Sukses

Stres Bisa Memengaruhi Kesehatan Mata, Benarkah?

Masalah kesehatan mental bisa terwujud secara fisik di seluruh tubuh, termasuk mata. Ketika stres memengaruhi pikiran, hal ini bisa menyebabkan perubahan fisik pada tubuh, memengaruhi aliran darah, ketegangan otot, bahkan fungsi mata.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, stres telah menjadi bagian kehidupan yang tidak bisa dihindari. Stres, kecemasan dan depresi tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, dampaknya bisa meluas ke berbagai aspek kesejahteraan seseorang.

Kaitan antara kesehatan mental dan penglihatan merupakan suatu hubungan yang kompleks, di mana keduanya bisa saling memengaruhi dan dipengaruhi.

Masalah kesehatan mental bisa terwujud secara fisik di seluruh tubuh, termasuk mata. Ketika stres memengaruhi pikiran, hal ini bisa menyebabkan perubahan fisik pada tubuh, memengaruhi aliran darah, ketegangan otot, bahkan fungsi mata.

Oleh karena itu, ketahui masalah mata apa saja yang disebabkan oleh meningkatkan stres, seperti melansir dari Times of India, Kamis (2/11/2023).

1. Mata Kering

Stres bisa menyebabkan berkurangnya produksi air mata sehingga menyebabkan mata kering dan iritasi. Hubungan antara stres dan mata kering diduga dimediasi oleh sistem saraf otonom, yang mengontrol produksi air mata.

Meningkatkan stres bisa mengganggu keseimbangan sistem ini, mengakibatkan produksi air mata tidak mencukupi dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

2. Penglihatan Kabur

Menurut Dr. Rishi Raj Borah, Country Director-- India, Orbis, "Ketegangan otot yang disebabkan oleh stres bisa menyebabkan perubahan dalam cara mata fokus."

Lebih lanjut ia menambahkan, "Hal ini bisa mengakibatkan penglihatan kabur sementara dan kesulitan dalam menjaga penglihatan tetap jelas, terutama selama periode stres yang meningkat."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Mata Berdenyut

Kedutan mata yang mengganggu dan berkepanjangan yang muncul begitu saja juga bisa dikaitkan dengan stres.

Stres memicu impuls saraf yang bisa menyebabkan otot-otot di sekitar mata berkontraksi tanpa di sengaja sehingga mengakibatkan kedutan. Mata kedutan lebih dari 2 minggu sebaiknya tidak diabaikan.

Kurangnya interaksi sosial jadi penyebabnya

Meskipun stres bisa memengaruhi penglihatan, hubungan tersebut berlaku dua arah. Masalah penglihatan juga bisa menyebabkan stres, kecemasan dan depresi.

Masalah penglihatan bisa menyebabkan kualitas hidup yang buruk. Hidup dengan gangguan mata bisa memperburuk perasaan frustasi dan tidak berdaya, sehingga berkontribusi terhadap tekanan mental.

Masalah penglihatan terkadang juga menyebabkan penarikan diri dan interaksi sosial. Rasa takut tidak bisa melihat sesuatu dengan jelas atau rasa malu memakai kacamata bisa mengisolasi orang dari lingkaran sosialnya, sehingga berkontribusi terhadap perasaan kesepian dan depresi.

 

3 dari 3 halaman

Cara mengelola stres untuk kesehatan penglihatan

Memahami bahwa stres dan kesehatan mata bisa saling berhubungan adalah langkah pertama untuk mengelola dampaknya. Seseorang bisa menghadapi situasi stres dengan melakukan teknik seperti pernapasan dalam, meditasi atau yoga.

Selain itu, melakukan pemeriksaan mata secara teratur adalah cara terbaik untuk mengetahui masalah mata sejak dini dan memulai perawatan sesuai kebutuhan.

Memilih gaya hidup sehat juga penting untuk kesehatan seseorang secara keseluruhan. Hal ini bisa berarti menjaga pola makan seimbang, tetap terhidrasi dan menjaga kualitas tidur.

Selain itu, membatasi waktu menatap layar dan beristirahat secara teratur jika pekerjaan mengharuskan penggunaan ponsel maupun laptop dalam waktu lama adalah praktik yang sehat untuk dilakukan.

Penting juga untuk mencari bantuan profesional jika seseorang terus-menerus mengalami stres, kecemasan, atau depresi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.