Sukses

Mengenal Respons Stres Freeze Mode dan 6 Cara Mengatasinya

Respons stres membeku dan terdiam cukup menjadi masalah. Berikut 6 cara untuk keluar dari Freeze Mode.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak dapat disangkal, dunia adalah tempat yang cukup membuat stres. Dari krisis biaya hidup hingga kekacauan alam, ada banyak hal yang membuat otak manusia merasa kewalahan.

Tahukah kamu bahwa dalam hal ini, tubuh dapat memiliki caranya sendiri untuk bereaksi terhadap stres. Salah satunya, yaitu Freeze Mode yang membuat seseorang hampa dan “beku” terdiam.

Mengutip Stylist.co, Jumat (16/12/2022), respons atau rangsangan tubuh terhadap stress dapat berupa melawan, lari, atau berhenti begitu saja. Ketika sistem saraf dibebani dengan emosi dan hal-hal yang harus diproses, otak mungkin membeku sebagai bentuk perlindungan diri.

"Respons ini berasal dari area otak yang kita kenal sebagai sistem limbik kita dan melibatkan serangkaian reaksi kimia dan neurologis yang kompleks yang tidak disadari," ujar Jacqueline Carson, seorang hipnoterapis klinis, psikoterapis dan guru meditasi.

Jadi, perlu diingat bahwa Freeze Mode bukanlah pilihan yang disadari. Freeze mode merupakan hal yang dilakukan tubuh secara naluriah untuk melindungi dirinya sendiri.

Gejala Freeze Mode dapat berupa scrolling handphone terus menerus, duduk atau tidur untuk waktu yang lama, hingga menahan mengambil minum meskipun kamu merasa haus.

Ada pun gejala lain yang dapat dialami juga mencakup perasaan terjebak di bagian tubuh tertentu, anggota badan terasa berat, merasa mati rasa, detak jantung menurun, menahan napas, dan rasa takut.

Jadi, bagaimana cara kita untuk bisa unfreeze? Berikut telah Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, cara untuk keluar dari Freeze Mode.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Kelola Teknik Pernapasan

Beberapa cara yang paling mudah dilakukan untuk mengelola kecemasan dan mengatasi respons membeku adalah teknik relaksasi dan pernapasan.

Mengutip Happier Human, sebagai permulaan, cara melakukan relaksasi atau teknik pernapasan adalah dengan mengalihkan perhatian ke arah dan suara napas untuk keluar dari pikiran yang membeku.

Tak hanya itu, teknik pernapasan adalah cara yang sangat baik untuk mendapatkan kembali kendali atas tubuhmu. Dengan perlahan-lahan mendapatkan kembali kendali atas tubuh, kamu akan “mencairkan diri” dan mengatasi situasi yang ada.

2. Teknik Grounding

Grounding adalah latihan lainnya yang bermanfaat ketika stres datang yang dapat membuat tubuhmu kewalahan.

Sama halnya seperti latihan pernapasan, teknik grounding dapat membantu kamu untuk hadir di tempat dan mengeluarkanmu dari pikiran menegangkan. Intinya, grounding adalah tentang terhubung kembali dengan lingkungan sekitar.

Untuk melakukannya, terdapat teknik grounding “5,4,3,2,1” yang mencakup, 5 hal yang dilihat, 4 hal yang dirasakan, 3 hal yang didengar, 2 hal yang tercium, dan 1 hal yang dirasa.

3 dari 4 halaman

3. Menemukan Ruang Aman

Mengutip Pine Rest, jika memungkinkan, cobalah mencari tempat yang terasa aman. Tempat aman yang di maksud adalah tempat di mana kamu bisa menenangkan diri dan dengan sabar memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Tempat aman yang dimaksud mungkin di suatu tempat di luar, di suatu tempat yang tenang, dan tidak terlalu ramai.

Atau mungkin kamu lebih suka ruangan kosong di mana kamu merasa aman terpisah dari situasi atau orang yang membuatmu merasa panik dan 'terjebak'.

4. Menenangkan Diri Melalui Suhu

Kamu juga dapat mengembalikan kesadaran dengan mengekspos diri kamu pada berbagai suhu. Seperti misalnya mandi air panas atau berendam, memegang es, atau mengompres menggunakan bantalan panas dapat membantumu merespons dan merelaksasikan tubuh.

4 dari 4 halaman

5. Berlatih RAIN

RAIN atau (Relax, Allow,Investigate, Note) dapat menjadi teknik yang dapat kamu praktikkan untuk mencoba lari dari pikiran cemas.

Kamu dapat menggunakan keterampilan ini setelah mencoba untuk menenangkan tubuhmu. Cara untuk melakukannya adalah:

Relaksasi (Relax): Kenali apa yang timbul di dalam diri

Terima (Allow): Berikan ruang untuk berada di sana alih-alih berlari atau mengalihkan perhatian darinya

Selidiki (Investigate): Kenali pikiran layaknya “Seperti apa perasaan tubuh saya saat ini?”, “Pikiran apa yang mungkin saya alami?”, “Apa yang terjadi dalam pikiran saya?”, dan “Apa yang saya rasakan?”

Catat (Note): Catat pengalaman tersebut untuk membantumu memahami diri sendiri.

6. Beranjak

Freeze Mode membuat seseorang mengalami respons imobilisasi. Untuk mengatur otak dalam merespons stress, kamu dapat mengenali bahwa tidak apa-apa untuk bergerak.

Tidak peduli bagaimana caranya, cobalah beranjak dari tempatmu dan bergerak ke tempat lain untuk mencoba me-refresh otak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.