Sukses

Peringati Ulang Tahun ke-22, Museum Basoeki Abdullah Adakan Lomba Seni Lukis Diikuti 2.356 Anak

Dalam rangka memperingati ulang tahunnya yang ke-22, Museum Basoeki Abdullah adakan lomba karya seni lukis yang melibatkan sejumlah 2.356 anak bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Memperingati ulang tahunnya yang ke-22, Museum Basoeki Abdullah (Musbadul) adakan lomba karya seni lukis dengan mengajak sejumlah 2.356 anak bangsa, untuk berpartisipasi di dalamnya. Pelaksanaan lomba ini telah dilaksanakan pada Jum’at (11/8/2023) hingga Rabu (20/9/2023).

Setelah melewati proses penjurian yang panjang, terdapat sejumlah 45 dari 2.356 anak yang karyanya berhasil lolos dalam seleksi. Dari total 45 karya tersebut, akan dipamerkan di dalam Musbadul pada 13 Oktober sampai 30 November 2023.

“Kami mengajak anak dan remaja sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, untuk menggali ide dan proses kekreativitasan mereka untuk menyuarakan pandangannya terhadap isu krisis iklim, yang saat ini menjadi prioritas untuk kita semua. Melalui hasil karya seni lukis tersebut, kita tidak hanya dapat mencerminkan tantangan, tetapi juga reaksi dan tindakan yang kita lakukan, demi masa depan yang lebih berkelanjutan,” ungkap Gie Sanjaya, Kurator dan Dewan Juri Lomba Karya Seni Musbadul.

Menurut informasi, dikatakan bahwa pelaksanaan lomba tersebut berbeda dengan tahun lalu, di mana pagelaran kali ini terbuka untuk seluruh tingkatan, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA sederajat, dengan beragam sub-tema yang berbeda.

Rangkaian lomba ini telah berlangsung sejak bulan Agustus 2023, yang dimulai dari kegiatan sosialisasi kegiatan, lokakarya secara daring/luring di Musbadul serta sekolah-sekolah, kegiatan bercocok tanam, dan memilah sampah bersama dengan warga di lingkungan Musbadul. Dalam pelaksanaannya telah diikuti oleh 1.112 sekolah dari 170 kota/kabupaten di Indonesia.

“Yang sangat mengejutkan adalah hasil eksplorasi dari para anak-anak dan remaja dalam menggunakan bahan pewarnaan alami. Warna-warna yang dihasilkan melalui medium yang mereka pilih dan gunakan, akhirnya menghasilkan karya seni dengan warna yang sangat natural, indah dan beragam,” kata Suroso, salah satu Dewan Juri dari perwakilan Komunitas Perkumpulan Warna Alam Indonesia (WARLAMI).

Selama pameran karya seni berlangsung, Musbadul juga akan melaksanakan berbagai program yang terbuka untuk umum seperti kegiatan diskusi dan berbagi pengalaman dengan para pemenang lomba, serta kegiatan edukasi dan diskusi bersama Guru Seni Budaya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tentang Lomba Museum Basoeki Abdullah

Mengenang sosok Basoeki Abdullah, tentu tidak lepas dari karya-karyanya yang berpijak pada aliran naturalisme. Salah satu lukisan beliau yang dikenal oleh masyarakat luas yaitu “Menyongsong Hari Esok”, suatu karya yang mencerminkan kegelisahan dan asa anak serta remaja tentang masa depan bumi.

Saat ini, perubahan iklim dan pemanasan global telah menjadi salah satu isu lingkungan, yang menjadi prioritas seluruh manusia di bumi. Keadaan bumi yang semakin panas, berkurangnya persediaan makanan, penyebaran berbagai penyakit, bencana banjir hingga kebakaran di berbagai belahan bumi, hanyalah sebagian dari kondisi alam yang harus dialami saat ini.

Kegiatan Lomba Karya Seni ini memiliki misi untuk menanamkan beragam pengetahuan mengenai seni dan budaya tradisional di Indonesia. Berangkat dari misi tersebut, para anak dan remaja ditantang untuk melukis dengan menggunakan bahan pewarnaan alami.

Hal ini bertujuan untuk mengingat dan menggali pengetahuan tradisional akan ragam pewarnaan alami, menyadari pentingnya bergotong royong, berbagai tugas, saling berbagi pengetahuan, berkarya bersama, mengelola mental, emosional, berinovasi ragam produk estetika yang ramah lingkungan, kolaboratif antara guru, pelajar, keluarga dan komunitas.

3 dari 3 halaman

Tentang Museum Basoeki Abdullah

Museum Basoeki Abdullah berisi lukisan dan koleksi pribadi Basoeki Abdullah, diantaranya lukisan asli, lukisan repro, patung, topeng, wayang kulit, wayang golek, pakaian, senjata, hiasan, peralatan dapur, mebelair, peraga, musik, foto, buku, dan ruang memorial.

Selain digunakan untuk pameran, museum ini juga digunakan untuk menggelar seminar, penelitian, lokakarya serta menerbitkan bermacam bentuk publikasi berupa katalog, biografi, kumpulan artikel dan hasil penelitian. 

Kini pengelolaan Museum Basoeki Abdullah bernaung di bawah Museum dan Cagar Budaya (MCB) merupakan lembaga di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia.

Diresmikan pada tahun 2022, MCB berambisi menjadi institusi yang bersifat kolaboratif dan mendorong daya cipta, perubahan sosial, serta pembangunan masyarakat yang berbudaya. MCB mengedepankan pelestarian, pelayanan publik, dan pemanfaatan yang berbasis perlindungan sebagai prioritas utama.

Dengan merangkul kreativitas dan mengusung semangat kolaborasi yang inklusif, MCB bersama masyarakat dapat mendapat pemahaman dan memberikan apresiasi yang menyeluruh terhadap warisan budaya Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.