Sukses

Pesan Kepala BNPB ke Pengungsi Gunung Ruang: Banyak Hoaks, Tidak Usah Dipercaya

Kepala BNPB Suharyanto mengingatkan, kepada pengungsi yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, untuk tidak percaya dengan hoaks atau berita-berita bohong.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengingatkan, kepada pengungsi yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, untuk tidak percaya dengan hoaks atau berita-berita bohong.

"Banyak hoaks yang menyebar di sejumlah media sosial, tidak usah dipercaya. Biar saja informasi yang benar dari pemerintah," kata Suharyanto saat bertatap muka dengan pengungsi dari Pulau Tagulandang yang dievakuasi di Aula Kadademahe GMIST Imanuel Ondong, Siau, Provinsi Sulawesi Utara, dilansir dari Antara, Sabtu (4/5/2024).

Siau merupakan ibukota dari Kabupaten Kepulauan Sitaro, yang menjadi tempat pengungsian warga terdampak Gunung Ruang, selain Kota Manado, Bitung dan Minahasa utara.

Sejauh ini BNPB dan masyarakat menerima berbagai informasi palsu atau hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Akibat hoaks tersebut sebagian warga menjadi takut dan bingung.

Suharyanto juga mengimbau, pengungsi untuk sementara tidak kembali ke tempat asal, sampai ada pengumuman resmi dari pemerintah.

"Saat ini pemerintah fokus pada penanganan warga yang mengungsi serta distribusi bantuan yang menjadi kebutuhan utama warga," ucap Suharyanto.

Sebelumnya, pihak BNPB menyebut total ada 12 ribu orang warga terdampak erupsi Gunung Ruang akan dievakuasi ke tempat yang lebih aman di luar pulau.

Belasan ribu warga itu merupakan penduduk Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, yang berjarak kurang dari 10 kilometer dari puncak gunung api itu.

Data rekapitulasi tim BNPB diketahui dari jumlah total tersebut tercatat hingga Rabu (1/5) petang sudah ada 3.364 warga yang sudah berhasil evakuasi.

Jadi setidaknya masih ada 5.719 orang yang tertinggal di Pulau Tagulandang yang harus segera dievakuasi menuju posko pengungsian yang antara lain berlokasi di Pulau Siau, Manado, dan Minahasa Utara.

Suharyanto menegaskan, saat ini sudah dilakukan penambahan jumlah armada kapal menjadi setidaknya menjadi 11 unit untuk mengangkut sisa korban yang tertinggal tersebut.

Belasan kapal laut yang disiapkan untuk mengangkut para korban itu masing-masing milik Basarnas, Bea Cukai, TNI AL, hingga kapal feri swasta.

Adapun rute penyeberangan ke tempat pengungsian yakni Tagulandang – Manado, Tagulandang – Bitung, Tagulandang – Pahe Siau, Tagulandang- Munte dengan okupansi penumpang 600 - 100 orang sekali angkut.

"Semua ini adalah upaya biar bagaimanapun warga harus digeser keluar demi keselamatan, karena kondisi Gunung Ruang yang belum benar stabil pasca-erupsi fase kedua beberapa hari lalu," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Erupsi Gunung Ruang: 6 Bandara Sudah Beroperasi, Sam Ratulangi Masih Ditutup

Dampak erupsi Gunung Ruang di Jabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara sempat membuar operasional bandara disetop sementara. Tercatat, ada 6 bandara yang sudah mulai dibuka dan satu sisanya masih ditutup.

Kementerian Perhubungan mencatat, 6 bandara yang sudah beroperasi normal diantaranya Bandara Djalaluddin Gorontalo, Bandara Naha, Bandara Buol, Bandara Sitaru Siau, Bandara Bolaang Mongondow, dan Bandara Pohuwato.

"Setelah dilakukan pengecekan paper test dan hasilnya negatif abu vulkanik bandara-bandara tersebut sudah dapat kembali beroperasi," ungkap Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado Ambar Suryoko, dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024).

Sedangkan untuk Bandara Sam Ratulangi berdasarkan Nomor Notam : A1181/24 NOTAMR A1170/24 operasional bandara masih ditutup sampai Jumat (3/5/2024) hingga pukul 18.00 WITA.

“Bandara Sam Ratulangi masih terdampak, dikarenakan Poligon sebaran abu vulkanik Gunung Ruang menunjukkan bahwa Bandara Sam Ratulangi masuk dalam area sebaran, dan menurut Airnav Cabang Manado hal tersebut belum cukup safety bagi pesawat udara yang beroperasi. Maka masih di tutup sampai besok hingga pukul 18.00 WITA. Status operasional bandara akan berubah-ubah menyesuaikan kondisi terkini,” ungkapnya.

Ambar menuturkan pihaknya akan terus melakukan monitoring perkembangan situasi Gunung Ruang dan dampaknya terhadap bandara-bandara di sekitar.

"Karena bersifat force majeur, masyarakat agar dapat memahami situasi ini. Khususnya bagi calon penumpang, mohon pengertian jika terjadi pembatalan penerbangan," tuturnya.

Ambar mengimbau maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi kepada penumpang yang telah membeli tiket, termasuk opsi full refund, reschedule, ataupun re-route ke bandara terdekat jika seat masih tersedia. Hal ini diharapkan dapat membantu penumpang yang terkena dampak penutupan bandara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.