Sukses

5 Hal Buruk yang Terjadi pada Tubuh Bila Terbiasa Menahan Kencing

Kebiasaan menahan kencing dalam waktu lama ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan untuk jangka panjang. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta Kita dianjurkan untuk langsung menuntaskan hajat saat hasrat ingin buang air kecil terasa. Meski demikian, terkadang kita tak melakukannya. Acapkali, kita menahan kencing saat berada dalam perjalanan atau pertemuan penting.

Menurut Sachin Malde, konsultan ahli bedah urologi di LycaHealth, kandung kemih seseorang bisa menahan sekitar 500 ml kencing sebelum rasa kebelet akhirnya datang. Selama waktu itu, otot sfinger tertutup, mencegah kencing bocor keluar.

"Begitu kandung kemih penuh, kandung kemih akan mengirimkan pesan ke otak bahwa Anda perlu buang air kecil. Saat keadaan memungkinkan, otot akan membalasnya dan memungkinkan otot sfinger terbuka, kandung kemih kemudian memeras urin keluar," jelas Malde seperti dilaporkan oleh Mirror.

Kebiasaan menahan kencing dalam waktu lama ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan untuk jangka panjang. Apa saja? Ini dia.

1. Peregangan kandung kemih

Meski terdengar seperti hal yang positif, kandung kemih justru merupakan sesuatu yang berbahaya. Coba bayangkan tentang balon yang diisi air. Semakin banyak cairan yang masuk ke dalamnya, semakin besar pula ia. Namun ini juga berarti semakin lemah dinding kandung kemih. Padahal kandung kemih yang meregang tak dapat menyusut kembali.

 

* Saksikan keseruan Upacara Penutupan Asian Games 2018 dan kejutan menarik Closing Ceremony Asian Games 2018 dengan memantau Jadwal Penutupan Asian Games 2018 serta artikel menarik lainnya di sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Infeksi saluran kemih

Anda yang mengalami ini akan merasakan rasa tak nyaman sepanjang waktu. Panggul dan perut Anda akan terasa sakit sepanjang waktu, membuat Anda merasa seperti ingin kencing sepanjang waktu, bahkan jika Anda tidak sebenarnya tak ingin kencing.

"Jika Anda terus menahan urin dalam jangka panjang sepanjang hari, itu dapat menyebabkan sejumlah masalah. Itu memungkinkan bakteri berkembang biak di kandung kemih dan berujung pada infeksi saluran kemih," ungkap Malde.

3. Kandung kemih pecah

Meski cukup langka, ini bisa saja terjadi. Ini biasanya terjadi pada orang yang pernah cedera kandung kemih, bekas luka sebelum operasi, atau peradangan di masa lalu.

 

3 dari 3 halaman

4. Batu ginjal

Batu ginjal bisa menghampiri Anda bila Anda terbiasa menahan kencing ditambah dengan sedikit minum air. Gejalanya biasa pegal di punggung bawah, mual, darah dalam urin, dan saat kencing Anda merasakan sakit yang teramat sangat.

Sebagian besar batu atau kerikil yang berkembang di dalam ginjal dapat keluar saat buang air kecil, tapi seringkali berujung pada operasi bila ukurannya cukup besar.

5. Katup sfingter yang rusak

Jika Anda menahan kencing terlalu lama, itu bisa memberi tekanan pada kandung kemih Anda yang berujung pada kerusakan sfingter. Sfingter berfungsi memungkinkan urin keluarr dari tubuh. Jika Anda menahannya terlalu lama, saat tiba waktunya kencing, tubuh tak dapat mengeluarkan semua urin.

"Ini dapat membuat sfingter tak terbuka penuh saat Anda benar-benar memutuskan untuk buang air kecil. Sehingga kandung kemih tak sepenuhnya kosong oleh urin. Urin yang tertinggal dapat menyebabkan infeksi," pungkas Malde.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.