Sukses

Selain Indonesia, Negara Ini Pernah 2 Kali Jadi Tuan Rumah Asian Games

Ternyata ada lima negara lainnya yang pernah menjadi tuan rumah Asian Games.

Liputan6.com, Jakarta - Pehelatan akbar olahraga terbesar sekawasan Asia, Asian Games dilaksanakan tahun ini dengan Indonesia sebagai tuan rumah. Diselenggarakan untuk ke-18 kalinya, Asian Games dibuka dengan tanggal cantik (18/8/2018).

Terpilih sebagai tuan rumah untuk kedua kalinya tentu menjadi kehormatan bagi Indonesia. Pada penyelenggarakan Asian Games ke-4 Indonesia, pernah menjadi tuan rumah sebelumnya di tahun 1962.

Namun selain Indonesia, ada sejumlah negara lainnya yang telah menjadi tuan rumah lebih dari dua kali. Dikutip dari Inside The Game berikut rangkumannya.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. India (1951, 1982)

Asian Games untuk pertama kalinya diselenggarakan di ibukota India New Delhi pada 4-11 Maret 1951. Ajang olimpiade ini menyerukan negara-negara di kawasan Asia untuk mengirimkan atlet terbaik mereka.

Karena event ini dibuka berselang beberapa tahun setelah perang Dunia II, Jepang yang dilarang mengikuti Olimpiade Dunia di London pada 1948 akhirnya ikut bersaing pada Asian Games perdana.

Di samping itu, Korea Selatan juga tidak ikut serta karena terbentur dengan Perang Korea. Meski begitu, Asian Games tetap dilaksanakan dengan partisipasi dari 11 negara, termasuk Indonesia.

Asian Games kemudian dibuka secara perdana oleh Rajendra Prasad yang juga merupakan Presiden pertama Republik India. Sebanyak 489 atlet yang berkompetisi dalam 12 cabang olahraga tampil dalam Asian Games perdana di India.

Penyelenggaran Asian Games ke-9 juga dilaksanakan kembali di New Delhi India pada November-Desember 1982. 

3 dari 6 halaman

2. Jepang (1958, 1994)

Kirab obor atau torch relay untuk pertama kalinya diperkenalkan sebagai tradisi baru dalam perhelatan Asian Games saat dilaksanakan di Tokyo 1958.

Relay obor dibawa dari Asian Games sebelumnya di Manila untuk ke pulau Jepang. Sebanyak 1.800 lebih atlet dari 16 negara turut berpartsipasi dalam Asian Games di Ibukota Jepang, Tokyo pada bulan Mei hingga Juni.

Jepang kembali terpilih menjadi tuan rumah dengan menunjuk kota Hiroshima sebagai tempat penyelenggaraan Asian Games di tahun 1994. Sebagai kota yang pernah mengalami tragedi bom atom, penyelenggaran Asian Games ke-12 sengaja mempromosikan perdamaian pada negara kawasan Asia. Karena itu, mereka sengaja memilih maskot sepasang merpati putih, Poppo dan Cuccu.

Selain itu, lima negara yang telah merdeka dari Soviet, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan turut bergabung ke dalam Asian Games.

Hiroshima juga menjadi kota pertama yang terpilih sebagai wilayah untuk menyelenggarakan Asian Games pertama selain di ibukota. Lebih dari enam ribu atlet asal 42 negara turut berkompetisi pada Asian Games di Hiroshima.

4 dari 6 halaman

3. Thailand (1966, 1970, 1978, 1998)

Bisa dibilang Thailand sudah lebih dari dua kali menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Asian Games. Debut pertama mereka dimulai pada bulan Desember 1966 dan cabang voli wanita diikut sertakan pertama kali dalam Asian Games kelima.

Ibukota Thailand, Bangkok tetap terpilih menjadi tempat berlangsungnya olimpiade selama empat kali berturut-turut. Pada perayaan Asian Games 1970, Thailand kembali ditunjuk setelah sebelumnya Seoul, Korea Selatan membatalkan menjadi tuan rumah karena ancaman keamanan dari Korea Utara.

Meski begitu, Korea Selatan tidak lepas tangan dan turut bertanggung jawab dan memberikan bantuan dana kepada Thailand untuk menjadi tuan rumah kembali.

Sedangkan Desember 1978, untuk ketiga kalinya Asian Games diadakan di Bangkok setelah Singapura menyatakan diri tidak mampu menjadi tuan rumah karena masalah keuangan.

Namun pada edisi Asian Games ke-13, terpilihnya sebagai Bangkok tuan rumah melalui proses pelelangan. Bangkok mengalahkan Taipei dan Jakarta untuk memenangkan hak tuan rumah unutk Asian Games 1998.

Insiden tersebut menjadi tanda keempat kalinya Bangkok terpilih sebagai tuan rumah Asian Games. Mereka juga memperkenalkan maskot gajah bernama Chai-yo untuk Aisan Games 1998.

5 dari 6 halaman

4. Korea Selatan (1986, 2002, 2014)

Korea Selatan pernah terpilih menjadi tuan rumah Asian games selama tiga kali. Mereka pernah menjadi tuan rumah Asian Games ke-10 di Seoul pada September dan Oktober 1986.

Cabang olahraga sepeda putri, judo, penembak putri serta taekwondo diikutsertakan dalam Asian games di Seoul.

Meski hampir lima ribu atlet tampil dalam Asian Games di Seoul 1986 namun sepuluh negara sosialis pernah diboikot karena ketegangan politik.

Terpilihnya Busan, sebagai tempat penyelenggarakan Asian Games lagi-lagi membuat Korea Selatan menjadi tuan rumah pada tahun 2002.

Diadakannya Asian Games ke-14 menjadi rekor terbaru dimana enam ribu atlet dari 44 negara ikut serta berkompetisi. Itu adalah pertama kalinya dalam sejarah Asian games yang diikuti dari 44 negara Dewan Olimpiade Asia.

Korea Utara dan Afghanistan yang pernah absen dari Asian Games akhirnya kembali dan ikut berpartisipasi. 

Sedangkan Asian Games ke-17 mengambil tempat di Incehon pada September hingga Oktober 2014. Atlet yang berpartisipasi mencapi lebih dari sembilan ribu atlet asal 45 negara. Selain itu, penyelenggarakan Aisan Games 2014 dijadikan sebagai ajang perdamaian bagi Korea Utara dan Korea Selatan.

6 dari 6 halaman

5. Tiongkok (1990, 2010)

Penyelenggaraan Asian Games ke-11, diadakan di Beijing pada September dan Oktober 1990. Tepilihnya Tiongkok sebagai tuan rumah Asian Games 1990 merupakan kali pertama bagi mereka menyelenggarakan event olahraga internasional berskala besar.

Di tahun 2010, Tiongkok menjadikan Guangzhou sebagai tempat diadakannya Asian Games ke-16 setelah sukses berlangsung Asian Games Beijing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.