Sukses

7 Fakta Unik Insomnia yang Jarang Diketahui, Bisa Sebabkan Kematian

Insomnia ternyata juga dialami oleh hewan.

Liputan6.com, Jakarta Normalnya, manusia membutuhkan istirahat atau tidur lebih kurang delapan jam. Tidur diperlukan untuk mengistirahatkan tubuh dan organ-organ yang ada di dalamnya setelah seharian melakukan aktivitas. Namun banyak orang yang tidak memiliki waktu istirahat yang cukup. Hal ini disebabkan mungkin karena begadang, melakukan pekerjaan yang berlebihan, hingga insomnia.

Insomnia adalah kondisi yang membuat seseorang susah untuk tidur hingga tidak bisa merasa nyenyak ketika tidur. Selain itu insomnia juga terkadang terjadi secara terus menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab insomnia biasanya dikarenakan mengonsumsi obat-obatan, alkohol, rokok, perubahan suhu, masalah psikologis, perubahan hormon, kehamilan, dan bahkan keturunan.

Untuk mengatasi insomnia dapat dilakukan tindakan-tindakan seperti mediasi dan makan makanan yang menyebabkan rasa kantuk. Melakukan yoga juga dapat membuat perasaan menjadi lebih tenang dan mudah untuk tertidur.

Insomnia tidak hanya menyerang manusia, bahkan hewan juga bisa mengalami insomnia. Itu adalah salah satu fakta mengenai insomnia, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (21/3/2019) beberapa fakta mengenai insomnia yang jarang diketahui dan perlu siwaspadai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Fakta-fakta Insomnia yang Perlu Kamu Ketahui

1. Insomnia bisa terjadi karena faktor gen atau turunan

Jika kamu sering mengalami insomnia, bisa saja itu merupakan faktor keturunan dari keluarga. Sebuah penelitian pernah menyebutkan orang yang menderita insomnia kebanyakan memiliki sejarah keluarga dengan gangguan tidur yang sama.

2. Selain manusia, hewan juga bisa mengalami insomnia

Insomnia tidak hanya terjadi pada manusia, bahkan hewan dapat mengalami insomnia atau susah tidur. Dari penelitian yang dilakukan para ahli dari Washington University School of Medicine, insomnia juga menyerang serangga. Sayangnya tidak seperti manusia, hewan dan serangga tidak bisa mengeluh ketika mengalami insomnia. Hewan yang mengalami insomnia, gejalanya mirip dengan manusia. Mereka akan merasa lemas, pusing hingga sempoyongan, tidak fokus, hilang kesadaran, dan bergerak lambat.

3. Social jet lag

Orang-orang yang memiliki jadwal kerja yang sudah ditentukan semisal pada hari kerja mereka terbangun pukul 06.00 kemudian tidur pukul 22.00. Kemudian tiba-tiba jadwal tidur berbeda saat hari libur, maka pada hari Senin kamu akan sulit untuk terbangun seperti hari kerja biasanya. Inilah yang disebut social jet lag yang dapat menyebabkan insomnia bahkan obesitas. Jika tidak ingin mengalami hal ini, lebih baik waktu tidur jangan pernah berubah.

3 dari 5 halaman

4. Wanita lebih sering mengalami insomnia

Wanita dua kali lipat lebih berpeluang mengalami insomnia dibandingkan dengan pria. Hormon dan perubahan biologis akibat menstruasi, kehamilan, hingga menopuse yang dialami wanita dapat mengganggu waktu dan kualitas tidur. Penelitian lain juga mengemukakan bahwa wainita memiliki ritme yang diatur 1,7 sampai dengan 2,3 jam lebih cepat daripada pria.

5. Insomnia merupakan penyakit psikologis

Insomnia jangan pernah diremehkan jika terjadi terus menerus, karena bisa jadi ini merupakan penyakit psikologis. Meskipun bukan gangguan fisik, namun insomnia dapat mengganggu mental. Insomnia juga dapat terjadi karena perasaan kuatir, gelisah, dan kondisi pikiran lainnya yang mengganggu.

4 dari 5 halaman

6. Rentan terkena stroke

Orang yang kesulitan tidur atau sulit mengatur waktu tidur, beresiko lebih tinggi terkena stroke. Hal ini disebabkan karena istirahat atau tidur itu sangat penting bagi tubuh untuk mengembalikan stamina dan menghilangkan kelelahan fisik. Fisik yang tidak diistirahatkan dan digunakan terus menerus akan rentan terkena berbagai penyakit. Stroke biasanya terjadi ketika aliran darah yang menuju keotak tiba-tiba terhenti.

7. Meninggal karena insomnia

Jika kamu sering mengalami insomnia, kamu patut untuk waspada karena ternyata insomnia dapat menyebabkan orang meninggal. Kurang tidur membuat penderita merasa lemah, gemetar, dan kesulitan bernafas yang berujung kematian. Selain itu insomnia juga dapat menimbulkan halusinasi. Hal ini juga sering disangkutkan dengan fatal familial insomnia atau penyakit genetik langka yang mencegah seseorang dari tidur.

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Insomnia

Insomnia bukanlah kondisi yang tidak dapat disembukan. Melakukan relaksasi sebelum tidur seperti mediasi, membaca hingga menulis akan membuat fikiran menjadi tenang. Kemudian buatlah kamar atau tempat tidur senyaman mungkin, sehingga kualitas tidur akan lebih bagus. Memadamkan lampu saat ingin tidur juga dapat membuat kamu merasa lebih cepat mengantuk. Jika perlu minum susu manis yang hangat juga akan mempercepat proses mengantuk.

Olahraga yang teratur juga dapat membuat kualitas tidurmu semakin membaik. Usahakan untuk tidak tidur siang dan melakukan aktivitas dengan maksimal di siang hari. Meskipun begitu kegiatan dan waktu merupakan sebuah keseimbangan. Terlalu banyak aktivitas tanpa istirahat yang cukup juga tidak baik. Sebaliknya waktu tidur yang berlebihan juga buruk bagi kesehatan tubuh. Maka dari itu, atur pola tidur sebaik-baiknya.

Jika kamu sudah melakukan hal-hal di atas namun insomnia masih terjadi, alangkah baiknya untuk segran memeriksakan diri ke dokter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini