Sukses

Tidak Selalu Buruk, Ternyata Bergosip Punya Manfaat Baik Untukmu

Bergosip ternyata menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari dan kita melakukannya karena suatu alasan.

Liputan6.com, Jakarta - Gosip, baik positif maupun negatif tampaknya sudah lekat dengan kehidupan banyak individu. Meski banyak menganggap bergosip jadi kegiatan yang negatif, namun sebuah penelitian mengungkap bahwa bergosip miliki manfaat bagi kesehatan psikologis kita.

Banyak yang menganggap bahwa gosip itu kejam, perundingan di belakang dimaksudkan untuk merusak reputasi seseorang. Faktanya, bergosip ternyata menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari dan kita melakukannya karena suatu alasan.

Melansir dari Bright Side, Kamis (13/2/2020), Megan Robbins, seorang psikolog di University of California, bersama rekan-rekannya, melakukan riset untuk mengetahui bagaimana kita bergosip. Tim mempelajari pecakapan 467 orang yang setuju untuk memakai perangkat yang merekam percakapan mereka.

Hasil peneltian memecahkan beberapa stereotip tentang bergosip, pertama, kita menghabiskan waktu untuk bergosip sekitar 52 menit sehari, dan kedua, hanya 15% dari gosip yang negatif.

Hal lain yang ditemukan para ahli adalah pria cenderung bergosip seperti halnya wanita, sedangkan gosip wanita tampaknya lebih netral daripada pria. Selain itu, ekstrovert tampaknya lebih suka bergosip daripada introvert dan kaum muda cenderung lebih sering menyebarkan gosip negatif daripada individu yang lebih tua.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bisa Melihat Sifat Seseorang

Gosip ternyata menjadi fenomena yang cukup rumit. Para ahli menyarankan bahwa selama evolusi kita, bergosip telah menjadi alat kita untuk mengumpulkan informasi penting yang bisa kita gunakan untuk melindungi diri kita sendiri.

Gosip juga membantu kita membangun kerja sama dalam kelompok kita dan selektif tentang siapa kita termasuk atau tidak dari kelompok ini.

"Ketika kamu bergosip, kamu bisa melacak siapa yang berkontribusi pada kelompok dan siapa yang egois," kata Elena Martinescu, peneliti di King's College, London.

 

3 dari 3 halaman

Bergosip Miliki Banyak Keuntungan

Peneliti juga membutktikan bahwa 15% dari gosip sangat membantu kita. Misalnya ketika kita mengetahui bahwa orang-orang bergosip tentang beberapa sifat atau perilaku karakter kita, kita bisa menggunakan informasi ini untuk perbaiki diri.

Kita mungkin merasa terluka dan frustasi karena gosip yang beredar, tapi kita juga bisa menggunakannya sebagai kesempatan untuk memikirkan hal-hal yang mungkin kita lakukan salah dan memperbaikinya.

Meski penelitian menunjukkan bahwa bergosip tidak beracun seperti yang sering kita pikirkan, pastikan gosipmu tidak jahat dan tidak menyakiti siapa pun atau merusak reputasi seseorang. Gunakan gosip sebagai obrolan yang membuatmu diperbarui dengan fakta paling penting di lingkaran sosial terdekatmu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.