Sukses

Tentara Rentan Alami Disabilitas Netra Saat Perang, Ini Saran Pertolongan Pertama Cedera Mata

Menurut American Academy of Ophthalmology (AAO), cedera mata selama operasi militer telah meningkat pesat selama beberapa dekade terakhir.

Liputan6.com, Jakarta Para tentara memiliki risiko tinggi untuk menjadi penyandang disabilitas. Berbagai serangan saat perang berpotensi membuat mereka kehilangan anggota tubuh maupun kemampuan sensorik. Termasuk kehilangan kemampuan penglihatan atau disabilitas netra.

Menurut American Academy of Ophthalmology (AAO), cedera mata selama operasi militer telah meningkat pesat selama beberapa dekade terakhir. Pasalnya, amunisi baru yang digunakan saat perang menghasilkan puing-puing yang semakin kecil dan dapat merusak mata.

Menurut organisasi yang menghimpun para ahli mata itu, sebagian besar cedera mata disebabkan oleh pecahan ledakan yang menempel di mata. Ada pula kontribusi luka akibat gelombang ledakan yang menyebabkan trauma pada bagian belakang mata.

Untuk mengurangi kejadian dan tingkat keparahan cedera mata, American Academy of Ophthalmology dan American Society of Ophthalmic Trauma memberikan panduan penanganan pertama pada cedera mata.

Perlindungan pada mata dapat mengurangi jumlah dan tingkat keparahan cedera mata. Permukaan mata hanya mencakup 0,27 persen dari total permukaan tubuh, tapi menyumbang lebih dari 13 persen dari seluruh cedera akibat pertempuran, menurut penelitian.

“Itu 48 kali lebih banyak dari yang diharapkan berdasarkan luas permukaan mata yang kecil,” mengutip laman resmi AAO, Senin (11/3/2024).

2 dari 4 halaman

Pertolongan Pertama Cedera Mata Saat Perang

AAO membagikan panduan pertolongan pertama untuk menangani cedera mata saat perang yakni:

  • Jangan mencoba mengeluarkan benda apa pun yang menempel di mata.
  • Jangan menyentuh, menggosok, atau menekan mata.
  • Jangan bilas dengan air. Namun, jika diperlukan saat terjadi konflik, gunakanlah air bersih.
  • Jangan mengoleskan salep atau obat pada mata.
3 dari 4 halaman

Jika Mata Tertusuk

Jika mata tertusuk saat perang, gunakan pelindung atau penutup mata secara perlahan di atas mata.

Saat perang maka alat-alat pelindung mata yang dibutuhkan tentu tidak bisa didapat dengan mudah. Salah satu cara melindungi mata yang terluka adalah dengan menggunakan barang-barang seadanya.

Misalkan ujung gelas kertas dapat dipotong sebagian dan ditempelkan ke tulang sekitar mata untuk melindungi bola mata.

“Bagian bawah cangkir kertas yang ditempel pada tulang di sekitar mata dapat berfungsi sebagai pelindung sampai Anda mendapatkan pertolongan medis.”

4 dari 4 halaman

Cari Bantuan Medis Darurat Sebisa Mungkin

Setelah pelindung mata terpasang, hindari menekan pelindung itu terlalu kuat ke mata.

Jangan pula mengonsumsi aspirin, ibuprofen, atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya. Pasalnya, obat-obatan ini mengencerkan darah dan dapat meningkatkan pendarahan.

Setelah selesai melindungi mata dengan alat seadanya, dapatkan bantuan medis darurat secepat mungkin.

Sementara, jika mata terluka akibat bahan bakar kimia, maka segera basuh mata dengan banyak air bersih kemudian segera cari perawatan medis darurat.