Sukses

Patut Diketahui, Ini 5 Alasan Anjing Menjadi Agresif

berikut beberapa alasan anjing menjadi agresif

Liputan6.com, Jakarta Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan pilihan terbanyak. Ketika dipelihara, anjing akan bersikap ramah kepada pemiliknya. Meski begitu bukan berarti keinginan mereka untuk tidak bersikap agresif akan hilang.

Perilaku agresif pada anjing tidak hanya membuat takut, tapi juga dapat menyebabkan cedera dan bahaya bagi Anda, anggota keluarga, orang, atau hewan lain. 

Melansir laman The sprucepets, Selasa (22/11/22) mengetahui mengapa anjing Anda bertindak agresif sangat penting untuk menentukan rencana terbaik untuk menghentikan perilaku menakutkan ini. Namun, pertama-tama, ada baiknya mengetahui tanda-tanda agresi anjing, karena hanya sedikit anjing yang menggigit tanpa terlebih dahulu menunjukkan perilaku yang mengindikasikan akan datangnya serangan. Seekor anjing yang menunjukkan agresi dapat :

1. Berdiri diam dengan postur kaku

2. Melakukan kontak mata langsung 

3. Meratakan telinga ke kepala

4. Menggeram atau menggonggong dengan nada mengancam

5. Mengkeritingkan bibirnya untuk memperlihatkan giginya

6. Terjang ke depan tanpa melakukan kontak

7. Jepret tanpa melakukan kontak

8. Melakukan gigit ringan

Adapun untuk hal ini tergantung pada penyebab dan intensitas rangsangan yang memicu agresi.

Biasanya seekor anjing mengingit sebagai perilaku peringatan, tetapi sangat jarang juga, dan yang paling sering dilakukan memberikan peringatan dengan menggeram, menunjukkan postur tubuh yang agresif, atau memperlihatkan giginya tanpa berlanjut ke gigitan yang sebenarnya.

Adapun alasan anjing menunjukkan agresi karena lima hal berikut, di antaranya:

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Sedang sakit atau cedera

Salah satu menyebabkan anjing menjadi agresif adalah ia sedang mengalami suatu penyakit. Di mana rasa sakit adalah penyebab agresi yang sangat umum terjadi pada anjing.

Jadi, apabila anjing Anda tiba-tiba agresif mungkin mengalami cedera atau penyakit yang menyebabkan ketidaknyamanan dan stres yang parah atau penyebab lainnya seperti radang sendi, patah tulang, atau luka dalam.

Sehingga, jika anjing Anda tiba-tiba menunjukkan agresi yang tidak dapat dijelaskan,dianjurkan berkonsultasi ke dokter hewan sebelum mencoba mengatasinya sebagai masalah perilaku.

2. Ketakutan

Kebanyakan anjing hanya menunjukkan perilaku agresif jika mereka merasa dalam bahaya, tidak dapat melarikan diri, dan merasa perlu untuk membela diri. Misalnya, ini dapat terjadi jika seekor anjing terpojok tanpa jalan keluar, atau jika ia berpikir bahwa tangan yang terangkat di atas kepalanya berarti ia akan dipukul.

Jika anjing Anda adalah anjing penyelamat yang menunjukkan perilaku yang lebih agresif atau menakutkan daripada biasanya, ia mungkin telah dilecehkan, diabaikan, mengalami peristiwa traumatis, atau tidak disosialisasikan dengan baik sebagai anak anjing.

 

3 dari 4 halaman

3. Kepemilikan

Agresi kepemilikan yakni ketika seekor anjing posesif terhadap sesuatu. Ini sering berupa makanan, mainan, atau benda berharga lainnya. Seekor anjing yang menunjukkan agresi dapat menggeram jika seseorang mendekati mangkuk makanannya atau seseorang terlalu dekat saat ia mengunyah mainan favoritnya.

Seekor anjing juga dapat menggigit atau menunjukkan agresi kepada orang asing yang masuk ke rumah Anda atau ke properti Anda, yang merupakan wilayah anjing tersebut. Hal itu menjadi penyebab umum agresi terhadap hewan peliharaan rumah tangga lainnya.

4. Tunjukkan Dominasi

Anjing terkadang berperilaku agresif sebagai tampilan dominasi. Hal ini sering kali ditujukan kepada anjing lain, tetapi juga dapat terjadi pada manusia.

Penting untuk dipahami bahwa dominasi adalah perilaku, bukan ciri kepribadian. Anjing tidak dominan atau tunduk "secara alami". Beberapa mungkin memiliki kecenderungan terhadap satu perilaku atau lainnya, tetapi ini biasanya ditentukan oleh keadaan.

Anjing yang menampilkan perilaku dominan merasa bahwa mereka harus membuktikan bahwa mereka bertanggung jawab atas suatu situasi. Geraman, gertakan, atau gigitan terjadi saat mereka merasa posisi mereka ditantang.

 Sayangnya, orang sering salah mengira penyebab agresi anjing sebagai perilaku terkait dominasi padahal mungkin ada penyebab lain. Pada kenyataannya, perilaku dominan agresif hampir tidak umum seperti penyebab agresi lainnya.

4 dari 4 halaman

5. Frustrasi

Agresi sering disebabkan karena frustrasi, di mana biasanya seekor anjing frustrasi karena tidak bisa mendapatkan sesuatu dan melampiaskan rasa frustrasinya dengan cara lain.

Jenis agresi ini biasa terjadi pada anjing yang keseringan diikat atau dikurung di pagar rantai.

Misalnya, seekor anjing yang dirantai di pekarangan mungkin menghabiskan hari dengan berusaha keras untuk mendapatkan anjing yang tinggal di seberang jalan atau di pekarangan yang berdekatan. Anjing yang terkekang biasanya menggonggong dan menggeram lebih keras saat rasa frustrasinya tumbuh.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.