Sukses

Hoaks Terkini Terkait Peristiwa di Indonesia, dari Penggusuran hingga Perundungan

Jangan tertipu, berikut hoaks terkini terkait peristiwa di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Perisitiwa yang terjadi pada sejumlah daerah di Tanah Air telah dijadikan bahan hoaks. Kabar tersebut disebar tidak sesuai dengan fakta sehingga bisa menimbulkan kesalahpahaman.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mendapati sejumlah hoaks terkait peristiwa di Indonesia, mulai dari penggusuran hingga perundungan.

Berikut kumpulan hoaks terkini terkait peristiwa di Indonesia.

Video Penggusuran Hutan di Brebes

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video penggusuran hutan di Brebes, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 29 September 2023.

Klaim video penggusuran hutan di Brebes menampilkan sejumlah orang yang beredar di tengah lahan terbuka yang berada di antara bukit colkat dengan tanaman yang jarang, selain itu juga terlihat tanaman perkebunan dan sejumlah karung beserta bangunan.

Dalam video tersebut sejumlah orang berteriak sambil mengacungkan tangan dan sebagian ada yang beralari.

Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.

"SEKARANG BREBES

SELAMATKAN HUTAN KAMI

#BREBES

NANTI WILAYAH MANA LAGI YANG AKAN MENYUSUL"

Vidoe tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"👆🏼👆🏼Mantab.., Brebes juga di gusur.. mau lihat Brebes sampe Tegal habis ... enak kan jadi pecinta Rezim...?! sama sama orang Jawa kan...?! basis mereka tergerus, PeDe1P tadinya Partai tercinta mereka ... 😱 🫣 😠"

Benarkah klaim video penggusuran hutan di Brebes? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Video Tank dan Pasukan Bersenjata Situasi Pulau Rempang Siap Tempur

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video situasi Pulau Rempang siap tempur, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 19 September 2023.

Klaim video situasi Pulau Rempang tank dan pasukan bersenjata siap tempur menampilkan sejumlah orang mengenakan baju loreng hijau dan helm membawa senjata laras panjang berlari di antara bangunan dan diiringi dengan tank yang sedang berjalan serarah orang tersebut. Salah satu dari tank tersebut terdapat tulisan "MARINIR".

Dalam video tersebut juga terlihat baliho seorang wanita mengenakan baju puti kerudung merah dan seorang lelaki mengenakan jas berserta dasi dan mengenakan tutup kepala hitam.

Pada baliho tersebut terdapat tulisan yang terbaca "Hj. EVA DWIANA".

Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.

"REMPANG BERGOLAK

"SITUASI REMPANG SIAP TEMPUR TNI/POLRI VA RAKYATTNI/POLRI (Anjing peliharaan komunis)

VS

RAKYAT (yang mempertahankan hak mereka yg dirampok Pengusaha komunis)

JIHAAAAD SAUDARAKU...!!"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Rempang bergejolak😢😢

Rempang menjadi harga mati untuk pemerintah walaupun Penduduk Melayu Asli Rempang menjadi korbannya..Apakah ini yg di bilang untuk Rakyat.? Presiden kini mulai blak blakan tentang kericuhan yg terjadi di Rempang.Beliau mengatakan sudah komunikasi, tapi sesungguhnya beliau sedang menindas habis habisan Masyarakat Rempang, tentu ada kaitannya dgn kemenangan salah Satu Paslon Capres dari partai yg sama.. mereka sengaja menarik investor dari cina Agar merai keuntungan besar dalam hal ini Agar bisa memuluskan figur mereka lolos menjadi presiden agar posisi mereka tetap Aman.😡"

Benarkah klaim video situasi Pulau Rempang tank dan pasukan bersenjata siap tempur? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....

 

3 dari 4 halaman

Siswa SMP Korban Perundungan di Cilacap Meninggal Dunia

Kabar tentang siswa SMP korban perundungan yang dilakukan oleh siswa lainnya di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah meninggal dunia beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada Kamis (28/9/2023).

Akun Facebook tersebut mengunggah foto yang diklaim siswa SMP korban perundungan dan narasi berisi bahwa korban telah meninggal dunia.

"Siswa SMP korban penganiayaan oleh teman sekolahnya TKP di Cilacap sudah meninggal dunia... Turut berdukacita...Semoga almarhum di trima oleh Allah SWT dilapangkan kuburnya diampuni segala dosanya...Husnul Khotimah Aamiin ya Rabbal'alamiin .🙏🤲😭," tulis salah satu akun Facebook pada Kamis (28/9/2023).

Sebelumnya, video aksi perundungan pelajar SMP di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah viral di media sosial. Dalam video, aksi perundungan itu dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya, korban dipukul dan ditendang oleh pelaku.

Kasatreskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setiyoko mengungkapkan, duduk perkara aksi perundungan tersebut. Menurutnya, hal itu dipicu oleh pernyataan korban berinisial RF (14) yang menyinggung kedua terduga pelaku.

"Korban mengaku sebagai anggota kelompok atau geng Basis. Pelaku berinisial MK (15) dan WS (14) yang merupakan anggota kelompok itu tidak terima dan tersinggung, sehingga akhirnya melakukan perundungan terhadap korban," ungkap Guntar dilansir dari Antara, Rabu 27 September 2023.

Menurut dia, polisi hingga kini masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penanganan kasus perundungan siswa SMP tersebut.

Sementara Kapolres Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengatakan, dua terduga pelaku perundungan dan penganiayaan pelajar SMP itu sudah diamankan.

"Namun, dua terduga pelaku telah kami amankan sebelum video perundungan tersebut viral di media," ucap Fannky.

Benarkah kabar tentang siwa SMP korban perundungan di Cilacap meninggal dunia? Simak hasil penelusurannya di sini.....

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini