Sukses

4 Langkah untuk Pertajam Fokus Otak dan Atasi Kebiasaan Multitasking

Media multitasking merupakan bagian yang sudah dianggap 'normal' saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika kita melakukan banyak tugas, kita akan membagi perhatian ke lebih dari satu tugas dalam waktu yang sama. Setiap kali beralih dari satu tugas ke tugas lainnya, orang kesulitan berkonsentrasi. Hal ini akan membuat tubuh kita membutuhkan lebih banyak pemanasan mental untuk melanjutkan tugas yang tertunda.

Menjadi multitasking dalam menggunakan perangkat atau platform digital merupakan hal  yang sudah dianggap normal saat ini. Hal seperti menghentikan percakapan untuk menerima telepon telah dianggap biasa bagi mayoritas masyarakat. Sama halnya dengan berpartisipasi dalam rapat dan terlibat dalam tab lain atau mengirim email kepada seseorang secara bersamaan.

Multitask mungkin akan membantu orang-orang tertentu dalam melakukan pekerjaannya. Namun, hal ini tentu tidak selamanya sehat dan mampu mendorong terputusnya hubungan seseorang dengan orang lainnya. Tidak mudah untuk memutus kebiasaan ini, tetapi satu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak buruk multitasking yakni dengan memilih satu tugas untuk satu waktu.

Hal ini akan sangat sulit, mengingat kita selalu memiliki lebih dari satu tugas yang biasanya harus selesai dalam waktu yang sama setiap harinya. Kita terbiasa mengerjakan tugas sambil menerima telepon atau membuat esai sembari memeriksa pesan masuk.

Namun, kegiatan ini hanya akan membuat perhatian kita terpecah dan sulit untuk menaruh seluruh perhatian kita pada dua tugas dalam bersamaan. Meskipun awalnya sulit, jika kita terbiasa mengerjakan satu tugas dalam satu waktu, kita dapat merasakan kelegaan dan kebebasan untuk hanya memikirkan tugas itu saja.

Tidak hanya bisa menyelesaikan tugas dengan cepat, menghilangkan kebiasaan multitasking juga membuat seseorang bisa segera memulai beralih ke tugas lainnya yang harus diselesaikan.

Kebiasaan multitasking ini bisa menjadi mustahil untuk dihilangkan. Namun, dengan menerapkan hal-hal sederhana seperti tadi, bisa membawa perubahan kecil. Mengutip Your Tango (7/12/2022), berikut ini empat metode yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kebiasaan multitasking dalam menggunakan platform digital, sehingga dapat meningkatkan fokus otak dan meningkatkan produktivitas.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Memilih untuk Selesaikan Satu Tugas Satu Waktu

Ketika kita menyadari sedang melakukan multitasking, cobalah untuk berhenti dan meninggalkan satu tugas sejenak dengan memilih satu tugas yang ingin didahulukan.

Tidak mudah untuk membatasi diri untuk menyelesaikan satu pekerjaan dalam satu waktu tertentu, tetapi kegiatan ini dapat memberikan rasa tenang yang menguntungkan.

Berkaitan dengan multitasking saat menggunakan platform digital, kita bisa memanfaatkan sesi menonton film dengan meninggalkan gadget dan menaruh seluruh perhatian kita untuk menikmati jalan cerita dari film.

3 dari 5 halaman

2. Matikan gadget saat sedang bekerja

Banyak orang terbiasa melakukan jogging sambil mendengarkan musik. Meskipun ini termasuk sebagai multitasking, kegiatan ini tidak akan mengganggu seperti memeriksa notifikasi pesan masuk saat sedang bekerja.

Dalam hal ini, konsentrasi dan produktivitas dapat terganggu sampai memengaruhi menurunnya kualitas pekerjaan kita. Saat ini, hampir seluruh smartphone memiliki pengaturan yang membuat peggunanya dapat menyaring notifikasi yang akan membuat ponsel mereka berbunyi atau menyala.

Kita bisa mulai mengatur dan mengaktifkan mode tersebut untuk membantu agar konsentrasi otak tidak mudah terpecah.

4 dari 5 halaman

3. Saat menggunakan browser, tutup tab yang tidak digunakan

Bagi seseorang yang memiliki ADHD, melakukan hal lain saat kita sedang mengerjakan sesuatu akan menjadi sebuah tantangan. Pasalnya, orang dengan ADHD memiliki satu ide yang akan selalu mengarahkan mereka untuk menelusuri ide yang lainnya.

Ketika kita tidak bisa menentukan tab browser untuk ditutup, kita bisa mulai membuka browser terpisah dan membuka tab dengan topik yang berbeda di browser yang lain.

Kita juga dapat mempertimbangkan jumlah tab yang dibuka dan seberapa banyak tab yang tidak akan membuat kita kewalahan, apalagi membuat laptop atau PC bekerja dengan lambat.

Gunakan folder bookmark untuk tab-tab penting yang ingin ditutup sehingga kita tidak akan kehilangan alamat situs.

5 dari 5 halaman

4. Hindarkan diri dari smartphone saat sedang mengobrol

Kita sering kali merasa tidak nyaman jika orang yang sedang kita ajak bicara mengalihkan perhatian mereka dengan memeriksa ponselnya. Kebanyakan orang akan langsung melirik ponselnya ketika perangkat tersebut berbunyi, karena kita memiliki pemikiran ada sesuatu yang penting yang dikirimkan orang lain kepada kita.

Namun, perlu disadari bahwa hal ini memberikan kesan bahwa ponsel mereka merupakan hal yang lebih penting dibandingkan percakapan yang sedang dibangun. Kebiasaan multitasking ini berbeda tipis dengan perilaku mengabaikan.

Lawan bicara kita mungkin tidak segan untuk mengingatkan kebiasaan buruk tersebut yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Meskipun lawan bicara kita tidak mengatakan hal apa pun tentang hal tersebut, mereka pasti akan memunculkan gejala yang menandakan mereka tidak nyaman.

Mulai merenungkan hal yang kita lakukan saat melakukan percakapan dapat membantu memperbaiki kebiasaan ini. Dengan menentukan batasan multitasking, kita dapat memproses dan menyimpan informasi dari obrolan secara lebih baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.