Sukses

2 Versi Sejarah Lahirnya April Mop, Ada yang Berkaitan dengan Cuaca

Biasanya, April Mop digunakan orang-orang untuk saling menjahili atau bertukar lelucon. Pasalnya, orang biasanya tidak diperbolehkan marah menyikapi lelucon tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Maret sudah berganti ke April pada Jumat hari ini. Tanggal 1 April kerap disebut sebagai April Mop.

Biasanya, April Mop digunakan orang-orang untuk saling menjahili atau bertukar lelucon. Pasalnya, orang biasanya tidak diperbolehkan marah menyikapi lelucon tersebut.

Mengutip Wikipedia, pada beberapa negara seperti Inggris, Australia dan Afrika Selatan, lelucon hanya boleh dilakukan hingga atau sebelum siang hari.

Akan tetapi di negara seperti Kanada, Prancis, Irlandia, Italia, Rusia, Belanda serta Amerika Serikat, orang bebas bertukar lelucon sepanjang 1 April.

Melihat sejarahnya, April Mop bukanlah hari untuk bertukar lelucon. Mengutip History, April Mop justru berkaitan dengan pergantian cuada dan kalender.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bermula dari Prancis

Pada tahun 1582, Perancis mengganti kalendernya dariJulian keGregorian seperti yang diminta oleh Dewan Trent pada tahun 1563.

Dalam kalender Julian, tahun baru dimulai dengan ekuinoks musim semi sekitar 1 April. Orang-orang yang terlambat mendapatkan berita pun tidak menyadari kalau tanggal tahun baru telah berubah ke 1 Januari.

Akhirnya, mereka terus merayakan tahun baru pada akhir bulan Maret hingga 1 April, yang mana akhirnya menjadikan hal tersebut lelucon yang disebut April Fools.

3 dari 4 halaman

Dari Roma Kuno

Akan tetapi, ada versi lain soal April Mop. Versi tersebut berasal dari Ruma Kuno.

April Mop disebut juga terjadi festival Hilaria, Roma Kuno pada akhir Maret. Dalam kesempatan tersebut, orang-orang berdandan dalam penyamaran untuk mengejek sesama warga bahkan hakim.

4 dari 4 halaman

Infografis Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.