Sukses

Investigasi Kematian Maradona : Setelah Dokter, Giliran Rumah Psikiater yang Digeledah Polisi

Diego Maradona meninggal dunia akibat serangan jantung di rumahnya, Rabu (25/11/2020).

Liputan6.com, Jakarta Penyelidikan terhadap penyebab kematian Diego Maradona terus berlanjut. Pihak kepolisian masih mencari bukti pendukung guna mengungkap dugaan unsur kelalaian dalam kepergian sang legenda. 

Setelah menggeleh rumah dan klinik milik dokter pribadi Maradona, polisi juga melakukan tindakan yang sama terhadap psikiater yang menangani kejiwaan si pemilik Gol Tangan Tuhan, Agustina Cosachov. Seperti dilansir tvnz, kejaksaan San Isidro telah meminta polisi menggeledah kediaman dan praktek milik Cosachov yang berada di Buenos Aires, pada Selasa waktu setempat (1/12/2020). 

"Jaksa memberi tahu saya bahwa perilaku medisnya (Maradona) sedang diselidiki," kata psikiater Vadim Mischanchuk kepada wartawan. Menurut Mischanchuk , ini adalah tindakan rutin, seperti yang biasa terjadi pada semua penyebab kematian pasien, untuk merekonstruksi riwayat medisnya.

Cosachov merupakan anggota tim psikiater yang menangani Diego Maradona usai menjalani operasi otak, awal November lalu. Sempat menjalani perawatan di rumah, mantan pemain Napoli itu akhirnya meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) pagi akibat serangan jantung di usia 60 tahun. 

Penyelidikan awal tidak menemukan adanya unsur kekerasan dalam kematian Maradona. Hanya kepolisian tengah menyelidiki potensi kelalaian dalam penanganan medis yang menyebabkan Maradona meninggal dunia dan meninggalkan duka mendalam sepak bola dunia. 

 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dua Kali Nyaris Meninggal

Maradona sendiri telah menderita berbagai jenis penyakit akibat ketergantungannya terhadap alkohol dan obat-obatan terlarang. Dia bahkan sempat nyaris tewas pada tahun 2000 dan 2004. 

Cosachov telah memberi keterangan lewat pengacaranya. "Pikiran saya tetap tenang terkait keputusan medis yang sudah saya buat," ujar Cosachov dalam keterangan resminya kepada wartawan. 

 

3 dari 4 halaman

Sulit Diatur

Polisi sebelumnya juga sudah memeriksa dokter saraf yang menangani Maradona, Leopoldo Luque. Petugas juga menggeledah rumah dan klinik Luque dan menyita komputer serta telepon genggamnya. 

Dalam kesaksiannya, Luque mengaku tidak melakukan kesalahan apapun dalam kematian Maradona. Dia juga mengatakan telah berupaya melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan hidup Maradona. 

"Diego (Maradona) membenci dokter. Dia benci psikiater, dia benci semua yang behubungan dengan kesehatan. Diego butuh bantuan, tidak ada yang bisa membantahnya. Dia punya otonomi sendiri, dia yang memutuskan soal kesehatannya," ujar dokter Luque menambahkan. 

 

4 dari 4 halaman

Sempat Terjatuh

Sementara itu, salah seorang perawat yang menangani Maradona, Gisela Madrid mengatakan kalau Maradona sempat terjatuh sebelum meninggal Rabu lalu. Saat kejadian, kepalanya terbentur lantai. 

Meski demikian, tidak ada yang membawa Maradona ke rumah sakit untuk pemeriksaan MRI dan CT Scan. Padahal, beberapa pekan sebelumnya Maradona baru menjalani operasi otak di Buenos Aires. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.