Sukses

Manfaat Mencuci Beras Sebelum Dimasak bagi Kesehatan

Sebelum memasak beras, muncul perdebatan mengenai apakah lebih baik langsung memasak atau mencucinya terlebih dahulu?

Liputan6.com, Jakarta Membersihkan beras mungkin dapat menghasilkan nasi yang lebih empuk, dengan bukti yang menunjukkan bahwa tindakan ini dapat membantu mengurangi kandungan kontaminan yang tidak diinginkan dalam beras.

Namun, mencuci atau merendam beras juga berpotensi mengurangi sebagian serat dan nutrisi penting yang terkandung di dalamnya.

Pendapat para ahli tentang apakah mencuci beras sebelum memasak lebih baik untuk kesehatan atau hanya merupakan langkah yang tidak perlu, dapat diungkapkan melalui informasi yang diambil dari Health.com pada (01/04).    

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Mencuci Beras dapat Meningkatkan Keamanan serta Memberikan Manfaat dalam Memasak

Membersihkan beras sebelum dimasak tidak hanya meningkatkan keamanannya tetapi juga memberikan manfaat dalam proses memasak.

Kaitlin Sass, seorang ahli makanan dan manajer riset dan pengembangan senior di Lundberg Family Farms, menjelaskan bahwa membersihkan beras sebelum dimasak membantu menghilangkan pati topikal. Hal ini membuat tekstur nasi menjadi lebih kenyal ketika dimasak. Dengan mengurangi pati topikal sebelum memasak, butiran beras tidak akan saling melekat sehingga hasil masakan menjadi lebih terpisah.

Selain itu, membersihkan beras juga dapat membantu menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkan, seperti kotoran yang mungkin terbawa dari lahan pertanian, seperti tanah atau kerikil kecil.

Tidak hanya itu, membersihkan beras juga berpotensi mengurangi kandungan mikroplastik dari kemasan beras. Berdasarkan studi terbaru yang diterbitkan di Journal of Hazardous Materials pada tahun 2021, membersihkan beras sebelum dimasak dapat mengurangi kontaminasi plastik sebesar 20-40%.

Bukti yang terbatas menunjukkan bahwa proses membersihkan beras yang dijual secara komersial mungkin dapat mengurangi kadar arseniknya. Arsenik secara alami terdapat di dalam tanah dan air, dan dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia.

Studi telah menunjukkan bahwa mencuci beras bisa menjadi solusi yang simpel untuk mengurangi risiko keracunan dari beras putih. Untuk mengurangi kandungan arsenik pada beras merah atau putih, dapat dicoba metode memasak setengah matang, yaitu dengan merebus beras dalam air mendidih selama lima menit, kemudian membuang airnya sebelum melanjutkan proses memasak.

Menurut Taylor Janulewicz, seorang ahli gizi independen yang berbasis di Arizona, "Meskipun mencuci beras mungkin dapat mengurangi kandungan arsenik, bukti yang mendukung belum terlalu kuat, dan tingkat penurunannya bisa bervariasi."

3 dari 8 halaman

Kerugian Mencuci Beras

Meskipun melakukan pencucian terhadap beras dapat meningkatkan tekstur dan menghilangkan kontaminan yang tidak diinginkan, disarankan untuk menghindari proses perendaman yang berkepanjangan, seperti yang diungkapkan oleh Sass.

"Membiarkan beras direndam atau dicuci terlalu lama sebelum dimasak dapat mengurangi sebagian nutrisinya," katanya.

Meskipun pencucian beras mungkin menghilangkan sebagian pati permukaan, tindakan ini juga dapat mengurangi sejumlah serat yang bermanfaat yang disebut pati resisten yang berperan dalam kesehatan usus dan pengaturan gula darah.

Secara ironis, kandungan pati resisten ini dapat meningkat jika nasi disimpan dalam kulkas. Namun, proses pencucian beras juga dapat mengurangi nutrisi yang larut dalam air seperti zat besi dan vitamin B, termasuk folat, niasin, dan tiamin, tambahnya.

Bahkan, memasak nasi dengan menggunakan air yang berlebihan, yang umumnya digunakan untuk mengurangi kadar arsenik, dapat mengakibatkan penurunan kadar nutrisi hingga sekitar 50-70%.

4 dari 8 halaman

Kebiasaan Sehat dalam Memasak Nasi

Saat memutuskan untuk tidak mencuci beras sebelum memasak, ada hal lain yang perlu diingat agar nasi yang dimasak menjadi sehat dan lezat.

Mengurangi konsumsi nasi, baik yang sudah dicuci maupun tidak, dapat membantu mengurangi paparan arsenik. Konsumsi nasi berlebihan, terutama pada bayi dan anak-anak, dapat berisiko karena sensitivitas tubuh mereka terhadap arsenik lebih tinggi.

Selain itu, mengurangi paparan arsenik juga dapat dilakukan dengan memilih beras yang memiliki kadar arsenik lebih rendah.

Berdasarkan laporan konsumen tahun 2014, beras basmati putih dari California, India, atau Pakistan, serta nasi sushi dari AS, dianggap sebagai pilihan yang lebih aman. Untuk meningkatkan nilai gizi hidangan nasi, kadang-kadang pilihlah nasi merah gandum utuh.

Sementara itu, beras merah memiliki kandungan serat dan protein yang lebih tinggi daripada nasi putih, sehingga menjadi pilihan yang lebih sehat untuk mengurangi paparan arsenik.    

5 dari 8 halaman

Mengapa Harus Mencuci Beras?

Bukti menunjukkan bahwa mencuci beras dapat menghilangkan sekitar 20% mikroplastik yang dapat memengaruhi kesehatan tubuh manusia, seperti yang dilaporkan dalam jurnal ilmiah Sciencedirect pada tahun 2021.

 

6 dari 8 halaman

Mengapa Kita Tidak Boleh Mencuci Beras Terlalu Lama?

Menurut Bonnie Taub-Dix, seorang ahli gizi, nutrisi penting seperti zat besi, folat, thiamin, dan niacin dalam beras dapat hilang saat beras dicuci berlebihan.

 

7 dari 8 halaman

Berapa Kali Kita Harus Mencuci Beras?

Biasanya, mencuci beras dua hingga tiga kali sudah memadai untuk menghapus kotoran dan sisa pati yang berlebihan. Metode ini efisien untuk menjamin kebersihan beras sebelum dimasak, menjadikannya aman untuk disantap.

 

8 dari 8 halaman

Apakah Beras yang Sudah Dicuci Bisa Disimpan di Kulkas?

Setelah mencuci beras, segera masak dan konsumsi. Namun, jika harus disimpan, letakkan dalam kulkas selama hingga 3 hari atau dalam freezer hingga sekitar 6 bulan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini