Sukses

Sakit Punggung Tak Boleh Dianggap Sepele, Ketahui Bahayanya

Sakit punggung merupakan masalah umum yang sering dialami oleh orang dewasa hingga lansia.

Liputan6.com, Jakarta - Sakit punggung merupakan masalah umum yang sering dialami oleh orang dewasa hingga lansia. Diperkirakan 60 hingga 70 persen masyarakat di negara maju mengalami masalah nyeri punggung, dengan 20 persen di antaranya mengalami gejala nyeri yang berlanjut menjadi kronis.

Mengutip dari Mayo Clinic (2022) menyebutkan bahwa nyeri punggung sebenarnya dapat terjadi akibat aktivitas sehari-hari. Namun, nyeri punggung atau backpain juga bisa menjadi tanda munculnya penyakit serius.

Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mind Your Back dan didukung oleh Mentholatum telah mengungkapkan bahwa 64 persen dari anak-anak berusia 18 hingga 29 tahun pernah mengalami masalah punggung dalam satu tahun terakhir setelah bekerja dari rumah saat awal pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, para pekerja tersebut umumnya hanya bekerja duduk saja dengan laptop yang menyala di depannya. Jam kerja yang lebih lama ditambah dengan postur kerja yang buruk di rumah telah menyebabkan peningkatan masalah punggung di kalangan pekerja dewasa muda.

Oleh sebab itu, dengan sakit punggung yang terhitung empat dalam sepuluh hari sakit, dokter umum dan penasihat Mind Your Back, Dr Gill Jenkins, mengatakan sudah waktunya untuk mengambil tindakan untuk menghentikan masalah punggung yang tidak terkendali.

"Hampir setengahnya tidak memiliki akses konstan ke meja dan kursi pendukung selama hari kerja mereka, sementara sayangnya, 20 persen harus bekerja sambil duduk di sofa atau tempat tidur. Ini memainkan malapetaka mutlak dengan postur dan kesehatan tulang belakang," kata Dr Gill.

Oleh karena itu, nyeri yang muncul di area punggung sebaiknya tak boleh dianggap enteng. Terutama jika nyeri sudah menyebar ke area tubuh lainnya. Lalu, seperti apa gejala pada nyeri punggung yang berbahaya? Berikut penjelasannya:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Berbagai Penyebab Nyeri Punggung

Sebagian besar nyeri di area punggung memang tidak berbahaya. Namun, ada beberapa penyebab dari rasa sakit di area punggung, di antaranya akibat:

- Tegangnya otot atau ligamen

Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang sering mengangkat beban terlalu berat atau melakukan gerakan secara tiba-tiba. Sehingga, menyebabkan otot punggung dan ligamen tulang menjadi tegang. Meskipun bukanlah masalah kesehatan yang berbahaya, namun pada orang dengan kondisi fisik yang lemah, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri otot yang menyakitkan.

- Saraf terjepit

Masalah saraf terjepit dapat terjadi ketika bantalan tulang menonjol keluar dari jalurnya, sehingga menekan saraf di sekitarnya. Ini dapat menyebabkan rasa sakit di area punggung, terutama punggung bawah.

Jika tidak segera ditangani, saraf ‘kejepit‘ ini dapat menyebabkan kelumpuhan. Salah satu cara mendeteksi saraf terjepit adalah dengan pemeriksaan medis seperti CT Scan atau MRI serta berkonsultasi dengan dokter ahli.

- Radang sendi

Terkenal dengan nama osteoarthritis, masalah ini ditandai dengan munculnya rasa sakit di area punggung bawah karena terjadi peradangan.

Dalam beberapa kasus, radang sendi di area tulang dapat menyebabkan penyempitan ruang di sekitar sum-sum tulang belakang, sehingga muncul masalah stenosis/penyempitan. Oleh karena itu, radang sendi sebaiknya tidak boleh dibiarkan begitu saja.

- Osteoporosis

Kondisi ini rentan terjadi pada lansia berumur 50 tahun ke atas. Sering terkenal dengan nama masalah kesehatan degeneratif, atau masalah yang muncul seiring bertambahnya usia.

Osteoporosis ini merupakan masalah tulang yang berbahaya karena tulang yang rapuh, rentan menyebabkan tulang menjadi cepat patah dan rentan terkena masalah lainnya.

 

3 dari 5 halaman

Cara Membedakan Sakit Punggung yang Berbahaya Atau Tidak

Menurut penuturan dr. Ketut Ngurah Priya, Sp.An, bahwa nyeri dapat hilang beberapa hari dengan perawatan sederhana di rumah. Seperti mengistirahatkan area tubuh yang terasa nyeri dan mengompresnya dengan air dingin.

Namun, gejala nyeri yang datang secara berkepanjangan dan terus menerus biasanya harus ditangani dengan pengobatan secara medis karena dapat menjadi suatu tanda penyakit berbahaya.

Melansir dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa tanda dari sakit punggung yang berbahaya, di antaranya:

- Berlangsung selama berbulan bahkan menahun

- Nyeri yang terjadi sangat parah dan tajam

- Rasa sakit tak kunjung membaik, meskipun sudah melakukan perawatan di rumah

- Nyeri menyebar dari satu anggota tubuh, ke anggota tubuh lainnya

- Rasa sakit menyebabkan mati rasa, kesemutan, atau menyebabkan anggota tubuh menjadi melemah

- Rasa nyeri di area punggung dibarengi dengan penurunan berat badan secara drastis

- Nyeri terjadi berbarengan dengan demam atau terjadi masalah kesehatan lainnya.

 

4 dari 5 halaman

Pemeriksaan pada Nyeri Punggung

Langkah utama yang dapat penderita lakukan dalam mengidentifikasi nyeri di area punggung adalah dengan melakukan konsultasi dengan dokter.

Setelah berkonsultasi, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan medis untuk mendeteksi masalah utama dari nyeri. Pemeriksaan nyeri punggung dapat dilakukan dengan CT Scan, MRI, hingga pemeriksaan lainnya.

Setelah itu, dokter dapat memberikan pengobatan yang tepat pada masalah nyeri yang pasien alami. Pengobatannya sendiri ada berbagai jenis seperti obat-obatan medis, terapi, hingga operasi.

 

5 dari 5 halaman

Kapan Harus ke dokter?

Sebaiknya, setelah mengalami gejala nyeri yang tajam dan tidak menunjukan perbaikan setelah berminggu hingga berbulan-bulan di area punggung, berkonsultasilah bersama dokter spesialis.

Salah satu klinik yang menyediakan layanan pengobatan nyeri secara komprehensif adalah Klinik Nyeri, atau Pain Center KL Klinik.

Sebagai tempat pengobatan medis one stop service, Pain Center di KL Klinik menyediakan pengobatan nyeri dengan fasilitas lengkap, tenaga medis ahli berpengalaman, dan pengobatan modern tanpa operasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.