Sukses

2 Faktor Ini Disebut-sebut Sebagai Alasan Internet di Indonesia Lemot

Internet Indonesia lambat, 2 faktor yakni geografis dan daya beli minim merupakan faktor utamanya dalam koneksi internet yang pelan.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian warganet pasti sering mengeluhkan betapa lemotnya kecepatan internet di Indonesia. Namun benarkah kecepatan internet di Indonesia lemot dibandingkan di negara lain?

Berdasarkan penelitian Website Tool Tester, Indonesia berada di urutan ke-92 dari semua negara yang memiliki koneksi internet cepat. Kecepatan internet di sejumlah kota di Indonesia juga memiliki ketimpangan satu sama lain. Kota-kota besar cenderung memiliki kecepatan lebih cepat, sebaliknya dengan daerah 3T.

Lantas, apa sih yang membuat kecepatan internet di Indonesia termasuk lambat dibandingkan negara-negara lain seperti Singapura dan lain-lain? Mengutip dari laman AsiaQuestIndonesia, Jumat (23/12/2022), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menjelaskan alasan koneksi internet di Tanah Air lemot: 

1. Kondisi Geografis Akibatkan Pembangunan Infrastruktur Tidak Merata 

Indonesia merupakan negara kepulauan yang didominasi pegunungan dan sungai. Hal ini diklaim jadi faktor utama yang membuat kecepatan internet di satu wilayah lebih lambat dibandingkan wilayah lain. 

Kondisi geografis ini sering kali menjadi penghambat pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Gara-gara hal ini, pemerintah sering kali kesulitan untuk membangun infrastruktur telekomunikasi secara merata di seluruh Indonesia. 

Mengapa kondisi geografis menjadi salah satu faktor utama dalam kecepatan internet? Perlu diketahui, di wilayah yang tidak dijangkau transportasi darat, sulit membawa material yang dipakai untuk membangun tower. Ketiadaan tower inilah yang membuat sebuah wilayah tak bisa dijangkau layanan telekomunikasi. 

Hal lain yang perlu diketahui adalah, sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan konektivitas seluler atau mobile broadband. Jenis konektivitas ini memakai spektrum frekuensi radio yang dikenal rentan terhadap gangguan. Oleh karena itu, konektivitas jenis ini mudah kehilangan sinyal atau menghadapi konektivitas yang tidak stabil.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Masih Banyak Konsumen dengan Daya Beli Rendah

Perlu diketahui, menghadirkan layanan telekomunikasi butuh belanja modal yang tidak sedikit. Bahkan, perusahaan telekomunikasi atau operator menghabiskan sebagian besar belanja modalnya untuk mengembangkan jaringan. 

Dengan daya beli paket data yang rendah, sejumlah operator pun mendapatkan tantangan untuk mengembangkan jaringan dengan harga yang terjangkau. Padahal, mayoritas masyarakat di Indonesia lebih memilih jaringan seluler karena harganya jauh lebih terjangkau.

Untuk memenuhi permintaan pasar, operator telekomunikasi berusaha menyediakan akses internet standar dengan harga terjangkau. Menawarkan paket data yang lebih mahal akan sulit untuk memenuhi harapan pasar.

Terkadang, operator menawarkan paket data unlimited dengan harga murah, tetapi kecepatannya akan berkurang setelah penggunaan melebihi batasan. Layanan jaringan fiber optik dengan jaringan internet yang lebih stabil dan cepat sudah tersedia di pasaran. Namun, layanan ini kurang menarik karena membutuhkan biaya yang lebih mahal. 

3 dari 4 halaman

Kecepatan Rata-Rata Internet Indonesia

Melansir TheAseanPost, sebuah analisis terbaru dari CupoNationIndonesia, menemukan bahwa Indonesia menempati peringkat rendah di negara-negara Asia Tenggara dalam hal kecepatan koneksi internet serat optik, yang sangat bergantung pada infrastruktur, kondisi geografis, dan banyak faktor lainnya.

Karena hanya mampu menyediakan hanya 200 megabyte per detik (Mbps) kepada pengguna internetnya, Indonesia di Asia Tenggara berada di posisi kelima dari enam negara, hanya mampu mengungguli Kamboja.

Menurut Speedtest Global Index, per Maret 2019, Indonesia berada di posisi 118 dari 139 negara untuk kecepatan internet seluler 10,51 Mbps, dan 111 dari 178 untuk kecepatan broadband tetap 16,65 Mbps.

Pada bulan Februari, Opensignal, sebuah perusahaan yang berbasis di London yang berspesialisasi dalam pemetaan cakupan nirkabel, menemukan bahwa dalam hal kecepatan 4G terbaik yang ditawarkan di setiap negara, Indonesia berada di peringkat 68 dari 77 negara dengan rata-rata 18,5 Mbps selama jam sibuk.

4 dari 4 halaman

Indonesia Butuh Sinyal Internet yang Lebih Cepat

Menurut laporan We Are Social ditahun 2018, Indonesia merupakan negara dengan masyarakat terlama menghabiskan waktu Internet dengan rata-rata tiga jam dan 23 menit sehari. 

Laporan We Are Social's Digital 2019 menyatakan bahwa per Januari 2019, Indonesia adalah rumah bagi sekitar 268,2 juta orang dan setidaknya 56 persen (150 juta) dari mereka adalah pengguna internet.

Ditambah dengan fakta bahwa sejumlah besar orang Indonesia masih muda, maka tidak perlu banyak berpikir untuk menyadari pentingnya menyediakan kecepatan internet yang andal dan cepat bagi orang Indonesia di seluruh negeri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.