash Thiwari, Head of Reseacrh and Innovation (R&I), Indonesia.