Sukses

Bola Ganjil: Mimpi Buruk Penjaga Gawang

Tampilnya nomor punggung pada papan yang diangkat ofisial keempat jadi salah satu hal yang tidak diinginkan pemain sepak bola. Sebab, situasi tersebut hanya punya satu arti: tidak lagi dibutuhkan tim. Padahal pemain pada dasarnya selalu ingin merumput.

Liputan6.com, Jakarta - Tampilnya nomor punggung pada papan yang diangkat ofisial keempat jadi salah satu hal yang tidak diinginkan pemain sepak bola. Sebab, situasi tersebut hanya punya satu arti: tidak lagi dibutuhkan tim. Padahal pemain pada dasarnya selalu ingin merumput.

Perasaan tidak enak ketika ditarik keluar pun menghasilkan penolakan. Pemain melampiaskan emosi karena tak terima keputusan pelatih. Kepa Arrizabalaga bahkan berani menolak saat Maurizio Sarri berniat menggantinya pada final Piala Liga Inggris 2018/2019.

Pergantian memang bisa menciptakan rasa malu bagi pemain. Apalagi jika itu terjadi saat babak pertama belum selesai. Terlebih jika para penjaga gawang yang mengalami. Pasalnya, mereka hanya memiliki satu tempat di tim.

Toh momen tersebut sudah kerap terjadi. Jens Lehmann merasakannya kala membela AC Milan saat menghadapi Cagliari.

Kiper berkebangsaan Jerman itu salah mengantisipasi umpan silang sehingga berbuah gol bagi lawan. Daftar dosa Lehmann bertambah setelah menjegal Roberto Muzzi di area terlarang dan memberi lawan penalti.

Nakhoda AC Milan kala itu, Alberto Zaccheroni, sudah muak. Dia pun memasukkan Sebastiano Rossi. Keputusannya terbukti tepat karena Rossi mementahkan eksekusi Muzzi. Sayang I Rossoneri tetap takluk 0-1.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kiper Pengganti Lebih Buruk

Yohann Pele merasakan nasib serupa bersama Le Mans, Mei 2006. Dia sudah kebobolan tiga kali dalam 35 menit pertandingan Ligue 1 kontra Olympique Lyon. Rodolphe Roche hadir sebagai pengganti.

Namun, Pele bisa bernapas sedikit lega karena setidaknya Roche punya rapor lebih buruk. Le Mans menyerah 1-8 di laga tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Juga Terjadi di Piala Dunia

Mwamba Kazadi memiliki pengalaman serupa seperti Pele. Dia kebobolan tiga gol saat memperkuat tanah kelahiran Zaire pada partai fase grup Piala Dunia 1974 kontra Yugoslavia. Padahal laga baru berusia 20 menit.

Hadir sebagai pengganti Dimbi Tubilandu. Pada dasarnya lawan lebih tangguh, sentuhan pertama Tubilandu di laga itu adalah memungut bola di gawang. Dia kemasukan lima kali lagi dengan Zaire menyerah 0-9.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.