Sukses

Ayah dan Anak Tewas di Balapan Terganas Dunia Isle of Man TT

Balapan terganas dunia Isle of Man TT (Tourist Trophy) kembali memakan korban. Ayah dan anak Roger, 56, dan Bradley Stockton, 21, meregang nyawa akibat kecelakaan.

Liputan6.com, Jakarta - Balapan terganas dunia Isle of Man TT (Tourist Trophy) kembali memakan korban. Ayah dan anak Roger, 56, dan Bradley Stockton, 21, meregang nyawa akibat kecelakaan.

Musibah yang menimpa ayah dan anak asal Crewe, Cheshire, Inggris, ini terjadi pada lap terakhir balapan kedua sidecar (sespan), Jumat (10/6/2022).

"Insiden terjadi di daerah Ago’s Leap. Roger adalah peserta rutin TT. Balapan hari ini adalah penampilan ke-20 sepanjang kariernya. Total dia masuk 10 besar dalam empat kesempatan serta memenangkan 10 Bronze Replicas," tulis keterangan panitia.

"Sedangkan Bradley adalah pendatang baru. Dia menyelesaikan balapan TT pertamanya Senin lalu di urutan delapan bersama sang ayah. Keduanya sudah menghabiskan lima musim balapan bersama. Mereka reguler tampil di podium pada Kejuaraan Sidecar Inggris F2,"

"Kami panitia Isle of Man TT mengucapkan belasungkawa kepada keluarga, orang tercinta, teman Roger dan Bradley," sambung panitia.

Kabar ini membuat korban tewas pada Isle of Man TT 2022 menjadi lima. Chanel Cesar, Davy Morgan, dan Mark Purslow juga meninggal dunia pada ajang tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Makan Ratusan Korban Jiwa

Pertama kali digelar pada 1907, ajang balap di pulau tersebut dikenal sebagai yang paling berbahaya di dunia. Saking mencekamnya, juara dunia sembilan kali Valentino Rossi menolak ketika ditawari tampil pada 2009.

Sudah 265 nyawa melayang pada ajang balap jalan raya yang terletak di pulau di antara Britania dan Irlandia tersebut. Insiden pertama terjadi pada 1911.

Panitia penyelenggara bukannya tidak berupaya meningkatkan keselamatan rider. Namun, semua usaha pencegahan belum membuahkan hasil signifikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.