Sukses

Boyong Medali Emas di Lomba Internasional, Kue Buatan Pria Ini Sayang untuk Dipotong

Mungkin banyak yang mengira bahwa itu merupakan sebuah patung. Tapi siapa sangka, yang Anda lihat sebenarnya adalah kue.

Liputan6.com, Jakarta - Saat Anda melihat foto di atas, apa yang ada dalam pikiran Anda? Mungkin banyak yang mengira bahwa itu merupakan sebuah patung. Namun siapa sangka, yang Anda lihat sebenarnya adalah kue.

Zhou Yi memukau publik saat keluar sebagai juara dengan kue karyanya yang sangat indah dan sempurna. Detail kue yang dibuat oleh pria tersebut begitu sempurna, sampai-sampai juri merasa sayang untuk memotongnya.

Kue tersebut merupakan karya Zhou Yi untuk kontes kue terbesar di dunia, British International Cake Competition. Dengan karya yang begitu indah dan mendetail, tak heran ia dengah mudah menaklukkan semua juri dan memenangi tiga medali emas dan dua medali perunggu. Ia menjadi orang Tiongkok pertama yang memenangkan gelar itu di ajang bergengsi tersebut.

Kue-kue yang dibuat oleh pria itu tak hanya berupa pajangan, semuanya bisa dimakan. Sebab, hiasan kue tersebut hanya terbuat dari gula dan disebut fondant.

 

Zhou Yi tak sendirian. Ia dibantu oleh beberapa orang pria lainnya yang tergabung dalam toko kue miliknya.

Dengan teknik produksi yang luar biasa dan cita rasa unik bergaya Tiongkok, karya debutnya menarik peserta dan pengunjung dari semua negara. Mereka semua berhenti untuk melihat dan mengambil gambar.

"Biasanya, setelah penilaian juri akan memotong kue. Tapi mereka tidak mau memotong kue utama saya. Mereka bilang itu terlalu sempurna, lebih baik dipotret saja," ungkap Yi seperti dilansir dari Mp.weixin.qq.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Bagi pria itu sendiri, kompetisi tersebut menjadi tempat untuk mengekspresikan budaya Tiongkok. Ia berharap ia bisa menarik lebih banyak anak muda untuk berpartisipasi dalam kompetisi tersebut.

Yi merupakan lulusan dari Sichuan Culinary Institute. Ia berlatih mengolah makanan, membuat mi, dan lainnya. Sepuluh tahun lalu, tak ada yang mengenal dirinya.

"Tak pernah saya berpikir saya bisa menunjukkan keahlian saya di kancah internasional."

Kerja keras Yi terbukti tak sia-sia. Setelah berlatih keras, ia menemukan teknik yang disebut fondant. Teknik tersebut membuatnya bisa mengolah gula sedemikian rupa hingga dapat dibentuk menjadi bentuk yang diinginkan.

Teknik fondant cake ditemukan oleh Yi 6 tahun lalu secara kebetulan. Kelopak bunga yang terbuat dari fondant, terlihat begitu mirip dengan bunga aslinya. Teknik tersebut juga membuatnya lebih mudah menyimpan kue.

Untuk mendapatkan detail yang begitu rumit dan mirip dengan aslinya, terkadang ia butuh waktu tiga-empat hari untuk menyelesaikan sebuah kue utama. Meski karya pria itu begitu memukau, beberapa warganet justru menyayangkan karyanya itu.

"Ini tidak biasa. Apa itu bisa dimakan? Apa gunanya bila tidak bisa dimakan?"

Namun, Yi tidak terlalu mendengarkan komentar miring seperti itu. Ia hanya berusaha terus berkarya, sehingga makin banyak orang yang mengenal budaya China lewat kue-kuenya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.