Sukses

Lebih Bersih Mana, Cuci Tangan dengan Sabun atau Gunakan Hand Sanitizer?

Lantas mana yang lebih efektif? Berikut ulasannya.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah mewabahnya virus Corona Covid-19 kita diimbau untuk menjaga kebersihan salah satunya dengan mencuci tangan secara rutin. Namun jika dalam keadaan mendesak seperti dalam perjalanan, kita bisa menggunakan hand sanitizer.

Banyak orang percaya bahwa mencuci tangan dengan sabun adalah cara paling efektif membersihkan tangan dari kuman. Namun sebagian lagi juga menganggap bahwa menggunakan hand sanitizer sudah cukup ampuh membunuh kuman karena terdapat kandungan alhokol di dalamnya.

Lantas mana yang lebih efektif? Dikutip dari Merdeka, berikut ulasannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Cuci tangan dengan sabun

Centers of Disease Control and Prevention (CDCD) mengatakan bahwa sebenarnya secara tak langsung mencuci tangan akan mengurangi dan membunuh jumlah kuman di tangan.

Sabun dan air yang mengalir dikatakan lebih efektif daripada pembersih tangan seperti hand sanitizer. Pasalnya pembersih tangan atau hand sanitizer tidak akan membersihkan secara efektif pada saat setelah berolahraga atau ketika tangan berminyak dan kotor.

Maka itu menggunakan sabun dianggap jauh lebih efektif daripada dengan hand sanitizer karena sabun mengandung surfaktan, yaitu zat yang mengangkat minyak dan mikroba dari kulit. CDC juga merekomendasikan untuk membasahi tangan dengan air mengalir dan menggosokkan tangan dengan sabun setidaknya 20 detik.

3 dari 5 halaman

Hand sanitizer

Dikutip dari Insider, hand sanitizer dikatakan efisien untuk membunuh beberapa mikroba, tapi tidak semua. Setidaknya ada tiga bakteri yang tidak dapat terlindungi yaitu Cyptosporidium, infeksi parasite yang menyebabkan penyakit pernapasan dan pencernaan. Norovirus, infeksi yang menyebabkan mual dan diare. Selanjutnya Clostridium difficile, bakteri infeksi yang menyebabkan gangguan dan radang usus.

Menurut CDC, hand sanitizer yang baik setidaknya mengandung 60% alkohol. Tak dianjurkan bagi kalian untuk menggunakan bahan dengan kandungan alkohol kurang dari 60% karena hanya akan mengurangi pertumbuhan bakteri.

Kalian juga perlu memperhatikan bahwa penggunaan hand sanitizer terlalu sering akan menyebabkan tangan menjadi kering dan pecah-pecah hingga berdarah, terlebih dengan kondisi kulit yang sensitif.

Tapi ada juga hand sanitizer yang membantu menjaga kelembapan kulit yaitu yang mengandung emolien. Tak hanya hand sanitizer, mencuci tangan dengan sabun terlalu lama dan dengan air panas juga akan menyebabkan kulit kering hingga berdarah.

 

4 dari 5 halaman

Cara cuci tangan yang benar

Jadi sudah jelas bahwa mencuci tangan dengan sabun adalah yang paling efektif. Namun kalian juga harus melakukannya dengan benar. Nah, berikut adalah cara yang tepat mencuci tangan menurut Pengurus Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI):

  1. Membasahi kedua tangan dengan air bersih yang mengalir, lalu matikan dan tuangkan sabun secukupnya.
  2. Menggosok kedua tangan, pastikan sela-sela jari, kedua punggung tangan dan bawah kuku dibersihkan.
  3. Mengaitkan seluruh jari dan telapak tangan untuk saling menyentuh, kemudian menggosok bagian dalam dan bergantian dua sisi tangan.
  4. Tukar posisi dengan mengaitkan jari-jari tangan kiri di atas punggung tangan kanan dan menggosok bagian punggung tangan bergantian.
  5. Menggosok jempol kiri menggunakan tangan kanan dengan gerakan memutar, begitu juga sebaliknya.
  6. Proses tersebut selama kurang lebih 20 detik selama menggosok tangan.
  7. Membilas tangan hingga bersih dengan air yang mengalir.
  8. Mengeringkan kedua tangan dengan handuk bersih atau di angin-anginkan.
  9. Jika memungkinkan, matikan keran menggunakan siku untuk menghalangi tangan yang bersih saat mematikan keran.
5 dari 5 halaman

Jangan lupa keringkan tangan

Sering diabaikan, namun mengeringkan tangan usai mencucinya sangat penting loh. Pada dasarnya, perpindahan bakteri lebih mungkin terjadi ketika tangan berada dalam kondisi basah. Hal ini terjadi karena bakteri tinggal pada lingkungan yang lembap.

Mengeringkan tangan secara tepat bisa menghilangkan risiko negatif perpindahan bakteri karena kelembapan. Oleh karena itu mengeringkan tangan usai mencucinya memiliki manfaat yang tak kalah pentingnya dibanding mencuci tangan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini