Sukses

Utamakan Kesehatan Jadi Alasan Singapura Batalkan Balapan Formula 1

Pemerintah Singapura terpaksa mengambil langkah ini karena pandemi virus corona Covid-19 disana masih belum sepenuhnya dapat dikendalikan.

Liputan6.com, Singapura- Singapura resmi membatalkan balapan jet darat Formula 1 musim 2020 di negaranya. GP Singapura seharusnya akan digelar di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay pada 20 September nanti.

Keputusan pembatalan F1 GP Singapura diumumkan Jumat (12/6/2020). Pemerintah Singapura terpaksa mengambil langkah ini karena pandemi virus corona Covid-19 disana masih belum sepenuhnya dapat dikendalikan.

Meski jumlah korban jiwa akibat virus corona Covid-19 di Singapura sangat sedikit, 25 orang, negara pimpinan Lee Hsien Loong itu tak mau mengambil risiko menggelar balapan F1.

Singapura memilih membatalkan balapan F1 karena memperhatikan kesehatan dan keamanan semua pihak yang terlibat. Kebetulan penonton F1 Singapura sebanyak 40 persen berasal dari luar negeri.

Saat ini masih terjadi pembatasan penerbangan ke Singapura karena banyak negara yang masih berjuang mengalahkan virus corona Covid-19.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Komentar

"Beberapa bulan terakhir telah sangat menantang di semua lini, dan kami sekarang telah membuat keputusan sulit ini yang diterima Formula 1 dan para pemangku kepentingan," ujar wakil chairman GP Singapura, Colin Syn.

"Pada akhirnya, kesehatan dan keselamatan kontraktor dan pekerja mereka, penonton, kru Formula 1, staf dan sukarelawan adalah prioritas nomor satu kami dan kami berterima kasih kepada semua orang atas kesabaran dan dukungan mereka yang tak tergoyahkan sejauh ini."

Panitia juga menjanjikan kepada para pemegang tiket GP Singapura akan mendapatkan uan pengembalian tiket dalam waktu kurang dari 30 hari kerja. Pemilik tiket juga dapat menggantinya dengan tiket balapan tahun depan.

3 dari 3 halaman

Dipahami

Langkah pembatalan F1 Singapura ini sendiri dapat diterima oleh pelaku bisnis pariwisata di negeri Singa. Pengelola hotel dan restoran selama ini banyak mengalami peningkatan saat F1 berlangsung.

"Ini keputusan yang bijaksana dan masuk akal. Situasi Covid-19 masih belum pasti," ujar Cinn Tan, kepala bagian penjualan dan pemasaran, Pan Pacific Hotels Group seperti dikutip dari Straits Times.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.